♥Happy Reading♥
°°°°°°°
"Kau harus ingat apa yang Ku katakan tadi. Jangan memaksakan dirimu melakukan aktifitas yang menguras tenaga, dan perhatikan pola makanmu. Kau mengerti, Jungwon?" Dokter Kim memberi saran. Jungwon hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.
"Dan Kau juga harus menemuiku setiap minggu. Aku harus melihat perkembanganmu."
"Haruskah?"
"Ku harap kali ini Kau tidak akan bertindak gegabah lagi."
"Kau tenang saja, Hyung. Aku akan mengawasinya setiap hari," sahut Jungkook yang berdiri di samping Dokter Kim dengan tangan terlipat didada.
"Hyung.."
"Tidak ada penolakan," jawab Jungkook mantap yang membuat Jungwon mendengus pasrah dan terdiam.
"Baiklah. Aku harus memeriksa yang lain. Setelah ini Kalian bisa pulang."
Jungkook tersenyum mengangguk. "Terima kasih banyak, Hyung."
Dokter Kim melempar senyum ke arah Jungwon dan segera keluar ruangan.
Sebelumnya Jungkook meminta Sunghoon agar pulang semalam karena hari ini harus sekolah. Begitu juga Jinna. Ada beberapa pelayan di rumahnya. Jadi Jungkook tak perlu hawatir meninggalkannya.
"Aku tinggal mengurus administrasi sebentar, ya. Kau tak apa 'kan?"
Jungwon mengangguk. "Aku tak apa. Terima kasih sudah memabantuku, Hyung."
Jungkook terharu mendengar pengakuan adiknya itu. Sudah menjadi tanggung jawabnya merawat mereka. Tangan kekar itu mengelus lembut surai pemuda yang masih terlihat lemas di atas tempat tidur pasien itu.
Jungkook keluar. Jungwon sendirian sekarang. Bergelut dengan fikirannya sendiri. Apakah semua saudaranya menghawatirkannya. Tidak. Anak itu hanya sanggup berharap lebih dengan kenyataannya sekarang.
Ceklekk
Suara pintu itu berhasil menyadarkan Jungwon dari lamunannya. Betapa terkejutnya Dia saat melihat siapa sosok yang kini tersenyum dan menyapanya.
"Apa kabar, Nak. Bagaimana keadaanmu?"
"B-bibi, Ahna?!"
•••••••
Pagi ini, ke enam saudara itu sudah berkumpul di meja makan. Mulai melahap berbagai masakan buatan Jay yang tertata rapi di atas meja. Sunghoon sudah pulang semalam. Ia pun ikut makan bersama. Namun sepertinya sesuatu mengganggu pikirannya.
Bagaimana tidak. Saat Ia pulang dengan kedaan lelah, tak ada satu pun yang menanyai keadaan Jungwon di rumah sakit. Mereka terlihat acuh dan tak peduli. Seakan sama sekali tak menerima kabar jika salah satu keluarganya tengah membutuhkan mereka.
Sejak saat itu, Sunghoon meresa sangat kecewa. Tak percaya bagaimana mereka bisa mengabaikan hal sebesar itu. Dirinya semakin yakin jika kesalah pahaman merubah segalanya.
Sudah tak tahan. Akhirnya Pria itu membuka suara. "Hari ini Jungwon akan pulang. Bukankah Kalian.. merasa senang?"
Diam. Tak ada satu pun dari mereka berniat menjawab. Memilih acuh dan tetap sibuk dengan kegiatan masing masing.
"Bersama Jungkook Hyung." kali ini ucapan Sunghoon sedikit mendapat respon meski hanya sebatas lirikan.
"Aku tahu. Haruskah Aku mengadakan pesta untuknya?" sidik Heeseung.
"Bisakah Kalian perlakukan Jungwon dengan baik. Setidaknya Kalian peduli dengannya. Jungwon adalah saudara Kalian!"
Ctakkk
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Blood •[EN-]•
General Fiction"Tak apa jika para saudaraku membenciku. Harapanku hanya ingin melihat mereka selalu bersama dan bahagia. Meski bahagia mereka dengan ku terluka dan menderita." -"Jungwon"- ➢Akan lebih baik follow akun Author terlebih dahulu✓ ➢Meski cerita sudah le...