Mobil mewah kepunyaan Kevin berhenti tepat diambang pintu gerbang rumah Kesya yang terbilang cukup luas tersebut, Kevin melirik Kesya yang kini tampak jelas bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja.
"Sya, kenapa?" tanya Kevin yang langsung direspon oleh Kesya dengan menggelengkan kepalanya kuat-kuat pertanda ia tidak apa-apa.
"Vin, aku ambil sapu tangan kamu dulu ya" ucap Kesya lagi yang langsung disetujui oleh Kevin. Kesya membuka pintu mobil tersebut kemudian berjalan memasuki area rumahnya dengan langkah gontai, sesekali dirinya melirik kearah kekanan dan kekiri seolah-olah dirinya takut karena diawasi oleh seseorang. Kevin pun juga ikut melihat keadaan sekitar rumah Kesya yang kosong tersebut, tidak ada yang mengawasi, namun mengapa Kesya bersikap seakan-akan dirinya berada dalam buronan seseorang?
Kesya membuka pintu rumahnya dengan sangat hati-hati, setelah melihat mobil kepunyaan sang ayah terparkir cantik digarasi mobil, membuat dirinya merasa sangat takut, bukan takut dirinya akan disakiti lagi oleh sang ayah, namun ia merasa takut jika nantinya Kevin akan mengetahui perlakuan ayahnya terhadap dirinya, mengingat Kevin bisa melakukan apapun itu, termasuk menjerumuskan ayahnya kedalam jeruji besi, tidak ia tidak akan membiarkan hal itu terjadi, ia sangat menyayangi sang ayah, dan berusaha melupakan semua perbuatan kejam ayahnya terhadap dirinya.
"Ngapain?" Kesya terperanjat ketika kini sang ayah telah berada dihadapannya dengan membawa secangkir kopi.
"E enggak kok yah" Kesya menunduk, berusaha menutupi rasa takutnya terhadap ayahnya sendiri.
"Mencurigakan" Kesya membulatkan matanya sempurna, ketika kini sang ayah berjalan mendekati jendela rumah untuk mengintip kearah luar. Kesya yang langsung peka akan keadaan, langsung memutar otaknya cepat. Buru-buru iya berteriak seakan-akan ia melihat tikus yang baru saja masuk kedalam rumahnya mengingat sang ayah sangat benci akan hewan menjijikan seperti tikus masuk kedalam kediamannya.
"TIKUS!" teriaknya, yang sukses membuat sang ayah berbalik arah dan langsung mengikuti pandangan Kesya yang menunjuk kearah ruangan tengah. Mengerti maksud Kesya, Dava lanngsung berlari dan mengambil pistol miliknya untuk menangkap tikus tersebut.
Kesya menelan ludahnya kasar, ia bergidik ketika sang ayah berburu tikus didalam rumahnya dengan menggunakan pistol. Namun rasa lega juga tak lupa menghampiri Kesya, buru-buru ia berlari menaiki tangga rumahnya untuk pergi kekamarnya dan sesegera mungkin mengunci kamarnya, karena sang ayah berada dirumah untuk saat ini dan kapanpun itu, Dava akan kumat kembali menjadi Dava yang paling Kesya takuti.
Zzz
Kevin sudah mulai gila, ketika dirinya hampir saja mengalami dehidrasi saat menunggu Kesya mengambil sapu tangan miliknya.
"Apa didalam rumah Kesya ada labirinnya yak?" Kevin mulai prustasi sendiri memikirkan hal itu, hingga satu pesan masuk kedalam ponsel Kevin membuat dirinya benar-benar gila untuk saat ini.Kesya si calon istri : Maaf vin, kayaknya sapu tangan kamu, aku kembaliin besok aja ya? aku lagi gak enak badan vin
Kevin mengutuk Kesya dalam hati, namun kemudian ia mengelus dadanya pertanda ia harus bersabar dan kembali fokus kedalam pesan tersebut, ia mulai mengetik pesan kembali.
Kevin : Sampai tua aku nunggu nih, jahat banget dah, oya btw cepet sembuh ya
Kevin kembali mengirimkan pesan tersebut kepada Kesya, merasa sedikit agak kesal, tapi ia berusaha untuk tidak memperlihatkan hal itu, mengingat Kesya adalah gadis yang sangat berbeda.
Untung lo cantik Sya, pikirnya.
Lima menit, sepuluh menit hingga lima belas menit, Kevin masih setia menunggu balasan pesan dari Kesya, bahkan dirinya masih berada didalam mobil miliknya dan masih terparkir cantik didepan kediaman Kesya.
Ini Kesya ngisi pulsa dulu atau gimana dah!
Hingga satu pesan masuk, membuat Kevin yang tadinya terduduk lemas dengan menyenderkan punggungnya dikursi pengemudi, langsung menegakkan kembali punggungnya, ia merasa bersemangat ketika pengirim pesan itu adalah Kesya.
Namun Kevin kembali mengacak rambutnya prustasi ketika melihat balasan tersebut.
Kesya si calon istri : Y
Arghhh!!! Kevin berteriak kesal, lama-lama ia menunggu balasan pesan dari Kesya, sempat ia diterbangkan jauh namun dengan satu huruf itu membuat Kevin jatuh terjungkal, sakit banget bro!
"Cueknya minta dihajar huwa" rengek Kevin manja dengan drama tangisnya.
Namun ia tak ingin menyerah begitu saja, ia kembali mengirimkan Kesya pesan dengan perasaan yang menggebu-gebu
Kevin : Besok aku jemput, kita jalan-jalan, gak mau tau kamu harus mau! titik (,) eh itu koma ini maksudnya(.) Ya? kalau kamu balas berarti mau, tapi kalau kamu gak balas berarti juga mau. Siapa suruh bikin aku naik ingus (darah maksudnya, niatnya bercanda)
Tidak ada penolakan, sekian.Dan setelah mengirimkan pesan tersebut, membuat rasa kesalnya menguap begitu saja, puas rasanya telah berhasil mengeluarkan semua kekesalannya. Kini ia tidak peduli dengan balasan Kesya, toh jika ia tidak membalas pesan dari Kevin sekalipun, Kesya tetap akan pergi jalan-jalan bersamanya.
Kevin : Sampai bertemu besok pagi calon istri, dandan yang cantik ya hehew
Zz
Aku comeback yuhuuuuuu, setelah sekian lamanya wkwk.
Maap maap, semoga kalian masih mau baca ye hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYBOY (ON GOING)
Teen FictionPLEASE DON'T BE SILENT READERS SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW DULU YA TEMAN-TEMAN BIAR BISA BACA PART YANG KAU PRIVATE💗 #7 In Cerita baru (17-10-2018) Akhirnya gue nemuin kemustahilan didalam hidup gue. -Kevin Erlangga, CEO of 800 mantan. Ditulis di ta...