Bagian 45

267 16 0
                                        

Selamat hari kamis buat kalian semua, sebelum baca, yu itu bintangnya dipademin dulu, terimakasih semua💗💗

Selamat hari kamis buat kalian semua, sebelum baca, yu itu bintangnya dipademin dulu, terimakasih semua💗💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kesya, Kevin : terimakasih yang udah baca dan vote sampai sini, ily gais😁❤

<noh diucapin terimakasih sama double K>

🐊🐊🐊

"Ayo-ayo turun cepet-cepet!" salah satu guru yang dikenal paling disiplin berteriak pada kedua bus yang berada didekatnya.

"Iya bapak, sebentar nanti saya nyungsep ke tanah kan lucu pak" balas Dika, satu-satunya orang yang berani membalas perkataan pak War, bapak guru paling disiplin.

"Cepat! Laki-laki kok jalannya lambat!"

"Baris-baris cepat!" tambahnya lagi. Mau tidak mau semua yang berada didekat pak War, sekaligus penumpang di kedua bus tersebut, harus mengikuti perintah pak War, yang akan menjadi pendamping mereka nantinya.

"Ini kalian yang tadinya acak naik bus, sudah baris sesuai kelas kan?" semuanya kompak mengatakan 'Sudah' Ketika pak War menanyakan hal tersebut.

Pak War menganguk sekilas. "Ketua kelas, rapikan barisan kelas kalian masing-masing, bapak mau ambil toa dulu di dalam bus" perintah pak War lagi, yang kemudian segera berlalu dari hadapan kedua barisan tersebut.

"Akhirnya, kita ke puncak, huaa" jerit tertahan itu terdengar dari Karin.

Kesya yang berada disampingnya, hanya terkekeh pelan, mengingat kini ketua kelas mereka berusaha untuk merapikan barisan mereka.

Kesya melirik Karin sekilas, kemudian ia kembali menghadap kedepan, berusaha untuk berbaris serapi mungkin, sesuai arahan ketua kelasnya. Namun, satu sikuan dari arah kirinya, membuat Kesya menoleh cepat kearah tersebut.

Kevin berdiri disampingnya, menghapus jarak yang seharusnya tercipta sebagai batasan barisan dikedua kelas tersebut.

"Kevin?" cicit Kesya, berusaha untuk menyuruh Kevin kembali merapikan barisannya.

"Tidak ada jarak diantara kita" balas Kevin, sambil mengedipkan salah satu matanya kepada Kesya.

"Tapi, kalau pak War dateng, dan lihat barisan kamu kayak gini, itu akan jadi masalah baru Vin" bisik Kesya lagi yang hanya ditanggapi kekehan meremehkan disertai angkatan bahu, pertanda tidak peduli.

"Bapak ketua, tolong antara barisan satu dan barisan dua, digabungin aja, kita kan nantinya bakalan satu kelompok yang didampingi sama pak War" teriak Kevin sambil mengangkat tangannya, berusaha memberi tahu kedua ketua kelas dimasing-masing kelas mereka.

PLAYBOY (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang