23. Salah Paham✓

2.1K 341 17
                                    

♥Happy Reading♥
°°°°°°°


Suara dentingan sendok dan piring mengisi kesunyian di meja makan. Hari ini adalah hari minggu. Sekolah mereka libur. Bahkan jam kerja pun sama.

Sesekali ke lima bersaudara itu memandangi satu bangku yang nampak kosong.

Pagi ini Sunghoon belum pulang. Malam sebelumnya Ia sempat menghubungi Heeseung untuk memintanya sesekali melihat keadaan Jungwon. Namun saat itu malam sudah sangat larut, Heeseung baru pulang dari pekerjaannya. Karena lelah, Ia acuh dan memilih beristirahat tanpa hiraukan permintaan Sunghoon.

"Selesai sarapan, bersiaplah. Kita harus ke rumah sakit," ucap Heeseung membuat adik-adiknya seketika menghentikan aktifitas makannya. Bahkan menatap dalam tak percaya kepada Saudara tertua Mereka.

"Hyung, jangan bilang Kita akan menjenguk Anak itu!" Sunoo bersuara.

Heeseung diam tetap fokus pada kegiatannya. Tapi diamnya sudah diartikan sebagai jawaban mengiyakan.

Sunoo berdengus sebal. "Apakah harus! Aku tak ingin menemuinya. Aku tak peduli. Lebih baik Aku pergi keluar bersama temanku."

Takk..

Heeseung menaruh kasar sendok itu di piringnya. Matanya sempat terpejam sesaat. "Kita terpaksa harus melakukannya. Kau kira dirimu saja yang tak berniat ke sana. Jika bukan karena Jungkook Hyung, Aku pun tak akan berfikir dua kali."

Sunoo membuang nafasnya kasar. "Huuhh__ menyebalkan!" segera, Dia berdiri cepat sampai menimbulkan suara gesekan antara kursi dan lantai. Berlalu meninggalkan tempat itu menuju kamarnya. Mereka yang melihat hanya diam. Jujur saja. Mereka pun tak ada niatan untuk pergi ke sana.

"Sunoo! Habiskan dulu sarapanmu!!" teriak Jay memanggil.

"Aku selesai. Habiskan makanan Kalian dan segera bersiap. Tak ada alasan untuk membantah!" Heeseung melakukan hal yang sama seperti yang sunoo lakukan. Dia berlalu dengan wajah dinginnya.

Menyisakan tiga orang disana. Mereka melanjutkan kegiatan dengan suasana hening. Sangat berat. Mereka harus mengalah dengan keadaan.

Tanpa seseorang sadari. Jake terlihat seakan menahan amarah. Tangannya memegangi sendok dengan sangat kuat. Bahkan sedikit bergetar seakan amarahnya itu tak tahan lagi dipendam. Entah apa yang Jake rasakan, sepertinya sesuatu membuatnya sangat muak. Akankah Ia akan berulah lagi karena menuruti egonya.

•••••••

Pemuda itu duduk diam dikursi roda dengan sesekali mengamati sisi rumah sakit yang akan ditinggalkan itu. Jungwon akan dipindagkan ke rumah sakit lain atas permintaan Jungkook. Pria itu ingin jika Jungwon ditangani oleh Dokter yang sudah sangat dipercaya untuk merawat Jungwon.

Bukan karena tidak mempercayai dokter lain. Tapi, Ia hanya ingin jika Dokter Kim lah yang merawatnya karena sudah sangat faham dengan keadaan pemuda yang tengah didorongnya itu.

Sebelumnya, Jungwon ditemani oleh Sunghoon semalaman. Sedangkan Jungkook terpaksa harus pulang bersama Jinna. Ia tak ingin perinya itu kelelahan. Jungkook juga harus menemui Dokter Kim untuk membicarakan situasi sekarang.

"Hyung, apa Aku sudah boleh pulang?" Jungwon bertanya kepada Sunghoon yang berjalan beriringan di sampingnya.

"Tidak. Jungkook Hyung akan memindahkanmu ke rumah sakit lain."

Red Blood •[EN-]•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang