"Besok gue jemput ya?"
-KevinErlangga-"Sampai, disini kan?"
Kesya mengangguk sambil tersenyum kepada Kevin, ketika Kevin telah membawanya dengan selamat sampai rumahnya.
"Terimakasih" ucapnya tanpa menatap wajah Kevin, ia mengalihkan pandangannya pada sabuk pengamannya yang kini sangat susah untuk dibuka oleh Kesya.
Kevin terkekeh melihat Kesya yang sangat kesulitan untuk membuka sabuk pengaman itu, tanpa aba-aba tangan Kevin terulur untuk membukakan sabuk pengaman milik Kesya.
Kesya tidak bergeming. Degupan jantungnya kini tidak beraturan, ketika tubuh Kevin sangat dekat dengan tubuhnya, Kesya hanya bisa meremas rok bagian bawahnya untuk menstabilkan detak jantungnya, sedangkan Kevin? Ia sibuk untuk melepas sabuk pengaman milik Kesya.
"Udah, tadi agak macet" ucap Kevin yang langsung menjauhkan tubuhnya dari tubuh Kesya.
Kesya masih terpaku ditempatnya, dengan jarak yang terpaut 2 cm membuat jantungnya menjadi abnormal, dan itu semua ulah Kevin.
"Udah gak usah gerogi"
"Eh?"
Tawa Kevin pecah ketika ia berhasil menggoda Kesya, lihatlah sekarang wajah Kesya telah berubah warna menjadi merah akibat godaan Kevin, dan itu terlihat lucu dimata Kevin.
"Gak mau pulang ni?" lagi-lagi Kevin menggoda Kesya, yang membuat Kesya lagi-lagi kalah telak, Kesya sama sekali tidak pintar untuk menyembunyikan rasa geroginya dan itu menjadi kelemahannya.
"Apaan sih!"
Gelak tawa Kevin seketika pecah, ternyata Kesya selain pendiam dan irit ngomong, ia juga sensian, dan bisa saja ia mengamuk didalam mobil Kevin saat ini, namun seorang Kesya tidak akan melakukannya karena ia tau batasan, batasan yang membatasinya untuk menghindar dari bencana yang terdapat didepannya.
"Yasudah, aku turun sekali lagi makasi" ucap Kesya kemudian, beranjak turun dari mobil mewah milik Kevin, namun belum sampai Kesya benar-benar turun, Kevin mencegatnya dan memberikan senyuman termanisnya kepada Kesya.
"Besok gue jemput ya?"
"Eh, gak usah" tolak Kesya halus yang membuat Kevin tersenyum lagi, "Gapapa kan? Hitung-hitung irit ongkos" lanjut Kevin lagi, yang langsung disambut gelengan kecil Kesya, ia tidak ingin banyak mengenal Kevin, apalagi banyak gosip yang tersebar bahwa Kevin adalah playboy akut, Kesya tidak akan pernah mau untuk masuk kedalam kehidupan Kevin.
Terdengar helaan nafas Kevin, yang membuat Kesya tak enak hati, karena telah menolak ajakan seorang Kevin.
"Yaudah deh" Kesya bernafas lega, beruntung ia kali ini, Kevin tidak mempunyai sifat suka memaksakan kehendak orang lain.
"Maaf ya, yasudah aku turun ya?"
Kevin hanya mengangguk singkat, kemudian membiarkan Kesya turun dari mobil mewahnya, dan menghilang dibalik gerbang rumah minimalis yang terlihat sederhana itu.
"Manis banget sih!" cibir Kevin pada dirinya sendiri, kemudian ia mulai menancap pedal gas mobilnya dan melaju membelah jalan raya.
***
Kesya berhenti tepat didepan pintu rumahnya yang masih tertutup rapat, ia membalikan tubuhnya dan menemukan Mobil Jaz putih terpakir dihalaman rumahnya.
Tiba-tiba aura ketakutan menyelimuti Kesya, jika mobil ayahnya ada, pastilah ayahnya sudah pulang dan berada dirumahnya, tetapi mengapa Kesya enggan untuk masuk dan menyapa ayahnya yang dapat dihitung oleh jari keberadaannya dirumah?.
