♥Happy Reading♥
°°°°°°°"Hyung... apakah yang dikatakan pembohong itu benar?" tanya Ni-ki kepada Sunoo yang tengah mengerjakan tugas di meja belajarnya.
"Kenapa? apa kau juga percaya dengan ucapannya!"
"Tidak, aku hanya curiga padamu. Si pembohong itu tak mungkin menuduhmu bukan. Kau pasti paham."
"Jika kau tahu kalau dia selalu jujur, kenapa kau memanggilnya pembohong?" sindir Sunoo.
"Hyungg!!"
"Kau benar dia jujur, aku lah yang berbohong."
Pengakuan Sunoo mengejutkan Ni-ki. Ia tak percaya dengan perbuatan saudara nya itu yang tak bisa dimengerti.
"Kenapa? apa dia berbuat salah kepadamu?"
"Tidak, aku hanya muak dengannya. Dia berani mendatangi tempat kesukaan Daniel dulu, aku tak akan biarkan itu. Aku tak ingin Daniel semakin sedih," geram Sunoo, menatap sendu bingkai foto dihadapan nya.
Ni-ki mengerti dengan situasi ini. Ia ikut merasa sedih dan sangat merindukan adiknya. Ni-ki juga merasa muak dengan salah satu Hyung nya, Jungwon. Kali ini Ia sangat mendukung apa yang telah Sunoo lakukan.
°°°°°°°
Diwaktu yang sama....
"Jangan sampai aku juga membencimu, Sunghoon!" ancam Heeseung dengan tatapan tajam.
Sunghoon terdiam terkejut mendengarnya. Ternyata sedari tadi Heeseung juga tengah memantau dari jauh gudang itu. Bahkan melihat Sunghoon berada dekat di sana.
Heeseung sengaja tak menegur karena Ia ingin tahu apa yang akan Sunghoon lakukan saat mendengar panggilan Jungwon.
"Hee..."
"Jangan sampai aku mendengar langsung dari mulutmu, jika kau ingin membantunya!" tekan Heeseung.
"Tapi kau dengar sendiri tadi. Dia harus keluar sebentar untuk menemui teman temannya mengerjakan tugas."
"Aku tak suka dibantah."
"Kali ini saja. Biarkan dia keluar sebentar. Setelah itu kau bisa menghukumnya lagi."
Heeseung terdiam. Sebenarnya Ia tak ingin mengeluarkan Jungwon dari sana secepat itu. Tapi, Ia ingat jika teman temannya akan kembali nanti untuk mencarinya. Tak mungkin Ia memberikan alasan yang sama.
Dan, Ia juga tak akan biarkan semua adiknya mendapat nilai pendidikan rendah. Heeseung tetap mementingkan pendidikan bagi mereka.
Seberapa bencinya terhadap Jungwon, Heeseung masih sadar jika Jungwon tetaplah adiknya.Dengan terpaksa Heeseung meraih kunci yang sengaja Ia biarkan tergantung pada pintu, lalu dibukanya. Begitu pintu itu terbuka, betapa terkejutnya mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Blood •[EN-]•
General Fiction"Tak apa jika para saudaraku membenciku. Harapanku hanya ingin melihat mereka selalu bersama dan bahagia. Meski bahagia mereka dengan ku terluka dan menderita." -"Jungwon"- ➢Akan lebih baik follow akun Author terlebih dahulu✓ ➢Meski cerita sudah le...