12. Tersesat

104 10 0
                                    

°°°
"Keras kepala tidak akan membawa kita pada hal yang baik"
°°°

Hari ini adalah hari dimana semua kelas 12 IPA akan mengadakan KBM diluar sekolah yaitu yang katanya para guru adalah hutan, memang tidak terlalu bahaya? Entahlah yang pasti semua sudah di antisipasi jika ada kejadian yang tidak diinginkan.

Kini semua murid sudah berkumpul didepan bus yang akan digunakan untuk tour. Tapi sebelum satu persatu masuk ke bus akan dicek dengan memanggil namanya satu persatu urut dengan nomor absen, tapi tempat duduk tetap terserah dan tidak sesuai dengan urutan.

Dan akhirnya semua selesai dan sekarang semua sudah masuk ke bus dan siap untuk let's go!

Sesuatu terjadi dan itu tidak diharapkan oleh semua orang, hujan terjadi saat semua sudah sampai.
Hujan bisa diharapkan dan bahkan dibutuhkan oleh seseorang, pandangan setiap orang memang berbeda.

Karena hujan itu cukup deras guru-guru memerintahkan agar semua tetap di dalam bus dan menunggu sampai hujan reda dan keadaan memungkinkan untuk melanjutkan penelitian di hutan.

Hujan itu cukup lama hingga hujan itu berhenti ditengah hari bertepatan dengan suara adzan yang berkumandang di masjid yang tak jauh dari tempat perhentian bus.

Semua orang lantas keluar dan sibuk dengan kegiatan masing-masing ada yang sholat ada yang makan, dan lain-lain lagi.

"Baiklah karena tadi terjadi hujan maka dari itu hutan pasti sedikit licin, jadi diharapkan para siswa-siswi untuk berhati-hati saat berjalan. Takutnya akan terjadi hal yang tak diinginkan," ucap pak Bayu menggunakan mic.

"Apa tidak berbahaya pak jika tetap dilakukan?" tanya salah seorang murid yang ada di barisan depan.

"Insyaallah tidak," jawab pak Bayu.

"Ingat, jangan berpencar dan tetap dalam kelompok yang bapak tentukan tadi." ucap Bu Mawar yaitu guru dalam keahlian tentang tumbuhan.

"Baik Bu!" jawab serempak para siswa-siswi.

Hanya suara hentakan kaki dan juga keheningan saat semua mulai memasuki hutan yang lumayan kering karena diterpa sinar matahari. Para murid mulai melakukan penelitian sesuai kelompok masing-masing saat menemukan suatu tumbuhan. Setiap orang ditugaskan untuk meneliti satu tanaman dan setelah itu baru akan dijadikan satu dengan kelompok masing-masing.

"Sa! Ayo! Lo tetep mau disini?" tanya Farhan yang kebetulan satu kelompok dengan Areksa.

"Kalian duluan aja, gue mau meneliti tanaman itu, mumpung gue lagi mood!"

"Tadi Bu Mawar pesen supaya ngga berpencar, kalau lo tersesat kita yang bakal disalahin Sa!" ucap Farhan keras.

"Ngga usah peduliin gue!" Areksa menghampiri tanaman yang ia maksud.

Akhirnya Farhan dan rombongan kelompoknya mencari tanaman lain tanpa menghiraukan Areksa, terlalu bahaya jika menuruti kemauan Areksa.

Areksa sibuk dengan aktivitasnya untuk mencapai tumbuhan yang ia maksud, cukup terlihat berbahaya karena tumbuhan yang ia maksud itu dekat dengan jurang. Memang Areksa itu keras kepala apalagi ini bisa membayakan nyawa.

Alhasil hal yang tidak diinginkan terjadi.

"Aaaagh...!" Teriak Areksa.

Areksa kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke jurang, memang terjatuh tapi ternyata ia masih sempat mencengkeram akar yang berada di sekitar jurang jadi kini dia belum sempat sampai terjatuh.

"TOLONG! WOI SIAPAPUN TOLONG GUE!" Teriak Areksa sekencang mungkin.

Tidak ada yang menyahut karena memang senyap dan sepi, mungkin semua orang sedang meneliti tanaman lebih kedalam lagi ke hutan.
Pasrah. sepertinya Areksa pasrah jika ia benar-benar akan terjatuh, terlihat ia menghela nafas dengan lelah karena tangan yang ia buat untuk mengangkat tubuhnya agar tidak terjatuh sudah tidak kuat lagi.

Assalamu'alaikum Jinan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang