Bagian 22

702 35 5
                                    

Kesya membuka matanya perlahan, dan langsung menduduki tubuhnya kembali, dengan cekatan ia berlari kearah jendela kamarnya dan mengintip dari atas kamarnya. Ia menghembuskan nafas lega, sembari mengelus-elus dadanya lega. Ternyata mobil kepunyaan sang ayah tidak berada digarasi mobilnya, itu artinya sang ayah telah pergi dari semalam dan belum pulang hingga saat ini.

Senyum jahil tiba-tiba menyeruak masuk dan bertengger diwajah cantik Kesya, mengingat kejadian kemarin. Ia tertawa kecil ketika ia membayangkan wajah kesal Kevin karena harus menunggu berjam-jam lamanya.

Kesya beralih membuka ponselnya dan menemukan pesan terakhir yang dikirimkan oleh Kevin untuknya, dan ia sengaja hanya membaca pesan tersebut, toh jika ia membalasnya untuk menolak, Kevin juga tidak akan peduli, dasar Kevin.

Entah rasa ini datang darimana, namun Kesya merasakan ada satu hal aneh yang hinggap di kehidupannya, untuk pertaman kalinya ia bersyukur karena dapat masih melihat dunia dengan segalanya isinya, walaupun sebelum-sebelumnya dirinya berharap bahwa setelah ia tidur nanti, ia tidak ingin membuka matanya kembali untuk melihat dunia. Namun untuk pertama kalinya, ia terbangun dari tidurnya dengan penuh semangat, dengan senyum yang bertengger diwajahnya dan dengan segala kesyukuran yang kini Kesya rasakan.

Buktinya, kini dirinya telah menemukan sosok cantik tersebut yang hadir kembali didalam diri Kesya, iya, Kesya telah rapi dengan segala polesan wajah yang ia gunakan. Dengan ottd yang sebelumnya tidak pernah Kesya gunakan, kini dirinya telah menuju satu langkah menuju dunia barunya, satu langkah untuk ia mengembalikan kembali kebahagiaannya, bersama seseorang yang mungkin saja adalah sosok penyelamat yang dihadirkan Tuhan untuk membantu dirinya.

Namun segala lamunan itu hilang begitu saja, ketika mengingat Kevin adalah seorang laki-laki terpandang, seorang idola yang banyak penggemar, seorang yang sangat sempurna untuk kaum wanita. Dan jangan lupa satu hal, Kevin adalah seorang Playboy yang telah menaklukan banyak wanita. Senyum Kesya memudar, ia tidak yakin akan bahagia bersama Kevin, ia tidak akan pernah membayangkan jika nasib dirinya akan sama seperti wanita-wanita lain yang tak lain adalah mantan Kevin. Apa ia akan menjadi korbannya?.

Ting!

Satu pesan masuk melalui ponsel milik Kesya membuat Kesya kembali kealam sadarnya. Satu nama itu membuat perasaan Kesya tidak karuan dibuatnya, mengapa ia gugup? mengapa ia merasa sangat nervous saat ini?

Kevin : Pagi calon istri, udah diluar nih, keluar dong

Kesya memasukkan ponselnya tanpa berniat untuk membalas pesan dari Kevin, ia memilih untuk langsung bangkit untuk mengintip keberadaan Kevin dari jendela kamarnya, dan ternyata benar, mobil mewah yang sudah tak asing lagi bagi Kesya telah terparkir cantik di depan rumahnya.

Kesya menghembuskan nafasnya perlahan, berusaha menghilangkan perasaan aneh yang kini bertengger di dirinya, kemudian dengan guling yang ia selimutkan, berusaha untuk menghilangkan jejak dirinya kepada sang ayah. Kesya bergegas pergi keluar untuk menemui Kevin.

Ia harus mencoba hal baru, kali ini.

Zzz

"ice cream greentea buat calon istri" Kevin memberikan makanan dingin tersebut kepada Kesya, kemudian menduduki dirinya disamping Kesya, setelah tadi dirinya pergi ke kedai ice cream untuk dirinya dan Kesya.

Kesya menerimanya dengan senyum yang masih mengembang diwajahnya, tadi Kevin mengajaknya untuk pergi bermain di area bermain disalah satu pusat perbelanjaan, dan disinilah Kesya sekarang berusaha mengistirahatkan hatinya yang sejak tadi entah mengapa selalu dibuat aneh oleh Kevin.

PLAYBOY (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang