29. Ucapan Terimakasih

85 12 0
                                    

Happy Reading...

°°°
"Meskipun kamu lupa ingatan itu tak menghilangkan fakta bahwa aku tahu segalanya tentang kamu yang dulu"
°°°
[Yusuf]

Hari Sabtu dan Minggu adalah saat-saat untuk semua orang mengisi waktu luang dengan liburan, tapi berbeda dengan Jinan. Sekarang Jinan sedang bersiap-siap untuk ke masjid mengajar anak-anak yang ingin mengenal lebih jauh tentang Islam dan pastinya paling utama adalah membaca Al-Qur'an. Ia memakai gamis warna biru lengkap dengan kerudung yang senada, hari ini Jinan sempat tampil berbeda. Jinan yang biasanya memakai kerudung instan hari ini ia memakai kerudung segiempat, jadi menambah kecantikannya. Walaupun Jinan tidak make up tetap saja cantik, cantiknya menurun dari Umi yaitu cantik natural.

"Assalamualaikum," Ucap Jinan berhenti di depan pintu masjid.

Dijawab beramai-ramai oleh Yusuf serta adik-adik yang lain. "Walaikumsalam,"

Yusuf mendekati Jinan.

"Jinan, aku kira kamu ngga bisa kesini. Alhamdulillah kalau begitu ayo masuk baru dimulai kok pelajaran pertama buat adik-adik."

"Eh...eh, Yusuf kok ngga dikenalin sama dua sahabat mu ini?" Ujar seseorang yang tiba-tiba muncul dibelakang Yusuf.

"Ini toh yang namanya Jinan," Seru lagi laki-laki yang lainnya.

"Jinan, kenalin temenku yang ini namanya Denis kalau yang ini namanya Arraf mereka ikut ngajar adik-adik disini buat ngisi waktu luang." Kata Yusuf sambil menunjuk orang yang ia sebut namanya.

Mereka langsung mengulurkan tangannya dihadapan Jinan tapi Jinan menolak dengan menyatukan kedua telapak tangannya kedepan sambil tersenyum.

Plak...
Plak...

Yusuf memukul kedua punggung tangan temannya. "Bukan mahrom,"

"Iya, pak ustadz," Jawab Denis lalu disusul pula oleh Arraf sambil cengengesan.

"Jinan kamu tahu ngga, Yusuf itu sering cerita soal kamu sama kita," Lanjut Arraf sambil tersenyum jahil kepada Yusuf.

Jinan hanya menanggapinya dengan senyuman.

"Tapi ngomongin baiknya kok tenang aja Yusuf ngga gibahin kamu," Denis tertawa beberapa kali.

"Udah...ayo masuk udah ditunggu sama adik-adik," Ajak Yusuf membalikkan badannya.

Mereka pun masuk satu persatu dan terakhir Jinan karena berada di paling belakang.

"Oh, ya adik-adik kenalin ini guru baru disini. Jinan kamu bisa nyapa mereka semua dan memperkenalkan diri." Saran Yusuf dan diberi anggukan oleh Jinan.

"Assalamu'alaikum adik-adik kenalin aku kak Jinan yang bakal ngajar kalian untuk kedepannya," Jinan menebar senyum kesana-kemari sampai membuat Denis dan Arraf jadi ketularan.

"Manis senyuman dia Yusuf," Gumam Denis tepat didekat telinga Yusuf.

"Walaikumsalam kak Jinan," Jawab serempak semua anak-anak disana, rata-rata dari mereka untuk tebakan Jinan adalah anak SD kisaran kelas 2 sampai kelas 4 mungkin.

"Kak Jinan, rumahnya di komplek sini ada yang tahu ngga? Rumah kak Jinan cuma selisih beberapa rumah sama kak Yusuf." Jelas Jinan masih diiringi senyuman manisnya.

Setelah berbincang-bincang cukup singkat dengan adik-adik akhirnya Jinan bertanya pada Yusuf materi apa untuk hari ini. Maklum Jinan kan guru baru disini sedangkan untuk tiga pria yang sedang berdiskusi itu sudah lama mungkin.

"Gimana? Ini materinya apa? Aku bantu gimana?" Tanya Jinan tanpa jeda.

"Ehmm...ma-" Belum sempat Yusuf genap menjawab, sudah disela saja oleh Denis, efek kelamaan jawab jadi buat geram yang lain karena susah amat buat jelasin aja.

Assalamu'alaikum Jinan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang