♥Happy Reading♥
°°°°°°°
"Kita sampai. Sebelum itu Kita turunkan barang-barang dulu," perintah Heeseung segera dilaksanakan semua saudaranya.
Heeseung melihat ke kursi belakang penumpang. Di sana masih ada Sunghoon bersama Jungwon yang tertidur lelap dipundak saudaranya.
"Jika Kalian merasa tak nyaman tetaplah di dalam mobil beristirahat. Di luar sangat panas," pinta Heeseung.
"Kami turun nanti," jawab Sunghoon menatap Jungwon yang masih begitu nyenyak tertidur. Heeseung mengangguk paham Ia keluar untuk membantu yang lain menurunkan barang di bagasi mobil.
Sambil menunggu Jungwon bangun, Sunghoon pun memilih memejamkan matanya. Posisinya begitu nyaman dan hangat berada di sebelah sang Adik.
Entah perasaannya saja atau apapun itu. Sunghoon merasa sesuatu menetes pada tangannya.
Ia menunduk dan melihat. Matanya membulat lebar melihat cairan apa yang mengenai tangannya. Ia menengok menatap Jungwon tak percaya. Darah keluar deras dari hidung Jungwon yang masih terlelap. Jungwon mimisan. Bagaimana bisa tidurnya masih nyenyak dengan darah yang terus mengalir keluar.
"Jungwon.." panggilnya lirih.
Tak ada sahutan, bahkan tubuh itu tak bergerak sama sekali. Sunghoon terus memanggil. Sampai akhirnya sang adik terbangun.
"Hyung?" suaranya parau.
"Kau, mimisan.."
Baru tersadar, Jungwon spontan menutupi hidungnya. "Aku butuh tissue, Hyung."
Pandangannya menyusuri keseluruh bagian mobil tapi tak juga menemukan yang dicari. Sunghoon segera keluar mencarikan.
"Kalian bawa tissue?" pinta Sunghoon tergesa. Jake yang diminta segera mengambilnya di dalam tas. "Ada apa. Kenapa Kau panik?" tanya Jake heran.
Tak menjawab, Sunghoon masuk kedalam mobil segera. Jake ingin melihat apa yang telah terjadi. Reaksi sama seperti Sunghoon sebelumnya saat melihat Jungwon dengan banyak darah ditubuhnya. Bahkan bajunya sudah tak bersih lagi.
"Jungwon?!"
"Tak apa, Hyung. Nanti berhenti sendiri. Ini sudah biasa," jawab Jungwon santai.
"Kau bersikap tenang dengan darah sebanyak itu?! Seharusnya Kau bilang kepada Heeseung jika kondisimu seperti ini!"
"Aku tak apa. Aku juga ingin bersenang-senang bersama Kalian."
"Kita bisa melakukannya dilain hari. Kau tak perlu memaksakan dirimu!"
"Tak ada kesempatan lagi, Hyung. Kali ini saja Aku harus melakukannya. Hanya hari ini Aku bisa melakukannya."
Sunghoon maupun Jake tertegun mendengar pengakuan Jungwon. Sunghoon hanya sanggup mengepalkan tangannya kuat menahan rasa sakit kala mendengarnya. Sedangkan Jake, Ia semakin yakin sesuatu telah terjadi pada Jungwon.
"Katakan apa yang Kalian sembunyikan dariku."
"Kau bicara apa, Hyung?"
"Aku tahu sesuatu terjadi padamu. Jadi katakan sesuatu," ucap Jake dingin.
"Tentang waktu dan kesempatan, Hyung. Hanya itu yang membuatku takut sekarang," jawabnya tersenyum kecut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Blood •[EN-]•
General Fiction"Tak apa jika para saudaraku membenciku. Harapanku hanya ingin melihat mereka selalu bersama dan bahagia. Meski bahagia mereka dengan ku terluka dan menderita." -"Jungwon"- ➢Akan lebih baik follow akun Author terlebih dahulu✓ ➢Meski cerita sudah le...