Bagian 17

1.4K 99 2
                                    

"Hay pelayan pembantu raja sepertinya kamu sangat lelah hari ini, jangan lupa makan ya"
-X

Karin berjalan menyusuri koridor yang kini tengah renggang, dikarenakan jam sudah menunjukan waktu untuk pulang kerumah masing-masing, akibat kesalahannya dalam merekap absensi kelas, Karin harus rela membuang sebagian waktunya untuk memperbaiki rekapan absensinya diruang guru, sesuai permintaan bu Yasmin.

Tadi Kesya telah menawari dirinya untuk menunggu Karin sampai menyelesaikan tugasnya, namun karena Karin meminta Kesya untuk pulang saja, membuat Kesya mau tak mau menuruti Karin, ia tak ingin membuat Kesya harus menunggu.

Ini memang jelas kesalahannya karena lalai dalam merekap, jadilah ia sendiri yang harus bertanggung jawab, ia juga tidak akan meminta Aldo sebagai sekretaris satu untuk bertanggung jawab, karena merekap absen bulan ini adalah tugas Karin sebagai sekretaris dua.

Karin berhenti di ambang pintu kelasnya, ketika kini kelas Karin telah sepi tak berpenghuni, tak perlu menebak kemana semua punghuninya yang pasti semua penghuni kelasnya mungkin kini tengah bersantai dirumah mereka masing-masing.

Namun, bukan itu yang menjadi perhatian Karin, yang menjadi perhatiannya adalah sosok laki-laki yang paling ia benci di dunia ini tengah tiduran diatas meja salah satu temannya dengan tas sebagai bantalannya, siapa lagi jika bukan Aldo.

Karin berusaha tak menggubrisnya, ia pun melanjutkan langkahnya hingga kini ia telah berada dibangkunya yang terletak paling belakang.

Karin membereskan peralatan tulisnya yang masih tergeletak sembarangan, memasukinya kedalam tas ransel miliknya, kemudian ia setengah berjongkok untuk memastikan kolong mejannya agar tidak ada lagi barang yang akan tertinggal, namun alis Karin berkerut heran ketika ia menemukan kotak bekal berwarna kuning yang kini berada didalam kolong mejanya.

Ia membalikan kotak bekal tersebut, menyeleksi setiap bagian kotak tersebut, kemudian karena ia merasa sangat penasaran, dibukanya kotak bekal tersebut, dan menampilkan satu kotak susu coklat dan sepotong sandwich. Namun bukan itu yang membuat Karin heran, melainkan didalam kotak tersebut seperti ada sepucuk surat yang terselip disedotan susu kotak tersebut.

Sebelum Karin membuka surat tersebut, ia sempat melirik Aldo sekilas yang sepertinya tengah asik dengan ponselnya, bahkan mungkin Aldo tidak menyadari kedatangan Karin kedalam kelas, ia masih saja fokus dengan ponselnya sambil mengumpat tidak jelas.

"Woi terong!" panggil Karin kepada Aldo berharap Aldo akan meresponnya, karena sepertinya Aldo telah berada dibawah pengaruh game online.

Tak ada sahutan dari Aldo, Karin pun mulai kesal, kemudian ia berjalan mendekat kearah Aldo dan dengan satu kali hentakan pada meja yang Aldo gunakan telah membuat Aldo secara otomatis kembali pada alam sadarnya.

"Aldo Renaldo!" nentak Karin tepat pada telinga Aldo.

"Apaan dah, ganggu lo, sana pergi jauh-jauh" usir Aldo yang tak terima, karena kini ia sangat merasa terganggu dengan kedatangan Karin.

"Idih sok sibuk lo, gue cuma mau nanya ni, lo ada lihat orang asing masuk ke kelas kita gak?" tanya Karin langsung pada pointnya karna menurut Karin hanya Aldo yang dapat membantunya untuk mengetahui siapa sebenarnya dalang dibalik semua ini.

"Engga tau gue" jawab Aldo seadanya yang masih tetap fokus dengan ponselnya.
"Cih" Karin berdecih sebal, percuma rasanya jika ia menanyakan soal ini kepada Aldo.

"Emang napa?" kini Aldo melirik Karin sekilas, kemudian ia bangun dari rebahannya merubah posisinya menjadi duduk bersila diatas meja.

Melihat Aldo seperti ingin membantunya, membuat Karin langsung mengambil posisi duduk disamping Aldo, ia memperlihatkan kotak bekal beserta surat tersebut kepada Aldo.

PLAYBOY (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang