Happy reading...
Semua orang pasti punya rahasia, dan rahasia itu pasti akan diketahui salah satu orang ataupun lebih, terkadang juga ada yang menginginkan untuk mengetahui rahasia itu tetapi tidak dengan Jinan. Justru menjaga rahasia orang lain itu bukanlah hal yang cukup mudah, terlintas dipikiran tanpa dipikirkan, akan terbayang tanpa dipanggil. Dan pada akhirnya semua itu akan terungkap.
Sesuatu yang ditakutkan Jinan terjadi, rahasia terungkap dan kini semua tudingan mengarah kepadanya, Jinan tak mempunyai bukti untuk membelanya karena memang setahu teman-temannya bahwa hanya ia yang mengetahui rahasia itu. Faktanya pasti ada seseorang yang mengetahui masing-masing rahasia dari Ulfa, Ella, dan Hana. Orang itu pasti menggunakan ini untuk menghancurkan persahabatan Jinan dengan teman-temannya, tuduhan yang Jinan berikan untuk pertama kali dipikirannya hanya mengarah pada kata-kata yang Difka ucapkan. Apa sebenarnya yang dia lakukan lagi apa tak cukup sudah menghancurkan beberapa kebahagiaan Jinan.
"Nan Jawab! Jangan diem aja! Bukan kamu kan pelakunya?!" Teriak Ella.
"Jinan jawab," Kata Ulfa dengan nada melemah.
Jinan masih terdiam. Dipagi yang begitu cerah ini mendadak menjadi badai untuknya, pertanyaan yang diajukan oleh Ella dan Ulfa membuat dirinya bingung untuk menjawab dan pasrah jika mereka tak percaya.
"Kalau seandainya bukan aku apa kalian percaya?" Tanya Jinan, ia tak ingin jika mereka menjawab tidak karena itu akan membuat hati Jinan semakin hancur.
"Kami butuh bukti Nan," Jawab Ella.
"Jika kalian membutuhkan bukti aku juga tidak bisa membuktikan apa-apa, aku disini hanya menjaga sebuah rahasia. Apa kalian yakin aku melakukan ini?" Tanya Jinan dimatanya terpancar keputus asaan.
"Baiklah aku sudah tahu jawabannya dan pastinya akan tetap sama. Tidak apa-apa jika kalian ingin memutus hubungan persahabatan ini aku dengan ikhlas akan melepasnya. Jika aku diposisi kalian pasti juga sama karena hanya satu orang yang mengetahui rahasia ini dimata kalian." Ucap Jinan tersenyum tapi bukanlah senyum yang membahagiakan.
"Oke, kita ngga bisa Nan kalau cuma pengucapan kata aja. Kita butuh waktu, ayo Fa." Ucap Ella menarik tangan Ulfa untuk pergi meninggalkan kelas Jinan yang sepi itu.
Semua terjadi, disaat Jinan sedang bangkit dalam keterpurukan masa lalunya. Apa ini akhir dari segalanya? Tidak, justru ini adalah awal dari pertunjukan yang Difka rencanakan, tapi mengapa dan kenapa harus dengan cara menyiksa Jinan dan membuat Jinan tak berdaya.
Suasana kelas sekarang sudah ramai, dan jam pertama pun dimulai. Dari tadi Jinan masih melamun memikirkan apa yang akan Difka perbuat lagi, jika Jinan sudah tak tahan lagi, ia berkata kepada dirinya bahwa untuk menemui Difka dan meluapkan emosinya. Memang salah jika ia melakukan itu, tapi Jinan adalah seorang yang akan bertindak jika seseorang yang mencari masalah dengannya sudah melampaui batas.
Dimenit istirahat pertama biasanya Zilva akan menyapa Jinan dan bertanya macam-macam pertanyaan, tetapi anehnya hal itu tidak dilakukan Zilva untuk pertama kali. Zilva yang biasanya menawari Jinan untuk mengajaknya ke kantin tidak dilakukan, hanya melintasi Jinan tanpa meliriknya sama sekali.
"Maaf Nan," Batin Zilva.
Jinan menghela nafas sekarang ia merasakan bahwa dadanya terasa sesak untuk bernafas lega, merasa bahwa ada hal lainnya yang sudah dilakukan oleh Difka.
"JINAN!" Teriak seseorang diambang pintu, Jinan belum mengetahui siapakah orang yang sedang meneriaki namanya begitu keras tapi kemudian mulai terlihat saat ia mendekat dan kini berada dihadapan Jinan.
"MAKSUD LO APA HAH!" Ucap Hana menggebrak meja Jinan sambil memperlihatkan sebuah poto di dalam ponsel genggamnya.
Jinan mengira hanya Ella dan Ulfa saja yang terbongkar rahasianya tapi ternyata Mading sekolah juga memperlihatkan catatan rahasia Hana yang ditulis begitu panjang dibesertai dengan fotonya yang terlihat sedang membersihkan guci milik keluarga Razka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum Jinan ✓
Teen Fiction[Follow sebelum membaca] #3 in islami(8-8-2021) #1 in assalamualaikum(27-7-2022) #2 in cewek dingin(12-6-2024) Masalah kembali Jinan dapatkan di sekolah barunya, masa lalu terulang kembali. Keinginan Jinan untuk berhenti bersikap keras dan suka mara...