Bagian 53

75 4 4
                                    

Happy Reading Guys, votementnya jangan lupaw ya

{Bacanya sambil puter video yang diatas guys}

$$$

"Aku akan berjalan sendirian, jika itu tidak bersama teman-temanku"

Aula yang tadinya terlihat sangat padat, kini tak ada lagi kegaduhan maupun kepadatan yang terjadi di dalam aula tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aula yang tadinya terlihat sangat padat, kini tak ada lagi kegaduhan maupun kepadatan yang terjadi di dalam aula tersebut. Suasana hening namun penuh dengan kekecewaan terbalut rapi didalam sana, banyak hal yang membuat sati-satunya sosok yang masih berdiam diri diatas penggung aula dihantui dengan pikiran, dugaan, dan kenyataan.

Kevin menatap kosong kearah depan, ia sama sekali tidak menyangka hal ini akan terjadi, dirinya hancur dan kecewa, dirinya merasa bersalah, dirinya merasa menyesal, dan dirinya merasa dikhianati. Tidak ada yang harus ia lakukan lagi disini, dengan kesendirian yang kini menyelimuti dirinya, Kevin memutar kepalanya, melihat kini Kesya juga menatap dirinya, dengan Adit yang masih setia berada di dekat Kesya, Kevin tersenyum samar.

Dimata tersebut, ia dapat melihat rasa kecewa yang mendalam, dimata tersebut ia dapat melihat sosok kuatnya seorang Kesya dan lemahnya menyatu menjadi satu, namun ditambah dengan pandangan dirinya terhadap Adit yang selalu berada di samping Kesya, membuat Kevin mengangguk yakin, Kesya baik-baik saja. 

Kevin membuang wajahnya cepat, ketika ia melihat Kesya ingin beranjak mendekati dirinya, ia memilih untuk melangkahkan kakinya pergi menjauh dari jangkauan Kesya maupun Adit. 

Kesya menatap kepergian Kevin, terbesit kekecewaan yang semakin mendalam yang dapat ia rasakan, bukankah dirinya yang harus dicari untuk diberikan penjelasan untuk dapat meyakinkan  hatinya, yang semakin hari, semakin ragu dengan sosok Kevin.

Kesya menunduk ragu, matanya terpejam, merasakan sakit yang kian mendalam, air matanya mengering sempurna, pijakan kakinya bergetar tak dapat lagi menahan tubuh gadis tersebut. Rangkulan tangan Adit masih setia pada pundak Kesya, memberikan sedikit kekuatan dengan harapan, itu dapat menguatkan Kesya.

"Maafin Kevin ya" ucap Adit, dengan tangan yang kini mengelus punggung Kesya lembut.

Setelah mendengar itu, seakan-akan apa yang telah terjadi adalah benar adanya, semua yang dikatakan Karin, adalah kebenaran yang teramat sakit untuk diterima seorang Kesya.

Kesya mengangguk yakin, ia bangkit dari posisinya, mengahpus air mata yang kini membasahi pipinya, kemudian tersenyum kearah Adit. "Thanks Dit, salam buat Kevin". Dan setelah mengatakan hal tersebut, Kesya melangkahkan kakinya untuk pergi dari ruangan megah ber ac tersebut. Adit hanya menatap kepergian Kesya, kemudian ia memutuskan untuk lari mengikuti Kesya, menemani gadis tersebut, sampai ia benar-benar baik-baik saja.

$$$

Kevin berhenti di sebuah tempat yang amat sepi di Sekolah SMA Garuda, tepatnya di rooftop sekolah. Ia menatap banyaknya gedung gedung tinggi pencangkar langit yang berada dihadapannya, tak dapat ia pungkiri, setitik air mata jatuh membasahi pipinya, semuanya seakan-akan menghilang, semuanya menghilang secara instan dan tak pernah ia duga sebelumnya. Ia tidak mengerti, darimana semua ini terjadi, namun yang paling jelas yang dapat ia rasakan adalah, ia telah melakukan awal yang benar-benar menghancurkan segalanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PLAYBOY (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang