♥Happy Reading♥
°°°°°°°
Pagi berganti. Semua orang sudah berkumpul dan duduk pada kursi masing-masing. Bersiap sarapan pagi bersama dengan suasana pagi yang baru.
Jay, Pria itu sudah menyelesaikan masakan terakhir dan menghidangkannya di atas meja. "Selesai.." ucapnya disambut suka ria Sunoo dan Niki. "Wahh, harum masakanmu enak sekali, Hyung. Sepertinya akan sangat lezat."
Jay tersenyum. Ia berfokus pada Sunghoon yang menuruni anak tangga. Sunghoon ikut bergabung. Ia duduk di kursinya, di depan Jake.
"Selamat pagi. Apa tidurmu nyenyak?" tanya Jay. Sunghoon tersenyum, "tentu saja."
Sunghoon melirik kursi di sebelahnya yang masih kosong. "Apa Jungwon belum bangun?"
"Mungkin Dia lelah. Tidurnya pasti nyenyak sekali."
"Sebaiknya Dia harus makan sekarang. Atau mag-nya akan kambuh" ujar Sunghoon. Yang lain menunduk kala mendengar.
"Aku akan memanggilnya" ucap Jake segera pergi dari sana.
Sampai di depan pintu kamar Jungwon yang masih tertutup, Jake berhenti sejenak sekedar menghilangkan rasa keraguan. Kejadian semalam masih teringat jelas olehnya. Kejadian di mana Dirinya memohon pada Jungwon, dan semudah itu Jungwon meminta Dirinya melupakan segala perlakuan kasarnya selama ini. Begitu baik Anak itu pada semua orang.
Jake tersenyum simpul dan berniat membuka pintu. Namun aksinya terhenti kala mendengar suara batuk Jungwon dari dalam. Begitu menyakitkan dan tak kunjung henti. Cemas, Jake masuk begitu saja.
Amat terkejut melihat sang Adik yang tertunduk di lantai. Masih terbatuk keras, dengan tangan yang menutupi mulut. Jake menghampiri segera. "Jungwon, Kau tak apa?!"
"H-hyung.." lirihnya dengan terbatuk.
Mata itu membulat sempurna. Tak percayai apa yang baru saja dilihat. "Jungwon.. Darah. Mulutmu berdarah!"
Jake beralih menatap telapak tangan. Terdapat bercak merah di sana. "Kau batuk darah?!"
"Hyung, ku mohon jangan beri tahu siapapun."
"Kenapa!?"
"Aku tak ingin mereka hawatir."
"Kalau begitu Kita ke rumah sakit sekarang!"
"Tidak! Aku tak apa, Hyung. Aku sudah biasa seperti ini."
"Sudah biasa?! Kau harus diperiksa. Lihatlah keadaamu!" tegas Jake manatap sendu wajah pucat sang Adik. Jungwon tetap menolak.
"Hyung. Ku mohon percayalah. Aku hanya perlu meminum obat dari Dokter nanti." Jake diam ragu.
"Kau tak akan memberi tahu semua orang 'kan?"
"Tapi-"
"Aku percaya padamu, Hyung."
.
.Sementara di meja makan...
Sembari menunggu Jake dan Jungwon datang, Mereka membicarakan rencana apa yang akan dilakukan lusa nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Blood •[EN-]•
General Fiction"Tak apa jika para saudaraku membenciku. Harapanku hanya ingin melihat mereka selalu bersama dan bahagia. Meski bahagia mereka dengan ku terluka dan menderita." -"Jungwon"- ➢Akan lebih baik follow akun Author terlebih dahulu✓ ➢Meski cerita sudah le...