Bagian 14

2.3K 136 6
                                        

Karin terpogoh-pogoh dengan ponsel yang masih setia ditelinga kirinya, sedangkan tangan satunya lagi berusaha merapikan semua isi tasnya untuk ia masukkan kedalam tas.

Setelah kejadian dikantin tadi membuat Karin tidak Mood lagi untuk pergi ke sekolah, beruntung ia, niat ingin bolosnya itu didukung oleh panggilan dari rumahnya yang mengharuskan dirinya untuk pulang segera.

"Iya Karin pulang ya, tunggu bentar" ucapnya yang masih setia dengan ponsel ditelinganya dan masih agak kesulitan dengan banyaknya buku yang harus ia masukkan kedalam tasnya.

Tangan Karin berhenti, saat buku yang digenggamnya diambil alih, dan dimasukkan kedalam tasnya, ia mendongak dan mendapati Aldo yang tengah berdiri disampingnya dan membantu Karin memasuki semua perlengkapan belajarnya.

Karin yang masih marah dengan sikap Aldo hanya bisa menepis tangan Aldo untuk berhenti membantu dirinya, siluet mata Karin masih menunjukan kekesalannya dengan mahluk didepannya ini.

"Yah Rin jangan ngambek gitu napa" bujuk Aldo yang melihat Karin enggan untuk berinteraksi dengannya.

Tanpa menoleh, maupun tanpa merespon ucapan Aldo, Karin memutuskan sambungan teleponnya, kemudia ia menggendong tas miliknya.

"Minggir" ketus Karin yang ia tunjukan kepada Aldo yang kini menghalagi jalan keluar dari bangkunya, memang bangku Karin bersebelahan dengan tembok, dan kini jalan keluar satu-satunya telah diblokir oleh Aldo.

Melihat Aldo yang enggan bergeser membuat Karin mencak-mencak sendiri dibangkunya.

"Gak! lo gak boleh lewat, maafin dulu guenya" mohon Aldo yang kini juga diabaikan oleh Karin.

Karin lebih memilih meloncati bangku yang berada didepannya tanpa mau menunggu Aldo minggir dari tempatnya.

Aldo yang melihat aksi nekad Karin, langsung mencegahnya, "Eh lo jangan loncat gitu kampret! Inget lo pakek rok" cegah Aldo yang berhasil menghentikan aksi nekad Karin.

"Makanya misi!" dingin, suara Karin terdengar sangat dingin dan berhasil membuat Aldo merinding.

"Galak bener dah, lo bilang dulu, lo mau kemana?"

"Bukan urusan lo!"

"Rin,,, "

Karin hanya memalingkan wajahnya menghindar dari tatapan Aldo, ia tau tatapan itu, tatapan yang membuat Karin bisa saja luluh, itu andalan Aldo untuk membujuk Karin, dan itu membuat Karin tak berdaya dibuatnya.

"Oke gini aja, gue ikut nemenin lo, kemana pun tujuan lo saat ini,, ya?"

"Lo gak perlu tau!"

"Ck lama" tanpa meminta persetujuan Karin, Aldo langsung menarik tangan Karin keluar kelas, sebelum itu ia teriak memanggil siketua kelas untuk ijin pergi dari sekolah.

***

Setelah mengalami percekcokan mulut antara Aldo dan Karin diperjalanan, kini sampailah dua manusia tersebut didepan sebuah rumah kontrakan kecil yang terlihat asri dan bersih dengan halaman kecil yang tertata rapi dan rumput-rumput yang sepertinya rajin dipotong untuk mencegah rumput itu tumbuh lebih panjang.

Dengan aksi Aldo yang memaksa Karin untuk menaiki motornya hingga aksi Aldo lagi yang menuntut jawaban Karin karena Karin tadinya sama sekali tidak mau membuka mulut untuk diantar kearah mana, jadilah disini hanya Aldo yang merasa kewalahan menghadapi Karin.

Kalau saja bukan untuk menebus kesalahannya, Aldo tidak akan mau dibuat kewalahan seperti ini, terlebih lagi dengan Karin, toh tak apa, yang terpenting ia dapat menghindar dari pelajaran yang tak seronok disekolah.

PLAYBOY (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang