Happy Reading...
°°°
"Matamu yang lemah mengapa membuat aku lemah?"
°°°
[Yusuf]"Diminum dulu nih," Kata Denis menyodorkan sebotol minuman air mineral.
Jinan yang mendapati botol itu mengarah kepadanya, langsung ia ambil dari tangan Denis.
"Makasih Denis," Jinan menerima botol itu.
"Mereka siapa Nan?" Tanya Arraf.
Yusuf yang mendengar Arraf bertanya tapi tidak dikondisikan langsung melempar tatapan membunuh sebenarnya bukan membunuh sih, cuma ya Yusuf tidak enak saja dengan Jinan. Barus saja mengalami kejadian kurang menyenangkan eh...ini Arraf malah tanya aneh-aneh.
"Orang yang dijodohin sama aku," Jawab Jinan setelah diam beberapa saat.
What?! Mereka semua kaget dan yang pastinya orang pertama yang lebih kaget adalah Yusuf.
Mencintai Jinan dalam diam bukanlah perkara yang mudah untuk Yusuf, banyak godaan ini itu. Yusuf itu sering kali hilang kendali untuk menatap Jinan apalagi menstabilkan debaran jantungnya saat bertemu Jinan. Yusuf itu juga manusia biasa bisa merasakan sakit dan bahagia.
"Mendingan kamu istirahat aja Nan dirumah," Saran Denis yang ingin merubah suasana yang tiba-tiba hening setelah pernyataan dari Jinan tadi.
"Tapi, aku juga mau bantu kalian beresin Masjid."
"Ngga usah khawatir soal itu, biar kita urus Nan," Ujar Arraf.
"Iya Nan, kamu istirahat aja." Yusuf membuka suara setelah berkutat pada pikirannya.
"Iya, makasih ya."
"Ini tas kamu Nan," Denis menyodorkan tas Jinan yang baru ia ambil dari dalam masjid.
"Makasih Den, sekali laki makasih banyak buat kalian semua. Assalamu'alaikum," Pamit Jinan yang.
"Walaikumsalam," Jawan serempak tiga lelaki itu.
Jinan mulai menjauh, menjauh dan semakin tak terlihat dari jangkauan mata yang sedang melihat kepergiannya.
"Suf, anter Jinan kek. Dia kan trauma kayaknya," Arraf menyenggol bahu Yusuf yang melamun.
"Kalau dia diculik kamu ngga sedih Suf?" Tanya Denis membuat Yusuf bimbang.
"Bukan mahrom!" Tegas Yusuf bangkit dari posisi duduk di tangga masuk masjid.
"Tapi, ini juga Jinan masalahnya mau diculik tadi pak ustadz!" Ucap Arraf sedikit keras.
"Kalau diculik lagi gimana pak ustadz?" Ucapan terakhir yang ditambah Denis semakin membuat Yusuf ini bimbang.
Memang kedua sahabat dekat Yusuf ini pandai jika merayu dan membuat Yusuf mengambil pilihan begitu bimbang.
"Iya! Aku nyusul nih, Assalamualaikum," Pamit Yusuf menyusul Jinan berlari kencang.
Sedangkan yang sedang menyaksikan Yusuf dari belakang tertawa dan tersenyum ngakak. Melihat Yusuf bingung sudah jadi kebiasaan mereka saat berada disekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum Jinan ✓
Genç Kurgu[Follow sebelum membaca] #3 in islami(8-8-2021) #1 in assalamualaikum(27-7-2022) #2 in cewek dingin(12-6-2024) Masalah kembali Jinan dapatkan di sekolah barunya, masa lalu terulang kembali. Keinginan Jinan untuk berhenti bersikap keras dan suka mara...