Kesya menghirup nafas dalam-dalam, kemudian ia hembuskan, tangannya terulur untuk membuka pintu, namun belum setengahnya pintu terbuka, Kesya kembali menutupnya ketika mendengar bantingan benda-benda yang mudah pecah didalam rumah.
Hati Kesya bergemuruh, mendengar benda-benda yang melayang begitu saja, membuat kenangan masa lalu yang sangat kelam kembali bangkit kedalam Memory nya
Rasanya seperti sedang pada waktu 2 tahun yang lalu, waktu dimana semuanya hancur begitu saja dikarenakan kesalahannya yang bisa dianggap seperti satu jarum yang memecahkan ribuan balon.
Kesya tersentak, ketika pintu rumahnya terbuka lebar, kemudian menampilkan sosok laki laki paruh baya, yang berwatakan tegas, yang kini sedang menatap lekat kedua manik mata Kesya.
"A-ayah?" Kesya melangkah mundur, ketika Dava, ayah Kesya berjalan semakin maju mendekatinya, kemudian dengan sangat kasar, Dava menarik lengan Kesya untuk segera masuk kedalam rumah.
Kesya meringis, ketika tubuhnya dilempar dengan kasar, oleh Dava, sehingga mengenai tembok rumahnya.
Tangis Kesya tak dapat dibendung lagi, kakinya melemas, kemudian tubuhnya merosot turun, menjadikan posisinya duduk menyender pada tembok, dengan kepala yang ia tenggelamkan pada kedua lututnya, enggan menatap mata ayahnya yang membuat Kesya menjadi lemah tak berdaya.
"JANGAN JADI MURAHAN!"
Kesya mengeratkan tangannya pada kedua lutunya ketika mendengar bentakan keras dari Dava.
Rasanya, dadanya telah dihantam ribuan jarum, ketika ayahnya mengatakan kata-kata yang sangat melukai hati Kesya 'Murahan' entah kenapa, Kesya sangat sensitif dengan suku kata yang satu itu.
"TADI KEMANA HAH? JADI CEWEK JANGAN TERLALU MURAH!"
"Se,,sekolah yah" Kesya memberanikan diri untuk menyahuti omongan kasar sang ayah, walaupun kepalanya masih enggan untuk menatap ayahnya, namun hati Kesya seperti berontak untuk tidak selalu diam, tak ada salahnya jika Kesya membantah ucapan ayahnya yang selalu menuduhnya yang tidak-tidak.
Senyum sinis terukir diwajah laki-laki paruh baya itu, kemudian ia mendekat dan berjongkok dihadapan Kesya, berusaha mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Kesya, kemudian ia berbisik tepat di telinga Kesya, yang membuat Kesya kembali meringis akibat sakit hati yang dideritanya akibat kata-kata pedas sang Ayah.
"Jalang seperti kamu tidak dapat dipercaya!"
Dan setelah mengatakan itu, Dava kembali berdiri dan langsung melenggang pergi meninggalkan Kesya, namun sebelum itu, ia melempar vas bunga yang berada didekatnya, kearah Kesya, yang membuat luka-luka disekujur tubuh Kesya, setelah puas melihat Kesya menderita barulah ia menghilang dibalik pintu.
🐊🐊🐊
Jangan lupa Vote and comment bebii
btw kesya kasihan lhooo:(Gimana part kali ini? Udah mulai nguras emosi?
Ada yang mau disampein sama Kevin ga sebelum lanjut ini?
Atau sama Kesya mungkin?
Oh atau sama Dava? Ayah Kesya
Satu kata buat foto ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYBOY (ON GOING)
Fiksi RemajaPLEASE DON'T BE SILENT READERS SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW DULU YA TEMAN-TEMAN BIAR BISA BACA PART YANG KAU PRIVATE💗 #7 In Cerita baru (17-10-2018) Akhirnya gue nemuin kemustahilan didalam hidup gue. -Kevin Erlangga, CEO of 800 mantan. Ditulis di ta...