PLEASE DON'T BE SILENT READERS
SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW DULU YA TEMAN-TEMAN BIAR BISA BACA PART YANG KAU PRIVATE💗
#7 In Cerita baru (17-10-2018)
Akhirnya gue nemuin kemustahilan didalam hidup gue.
-Kevin Erlangga, CEO of 800 mantan.
Ditulis di ta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Lihatlah siapa yang lagi gabut di igs @ourchapterr)
Gaissssss, kalian sadar gak kalau bentar lagi PB tamat tau huhu, gak nyadar ya? Iya lho aku juga😭😭
BTW kalian belum follow Instagram @ourchapterr, teganya kalian teganya. Mana engga follow akun wp + instagram @mirahamandaa lagi huh! Teganya.
Canda gais canda😭
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Si Kevin lagi pusing wkwkw
🐊🐊🐊
Suasana pendakian menuju puncak masih dijalankan oleh semua regu, belum ada yang berhasil mencapai puncak hingga sekarang. Baik regu Kesya maupun regu Kevin.
"Pos ketiga! Udah didepan mata, yok semangat semua, pos terakhir!" Adit memimpin regunya untuk tetap semangat berjalan menuju pos ketiga yang sudah berada sangat dekat dengan dirinya.
"Air panas, gue perlu air panas" Aldo yang memang sudah sangat lapar ingin merebus mie instan yang ia bawa, langsung berlari mendahului Adit dan Kesya menuju pos tiga.
"Punten, kakak petugas, air panasnya ada?" tanya Aldo ketika ia sudah sampai didepan pos tiga.
"Ada dik, bentar ya kalian harus selesaiin misi pos ini dulu, setelah itu kalian bisa istirahat dipos ini" jelas kakak petugas yang bertugas di pos tersebut.
Aldo mendesah lelah, kemudian ia langsung membanting tas yang sejak tadi ia bawa, ia mendudukan dirinya, dan bersender pada tiang pos tersebut.
"Dua temen saya yang nyelesaiin misinya kak, saya udah gak kuat, ada bendera putih gak?" tanya Aldo ngelantur yang langsung terkena pukulan pelan dari Karin.
"Sopan dikit lu, mau kita gak dilolosin di pos ini?" bisik Karin kepada Aldo, kemudian menyuruh Aldo untuk berdiri dari duduknya.
"Ck, woilah hidup ini punya gue" balas Aldo malas, ia terpaksa harus berdiri lagi karena tarikan tangan Karin benar-benar tidak boleh diremehkan.
