2. Tamparan keras

187 22 2
                                    

°°°
"Lebih baik dibenci semua orang daripada harus dibenci Allah"
(Sandira Jinan Adara)
°°°

"Assalamu'alaikum bu,"

"Walaikumsalam ada apa ya?"

"Saya murid baru bu dikelas 12 IPA 2, katanya ibu wali kelas disana tadi soalnya saya dikasih tau sama guru kalau ibu itu wali kelasnya dan saya juga dapat informasi bahwa kebetulan hari ini ibu juga mengajar disana."

"Betul, kalau begitu langsung saja ke kelas ya...ayo..." Kata Bu Arini mengajak Jinan untuk menuju ke kelas 12 IPA 2.

"Iya Bu. Kalau boleh tahu ibu namanya siapa?"

"Panggil saja Bu Arini."

"Jadi ibu temannya Umi?"

"Berarti nama kamu Sandira Jinan Adara ya?"

"Iya Bu, betul."

Masih beberapa belokan lagi dan akhirnya mereka berdua hampir sampai di kelas 12 IPA 2, terlihat dari papan tulisan yang tertulis di atas pintu. Rasa gugup mulai timbul saat memasuki kelas, Jinan terus berdoa dalam hati agar hari ini semoga lancar dan tidak akan ada masalah apapun dengan peristiwa yang menimpanya pagi ini.

Semua murid yang tadinya sibuk dengan urusan masing-masing kini mengalihkan perhatian ke arah Bu Arini yang membawa sosok siswi baru ketika terlihat berjalan melewati pintu kelas.

Jinan tetap mencoba tenang dengan jantungnya yang berdegup kencang melihat semua siswa-siswi disana yang fokus melihatnya entah apa yang mereka pikirkan semoga saja mereka berpikir positif, harap Jinan.

Deg. Seketika hati Jinan tidak merasa tenang melihat gerombolan empat orang yang tadi pagi ia temui apalagi mereka terlihat tidak suka dengan kedatangan Jinan, sudah terlihat jelas dari tatapan mereka.

"Sa...itu bukannya cewek yang tadi pagi itu?" tanya Kasya.

"Bener dia cewek yang tadi pagi," Jawab Areksa menaikan alis sebelahnya.

"Gampang dong buat ngerjain dia nanti." tambah Razka.

"Yesss...." ucap Areksa dengan senyuman datar.

"Istighfar Jinan Astaghfirullah hal adzim, kamu ngga perlu takut dengan perbuatan yang kamu lakukan tadi pagi, ingat Allah akan menolong hambanya yang kesulitan jika perbuatan yang kamu lakukan itu benar. Bismillah." Batu Jinan dan tetap fokus melihat ke arah depan.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh." salam Bu Arini yang dibalas serentak para siswa-siswi.

"Walaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh."

"Selamat pagi semuanya, hari ini kita kedatangan murid baru dikelas kita. Kalau begitu langsung saja ya... untuk perkenalan. Silahkan Jinan." Bu Arini mempersilahkan Jinan untuk memperkenalkan diri.

Dengan menarik nafas dan mengucapkan bismillah Jinan mulai memperkenalkan dirinya di depan semua murid.

"Assalamualaikum semunya," salam Jinan untuk memperkenalkan dirinya.

"Walaikumsalam." balas dengan kompak semua orang dikelas.

"Perkenalkan namaku Sandira Jinan Adara, kalian bisa panggil aku Jinan aku pindahan dari SMA di Bandung, aku berharap semoga kita bisa berteman dengan baik."

"Ada pertanyaan?"

Salah satu mengajungkan tangannya ke atas berkata dengan nada guyonan.
"Ada Bu, rumahnya dimana trus nomor hpnya berapa sama udah punya pacar belum?"

"Farhan!" kata Bu Arini dengan jengkel.

"Jinan, silahkan duduk di bangku yang kosong."

Untuk saat itu Jinan sudah berpikir pasti masalah akan dimulai hari ini.

Assalamu'alaikum Jinan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang