20. Kepedulian✓

2.2K 324 18
                                    

♥Happy Reading♥
°°°°°°°

"Oppa, sebenarnya Wonnie sakit apa?" Jinna sejak tadi fokus melihat bagaimana Dokter Kim memeriksa keadaan Jungwon di depan sana.

jungkook menghembuskan nafas panjang. "Aku hanya ingin memastikan dia baik baik saja. Kau bilang Dia terlihat sulit bernafas dengan benar," Jinna memberitahu Jungkook dengan insiden yang dialaminya di gudang.

Saat itu, Jungwon baru masuk kelas setelah sepuluh menit pelajaran dimulai. Ia terlihat sulit mengatur nafasnya. Sunghoon yang datang setelahnya dengan membawa bangku menjelaskan jika seseorang tengah menguncinya di gudang. Kala itu guru mapel kebetulan tak hadir. Teman sekelas termasuk Jinna, Taeyong, dan Kyungmin sangat terkejut. Seseorang memiliki niat tak baik terhadap Jungwon.

Jungkook sangat beruntung karena pengakuan Jinna dapat menjadi alasan jika semua saudaranya menanyakan alasan mengajaknya pulang bersama. Dia tak perlu susah payah berbohong kepada mereka nanti.

"Benar. Aku bahkan teringat saat Dia pingsan di kamarnya waktu itu."

"Kau tak perlu cemas. Dokter Kim akan memeriksanya," Jungkook menghelai lembut kepala peri kecilnya.

"Apa dada bagian kirimu pernah merasa nyeri?" Dokter Kim meminta jawaban.

"Tidak sama sekali. Aku rasa Jantungku sudah membaik."

"Lalu bagaimana dengan perutmu. Apakah rasa nyeri atau perih terasa saat Kau telat makan?"

Jungwon yang semula menunduk menatap Dokter di depannya sesekali. "Tentu. Itu wajar bagi penderita mag," Jungwon kaku.

Dokter Kim menghembuskan kasar nafasnya. "Jungwon. Seharusnya Kau datang untuk memeriksakan kondisimu sesuai jadwal rutinmu. Kenapa sekarang Kau acuh dengan kondisimu?" ucap lembut Dokter itu. Ia ingin sekali memaksa Jungwon andai Ia adalah adiknya sendiri. Tapi tidak akan bisa karena Ia tak memiliki hak. Keputusan hanya ada pada Jungwon.

"Aku sudah sehat, Dokter. Aku rasa tak perlu selalu datang periksa seperti dulu."

"Apa Kau masih mengkonsumsi obat itu?"

Tidak. Jungwon diam. Harus menjawab bagaimana sekarang. Tak mungkin Ia katakan yang sebenarnya jika Dia tidak membawanya. Bahkan sudah jarang mengkonsumsinya.

"M-masih, Dokter," suaranya sedikit gugup.

Aneh. Entah kenapa Dokter Kim merasa ada yang berusaha Jungwon sembunyikan. Ia merasa tak yakin dengan jawaban itu.

"Baiklah. Aku akan memberimu obat lagi. Kau harus meminumnya."

"Tunggu, apaa?!" Jungwon membulatkan matanya. Bahkan obat miliknya di rumah masih banyak karena Ia tak ingin lagi mengkonsumsi obat-obatan itu. Tapi Dokter Kim malah memberikannya lagi.

•••••••

Sudah tiga jam sejak sepulang sekolah. Hari bahkan semakin sore. Sunghoon tengah berkumpul bersama yang lain di ruang keluarga. Berbincang atau sekedar menyaksikan acara televisi. Ia cemas karena Jungwon tak kunjung pulang.

Sebenarnya tak begitu hawatir karena ada Jungkook bersamanya. Tapi tetap saja Ia merasa gelisah.

Jay yang melihat merasa Sunghoon tengah banyak pikiran. "Kau memikirkan sesuatu, Sunghoon?"

Red Blood •[EN-]•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang