25. Dia Kembali✓

1.9K 314 30
                                    

"Hyung. Apakah Kau masih ingat dengan janjimu kepadaku?"

"Kau bilang ingin melindungiku, Membuatku selalu bahagia, bahkan Kau tak akan biarkan siapapun dapat melukaiku, bukan?"

"Tapi Kau bohong. Semua itu hanya sementara. Kau tak tepati janjimu itu seutuhnya!"

"Kali ini bisakah Kau penuhi satu permintaanku ini, Jungwon Hyung?"

"Jika Kau tak akan biarkan siapapun melukaiku, bagaimana jika Aku terluka karena ulahku sendiri?"

"Kau tak bisa mencegahku. Kau berjanji untuk menuruti semua kemauanku, bukan. Ini adalah keinginan terakhirku. Anggap saja sebagai permintaan maafku untukmu, Hyung. Untuk kalian semua.."

"Terima kasih atas semua kasih sayang kalian padaku. Maaf karena diriku belum bisa menjadi adik seperti yang kalian inginkan."

"Terima kasih untuk semuanya.. Sampaikam salam terakhirku kepada semua saudaramu, Hyung.."

"Kalian baik. Aku menyayangi kalian semua. Aku menyayangimu, Hyung.."

"Selamat tinggal.. Jungwon Hyung.."

.
.
.
.

Mata itu mulai terbuka. Air mata sejak tadi sudah mengalir disana. Semua perkataan itu tiba-tiba datang tanpa diminta. Kenangan itu bahkan sudah berusaha Ia buang jauh dari kepalanya.

Isakan tangis mulai terdengar kala semua suara itu seakan nyata disana. Jelas seakan seseorang sedang membisikinya.

"Jungwon, Kau sudah sadar?" Jungkook sedikit lega melihat adiknya membuka mata setelah hampir satu jam tak sadarkan diri. Namun senyum yang semula berkembang perlahan hilang, kala melihat Jungwon bangun dengan keadaan menangis.

"Kenapa Kau menangis. Apa Kau merasa sakit, humm?"

Jungwon menatap sendu Jungkook di sampingnya yang menghelai lembut kepalanya untuk menenagkan.

"H-hyung..hiksss"

"Tenanglah.. Katakan perlahan, ada apa?"

"Hyung, Daniel.." lirih Jungwon masih dalam kesedihan.

"Apa Kau mimpi buruk?" tebakan Jungkook benar. Jungwon mengangguk lemah. Anak itu memeluk erat tubuh kekar Jungkook. Dengan hati-hati Jungkook membalas pelukan itu. Menghelai lembut surai hitam adiknya memberi ketenangan.

"H-hyung.. Apa Aku terlalu jahat. Daniel pergi karena diriku."

"Tidak. Itu tidak benar. Semua itu karena kecelakaan. Takdir Daniel sudah ditetapkan seperti itu. Siapapun tak akan bisa merubahnya. Tenanglah."

"Aku takut, Hyung. Bagaimana jika Dia masih marah denganku di sana?"

"Tidak akan. Dia akan marah jika Kau menyalahkan dirimu sendiri. Dia akan sedih melihatmu sakit seperti ini."

"Aku takut, Hyungg..."

"Sudahlah. Itu hanya mimpi. Lupakan saja, yaa. Tenangkan dirimu."

Jungkook hanya sanggup mendengarkan tanpa berbuat lebih. Kenangan itu membuat mental Jungwon semakin lemah. Sungguh, Jungkook tak sanggup melihat sisi rapuh pemuda yang perlahan mulai tenang dipelukannya. Untuk saat ini, Dirinya hanya sanggup melindungi dan menyemangatinya.

"Tenanglah.. Hyung ada di sini. Kau Anak yang kuat. Kuharap sampai kapanpun akan tetap seperti itu.."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Red Blood •[EN-]•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang