♥Happy Reading♥
°°°°°°°
Keadaan Sunghoon kritis. Luka dalam karena tembakan di kepalanya sangat parah. Dia juga kehilangan banyak darah. Semua keluarganya sudah mencoba mendonorkan darah mereka. Tapi, tak ada satu pun yang cocok. Alasan pastinya karena Sunghoon bukanlah saudara sedarah Mereka.
Jungkook bahkan sudah mencoba, namun hasilnya masih sama. Kantong darah persiapan rumah sakit pun tak ada yang sama. Tak banyak orang yang memiliki golongan darah yang sama seperti Sunghoon. Golongan darahnya 'O-', tak banyak orang yang memiliki. Meskipun ada hanya darah 'O+' yg tentu tidak akan cocok untuk golongan negativ.
"Bagaimana sekarang. Kita harus segera menemukan darah yang sama dengannya!" Heeseung frustasi.
"Tenanglah. Aku sudah meminta bantuan temanku mencarikannya, Dia seorang Dokter," jelas Jungkook. Tentu yang dimaksud adalah Dokter Kim.
"Maaf Hyung sudah merepotkanmu."
"Apa maksutmu. Aku ingin menebus kesalahanku. Karena diriku nyawa Sunghoon dan Jungwon dalam bahaya," Jungkook menarik nafas dalam.
"Tapi, siapa penjahat itu. Kenapa Dia bilang ingin membalas dendam kepadamu?"
Dengan berat Jungkook beritahu segalanya. "Tujuh tahun lalu saat Ayahku pulang dari bekerja, waktu itu tengah malam. Beliau mengemudi dengan keadaan sangat lelah—"
Lalu tak sengaja seseorang menyeberang jalan. Ayahku sangat lelah waktu itu sampai sempat tak perhatikan jalan. Lalu kejadian tak terduga terjadi. Beliau menabrak Pria itu sampai tewas ditempat. Karena memang benturan yang kuat dan kecepatan mobil yang lumayan cepat. Aku tahu Ayahku memang bersalah. Tapi, semua itu tanpa kesengajaan."
Heeseung mendengarkan dengan seksama. "Kau benar. Keadaan paman juga lumayan parah sampai beliau Juga tak sanggup bertahan. Tapi penjahat itu masih saja dendam setelah Paman menebus kesalahan dengan nyawanya sendiri."
"Tidak, Heeseung. Kau salah. Selama ini Aku menyembunyikan yang sebenarnya dari semua orang."
"Maksutmu, Hyung?"
"Ayahku meninggal bukan insiden malam itu. Tapi, Yoon Gi, orang itu membekap Ayahku sampai kesulitan bernafas saat masih kritis. Bahkan menyuntikkan suatu cairan dalam infusnya sampai beliau kejang. Saat tahu, Aku segera memenjarakan Yoon Gi. Dendam semakin menguasainya sampai sekarang. Dan.. Hal ini terjadi. Maafkan Aku, Heeseung," Jungkook terisak setelahnya. Heeseung pun tak percaya dengan fakta barusan. Ternyata Jungkook mengalami kesulitan dalam hidupnya.
Heeseung memeluk Jungkook sambil menepuk pelan pundaknya seraya menenangkan. "Tak apa, Hyung. Sudah menjadi takdir Kita agar selalu tabah. Tak ada yang perlu disesali sekarang. Semua sudah terjadi. Kita hadapi saja apa yang akan terjadi nanti. Tenanglah.."
•••••••
"Kalian susul Sunoo dan yang lain di kantin rumah sakit. Kalian harus makan," cemas Jay.
Beomgyu merangkul Jake yang hanya duduk diam di sampingnya. "Ayo, Jake."
Jake menepis dengan sesekali melirik kesal Beomgyu. "Sejak kapan Kau peduli padaku."
"Jika Kau sakit, Kau hanya akan merepotkan semua saudaramu karena harus mengurusmu juga. Kau bukan Anak kecil. Jangan keras kepala!" Beomgyu menarik Jake begitu saja. Meninggalkan Jay yang memandangi sendu.
Heeseung datang mengahampiri. "Di mana ruangan Anak itu?" tanyanya tiba-tiba.
"Siapa?"
"Jungwon."
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Blood •[EN-]•
General Fiction"Tak apa jika para saudaraku membenciku. Harapanku hanya ingin melihat mereka selalu bersama dan bahagia. Meski bahagia mereka dengan ku terluka dan menderita." -"Jungwon"- ➢Akan lebih baik follow akun Author terlebih dahulu✓ ➢Meski cerita sudah le...