PLEASE DON'T BE SILENT READERS
SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW DULU YA TEMAN-TEMAN BIAR BISA BACA PART YANG KAU PRIVATE💗
#7 In Cerita baru (17-10-2018)
Akhirnya gue nemuin kemustahilan didalam hidup gue.
-Kevin Erlangga, CEO of 800 mantan.
Ditulis di ta...
Semuanya memiliki akhir, entah itu suka ataupun duka. -PB'50
(Selamat, kita sudah mencapai pada bagian 50, dan terimakasih untuk 50k readersnya, tetep kawal Kevin menemukan akhir kisah cintanya💗🙏)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🐊🐊🐊
Karin mempercepat langkahnya, sebisa mungkin dirinya menghindar dari Kesya, ia hanya tidak ingin semakin membenci gadis tersebut.
Namun nyatanya, lagi-lagi semuanya tak berpihak pada dirinya, ia menemukan Kesya, tepat dihadapannya, menghadang perjalanannya menuju kelas.
Karin tidak bergeming, matanya hanya menyorot tajam kedua manik mata milik Kesya.
"Apa?!" tanya Karin dingin.
Kesya menggeleng lemah, kemudian ia mendekat satu langkah ke arah Karin.
"Kamu yang kenapa?" tanyanya.
Karin mengernyit, ia berpura-pura tidak mengetahui maksud Kesya.
"Rin, kita harus bicara, akhir-akhir ini kamu berubah"
"Ada apa?" tambah Keya lagi.
Karin mengangkat kedua bahunya tidak peduli. "Gue aman, mungkin lo yang bakal gak aman" jawabnya ngasal. Hal tersebut malah semakin membuat Kesya bingung.
"Maksud kamu?"
Karin memutar bola matanya malas, ia muak jika harus diajak berputar-putar seperti ini.
Ia mencoba untuk tidak menghiraukan Kesya dengan berjalan melewatinya, namun dengan sangat sigap, Kesya berhasil mencegatnya.
"Rin, kalau kita gak bicara, kita gak akan bisa nyelesain masalah!" kini nada Kesya yang mulai meninggi.
Karin hanya diam, ia tidak melawan tidak juga menanggapi ucapan Kesya.
"Ada apa Rin?! Jangan diemin aku kayak gini, kita kan sahabat, ceritain semuanya!" tambah Kesya lagi.
Setelah mendengar itu, Karin langsung menepis paksa tangan Kesya dari pergelangan tangannya.
"Lo barusan ngomong apa? Sahabat?!" ia terkekeh, sebelum melanjutkan kalimatnya.
"Lo masih berani nyebut diri lo sahabat gue?!" tambahnya kemudian.
Kesya menautkan alisnya bingung. "Maksud kamu?"
Karin mengibaskan tangannya, berusaha menghiraukan Kesya.
"Lo TK atau SMA sih?! Nyerna gini doang lo gak bisa! Muter-muter lo!" balas Karin, ia kembali ingin beranjak dari posisinya, namun kini Kesya menjangkau tas yang Karin gendong. Mencoba mencegat Karin lagi.