"Sekarang boleh benci tapi awas benci lo jadi cinta"
-Aldorenaldo-"Lo itu waras atau gak sih?! Lo itu sekretaris satu, jadi yang harus datang nemuin Bu Yasmin itu lo!" bentak Karin yang sudah terlanjur dibuat kesal oleh Aldo.
Bagaimana Karin tidak kesal? Pasalnya tadi Bu Yasmin menyuruh sekretaris kelas untuk datang menemuinya, namun ternyata tidak mudah untuk menyuruh Aldo pergi menemui Bu Yasmin. Sebenarnya siapa manusia bodoh yang menunjuk Aldo menjadi sekretaris satu dan Karin menjadi sekretaris dua?.
"Ck! lo ngisi oli berapa liter sih? Ngegas banget!" mendengar lelucon receh dari Aldo membuat Karin tertawa yang sengaja ia buat-buat, untuk menggoda Aldo.
"Ha ha ha, lucu!"
Baru saja Kesya memasuki ruangan kelas, Kesya sudah disuguhkan dengan pemandangan yang seperti ini, perang dunia yang dimainkan oleh Karin Vs Aldo.
Kesya hanya geleng-geleng keheranan dengan sikap mereka berdua kemudian ia memilih berjalan menuju bangkunya dan duduk dibangku paling belakang dimana ia dan Karin duduk kemarin.
Sedangkan Karin dan Aldo, mereka masih sibuk berdebat di depan kelas yang membuat siswa lain, dibuat heran sama seperti Kesya, bahkan siswa yang tidak sengaja lewat di depan kelas mereka juga ikut terheran-heran.
"Duh berisik banget sih, tinggal kalian berdua yang nemuin Bu Yasmin, beres kan?" ucap sang ketua kelas yang berusaha menghentikan kegaduhan ini, David.
"Nah, bener tuh lo sama gue yang nemuin Bu Yasmin" akhirnya Aldo dapat pencerahan oleh David, pasalnya ia paling anti untuk menemui Bu Yasmin karena jika ada kesalahan dengan absensi kelas maka dirinyalah yang diberikan petuah panjang lebar, jadi dengan Karin yang ikut bersamanya otomatis bebannya dapat dibagi dua.
"Tapi kan lo sekretaris satu ngab!" elak Karin, merasa tidak terima dengan keputusan Aldo.
"Sekretaris tetep sekretaris, mau itu satu kek dua kek, sama aja"
"Ck" Karin berdecak ada benarnya juga dengan perkataan Aldo kali ini, tumben.
Akhirnya Karin menyerah ia mengangguk mengiyakan.
"Yasudah bentar, gue ambil pulpen"
Senyum kemenangan tercetak jelas dibibir Aldo, kemudian dengan sangat senang hati, ia menpersilahkan Karin untuk berjalan menuju bangku tempat tasnya berada.
Karin berjalan dengan malas menuju bangkunya, ia sibuk mengotak-atik ranselnya untuk mencari keberadaan pulpennya.
"Sumpah, gue benci banget sama Aldo" cletuk Karin dengan Kesya tetapi matanya masih sibuk dengan ranselnya yang tak kunjung mendapatkan pulpennya. Kesya yang mendengar itu, hanya terkekeh kecil, segitu bencinya kah Karin?
"Sekarang boleh benci tapi awas benci lo jadi cinta"
Karin sempat tersentak, kemudian ia membalikan tubuhnya dan langsung mendapati Aldo yang sejak tadi berada dibelakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYBOY (ON GOING)
Roman pour AdolescentsPLEASE DON'T BE SILENT READERS SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW DULU YA TEMAN-TEMAN BIAR BISA BACA PART YANG KAU PRIVATE💗 #7 In Cerita baru (17-10-2018) Akhirnya gue nemuin kemustahilan didalam hidup gue. -Kevin Erlangga, CEO of 800 mantan. Ditulis di ta...