"Em Sya, kayaknya gue tau deh siapa Raja"
-KarinZeroprata"Yes! akhirnya kelar juga" Karin meregangkan kembali ototnya ketika kini semua tugas sebagai sekretaris telah ia tuntaskan hari ini juga, ada gunanya juga banyak jam kosong daritadi, jadi Karin dapat menuntaskan pekerjaannya tanpa harus pulang terlambat.
"Nih Do, punya gue kelar sekarang lo tinggal ngoreksi aja" ucap Karin kepada Aldo sebagai sekretaris satu yang sedari tadi berada disampingnya untuk mengerjakan tugasnya yang lain.
"Lah elah cepet banget lo" ucap Aldo tak percaya ketika kini semua pekerjaan Karin telah tuntas.
"Lo nya aja lambat, udah ah gue mau balik, bay!" tanpa menunggu persetujuan Aldo, Karin buru-buru bangkit dari duduknya untuk menemui Kesya yang kini tengah menunggunya di kantin sekolah, dan meninggalkan Aldo yang masih harus menyelesaikan pekerjaannya didalam kelas, resiko jadi sekretaris.
Setelah beberapa lama ia berjalan melewati koridor yang lumayan sepi, karena bel pulang telah berkumandang, dan hanya menyisakan siswa-siswa yang mengikuti eskul atau hanya sekedar numpang Wifi, Akhirnya Karin sampai pada surganya para siswa, kantin sekolah.
Ia tak perlu lama untuk mencari Kesya, karena kini Kesya telah ia temukan, tepat pada meja yang biasanya ia dan Kesya tempati, terlihat Kesya sedang asyik membaca buku dengan sekotak susu ditangannya."Pulang sekarang?" ajak Karin pada Kesya, yang kemudian diangguki oleh Kesya, Kesya pun kembali menyimpan buku novel miliknya kedalam tas ranselnya, dan mulai berjalan kearah gerbang sekolah beriringan dengan Karin.
Hari ini mereka akan pulang bersama menggunakan angkot, Kesya hari ini tidak menggunakan bus, karena ia ingin naik angkot bersama Karin yang biasanya menggunakan angkot sebagai pengantar dan penjemputnya setiap hari.
"Karin!" panggilan tersebut membuat kedua perempuan itu berhenti melangkahkan kakinya dan berbalik menemukan Adit yang kini tengah menghampirinya.
Melihat Adit, membuat Kesya lagi-lagi dilanda gelisah, karena kini cuma Adit yang telah mengetahui rahasia terbesar Kesya di dalam hidupnya.
Tak lama setelah kemunculan Adit, kini Kevin dan Dika ikut muncul dari arah yang sama, astaga gejolak apa lagi yang kini Kesya rasakan ketika melihat Kevin, yang telah sukses membuat Kesya tak dapat tidur semalam.
"Lah kok jadi pada nemuin doi masing masing?" oceh Dika ketika kini ia menyadari bahwa kedua sahabatnya ternyata mempunyai tujuan tertentu untuk pulang sedikit terlambat hari ini.
"Gak asyik ah" lanjut Dika lagi sambil memasang wajah kesal andalan Dika.
"Lo mending ngantin sono, bantuin Mbah Kuacin nutup warung, sono-sono ganggu aja lo disini" usir Adit yang membuat Dika kesal dibuatnya, namun setelah itu Dika menuruti perintah Adit dan angkat kaki dari pemandangan yang paling dibenci kaum jomblo.
"Setan!" umpat Dika sebelum ia beranjak pergi.
Yang lain hanya terkekeh melihat aksi konyol Dika yang dengan polosnya berlalu sambil berkali-kali mengumpat tidak jelas.
"Sya, balik bareng ya" Kesya menoleh kepada Kevin, kemudian ia menggeleng lemah "Aku pulang bareng Karin Vin, maaf" ucap Kesya sopan karena kini wajah Kevin menampilkan ekspresi tidak bersahabat."Lho katanya mau ngembaliin sapu tangan gue" alibi Kevin, untungnya saja otaknya berpikir cepat untuk dapat menemukan alasan pulang bersama Kesya, karena itu adalah tujuan utama dirinya sengaja pulang telat hari ini.
"Eh iya, ada dirumah aku"
"Tuh kan, ayo" Kesya melirik Karin sekilas, kemudian dengan anggukan mantap dari Karin akhirnya Kesya pasrah dan mengangguk juga kepada Kevin, dan itu tentunya membuat Kevin tersenyum dan bersorak didalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYBOY (ON GOING)
Teen FictionPLEASE DON'T BE SILENT READERS SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW DULU YA TEMAN-TEMAN BIAR BISA BACA PART YANG KAU PRIVATE💗 #7 In Cerita baru (17-10-2018) Akhirnya gue nemuin kemustahilan didalam hidup gue. -Kevin Erlangga, CEO of 800 mantan. Ditulis di ta...