"Bukan, nama dia bukan raja, itu hanya panggilan dirinya sebagai penggemar rahasia"
-KesyaAnanda🐊🐊🐊
Kini setiap langkah yang Kesya ambil semua mata tertuju padanya, ia dijadikan sorotan utama entah karena apa.
Setelah Kesya turun dari Bus, bahkan berjalan disepanjang koridor yang sudah cukup ramai, para mahluk-mahluk disekitar Kesya melihat Kesya secara terang-terangan. Mungkin ini karena Kesya masih dikatakan sebagai siswa baru disekolahnya.
Bahkan setelah ia memasuki kelasnya, ia memang terbilang belum cukup akrab dengan semua teman-temannya kecuali Karin, mungkin bisa dikatakan bahwa ia hanya berteman dengan Karin dikelas.
"Hai Kesyaaaaaaaaa" Kesya tidak lagi heran dengan sikap Karin, ia sudah cukup terbiasa dengan kebiasaan Karin yang suka menyambut dirinya.
"Hai" balas Kesya seadanya kemudian ia cepat-cepat menuju bangkunya dan duduk disana hingga bel pertanda pelajaran akan dimulai.
"Eh Sya, tadi ada yang ngasi gue bunga mawar, sumpah demi apa gue berasa punya pacar, punya penggemar rahasia gitu, terus pengirimnya disamarin gitu, ihh bikin gue penasaran tau"
Pernyataan yang dilontarkan Karin tanpa jeda itu dapat dengan mudah ditangkap oleh otak Kesya, yang intinya Karin mendapat bunga mawar dari orang yang tak dikenal.
Karin tampak berseri-seri dengan menyodorkan setangkai bunga mawar yang terlihat masih segar, seperti baru dipetik pagi hari ini
"Ohiya?" cukup hanya kata itu yang Kesya lontarkan untuk merespon Karin, bukannya ia tidak menghargai Karin namun inilah Kesya, dan akan tetap menjadi Kesya.
Mata Karin berninar, ia langsung mengambil alih tempat duduk didepan Kesya, ia merasa senang karena Kesya mau mendengarkan curhatannya layaknya seorang sahabat.
"Iya, Sya. Gue nemunya diatas meja gue, terus isi surat gitu tapi anehnya ya Sya surat itu kayak sebuah teka-teki untuk mengungkap siapa pengirim dan maksud pengirim, ngerti kan lo?" Kesya lagi-lagi mengangguk dan itu membuat Karin tambah semangat untuk bercerita.
"Lo mau lihat suratnya?"
"Boleh"
Mendengar respon Kesya, Karin langsung merogoh saku seragamnya dan mengeluarkan sepucuk surat didalamnya yang kemudian ia berikan kepada Kesya.
Kesya menerimanya dengan senang hati, kemudian ia meneliti setiap tulisan disurat tersebut, berusaha mengerti maksud dari sang pengirim.
"Hai pelayan pembantu raja, hari ini aku berikan upah hanya ini, jangan berhenti membantu raja kamu akan menerima upah lain yang lebih dari ini" -Raja.
"Menurut lo gimana Sya? Apa yang ngirimin gue bunga ini namanya Raja? tapi Raja siapa? gue gak pernah kenal sama yang namanya Raja" Kesya terlihat berpikir sejenak kemudian ia menggeleng yang membuat Karin mengerutkan alisnya bingung.
"Bukan, nama dia bukan raja, itu hanya panggilan dirinya sebagai penggemar rahasia" Kesya berkata apa adanya, itu menurutnya. Karin terlihat berpikir sejenak, mendengar penuturan Kesya membuat dirinya bingung, namun lipatan didahinya sekejap langsung tergantikan dengan binar dimatanya.
"Jadi gue punya penggemar rahasia?! Uwaaaaaaaaaw" Karin menjerit histeris dengan sekali geprakan dimejanya kemudian ia mengambil alih surat tersebut beserta bunganya untuk ia simpan diloker miliknya.
Kesya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat aksi Karin yang terbilang cukup berlebihan, namun tak apalah yang terpenting Karin dapat tersenyum lepas tanpa beban.

KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYBOY (ON GOING)
Teen FictionPLEASE DON'T BE SILENT READERS SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW DULU YA TEMAN-TEMAN BIAR BISA BACA PART YANG KAU PRIVATE💗 #7 In Cerita baru (17-10-2018) Akhirnya gue nemuin kemustahilan didalam hidup gue. -Kevin Erlangga, CEO of 800 mantan. Ditulis di ta...