31. Tamu yang tak diharapkan

72 13 0
                                    

Happy Reading...

"Yang lain mana?!" Jinan berdiri mengedarkan pandangannya.

Areksa tersenyum kecut mungkin kurang puas melihat Jinan yang tenang saat tidur tadi. "Udah pulang,"

"Ya Allah," Jinan memukul jidatnya merasa bersalah.

"Kenapa?"

"Maaf aku ketiduran,"

"Ngga usah ngerasa bersalah. Kita juga tahu kondisi Lo Nan," Areksa beranjak berdiri.

"Kalau begitu aku pulang ya... kayaknya terlalu larut deh aku disini,"  Ucap Jinan khawatir.

"15 menit doang..."

"Bukan apa-apa kalau kamu tapi aku ini perempuan tau!" Jinan menatap kesal Areksa.

"Eh...koreksi dulu lo lupa ama tanggung jawab lo?" Tanya Areksa menaikkan satu alisnya.

Jinan tersenyum,"maaf," mengambil buku tulis Areksa dimeja.

Jinan mengoreksi soal yang dikerjakan Areksa tadi selayaknya seorang guru yang begitu teliti melirik ke kanan kiri buku, dan membalik lembar demi lembar berikutnya sampai akhirnya Jinan selesai mengoreksi lalu menyodorkan buku yang ia ambil alih kepada Areksa.

"Udah?" Tanya Areksa mengerutkan keningnya.

"Hem," Jinan hanya berdehem.

Waktu yang cukup singkat digunakan untuk mengoreksi oleh Jinan, Areksa jadi kepikiran sama pertanyaan Jinan tadi yang tak sempat ia dengar karena penyebab kedua teman resenya.

"Jinan"

"Areksa"

Mereka bersamaan memanggil satu sama lain, sekarang situasinya jadi canggung kan? Ngga ngga, untuk Areksa mungkin iya tapi kalau Jinan ngga. Alhasil Jinan bertanya duluan.

"Kenapa Sa?" Tanya Jinan.

"Oh...ngga lo mau ngomong apa?"
Ditanya malah tanya balik.

"Ada beberapa soal yang kamu kerjain salah, udah aku kasih rumusnya buat yang salah," Kata Jinan memperjelas hal yang belum ia beritahu pada Areksa.

"Owh..."

"Kalau begitu aku pulang ya Sa,"

"Oh...iya iya. Hati-hati ya,"

"Assalamualaikum," salam Jinan langsung dijawab Areksa

"Walaikumsalam,"

Jinan berlalu dan kalian tahu Areksa sadar kalau dia cukup berkata yang mengarah pada perhatian.

"Aduhhh...bego! Bego! Gue bego! Kenapa gue ngomong gitu sih...dan kenapa gue ngga tanya! Ih...gue bodoh!" Areksa merutuki dirinya yang bodoh.

🍃🍃🍃

"Assalamualaikum," Ucap Jinan masuk ke dalam rumah.

"Darimana aja Nan?"

Wajah Jinan tiba-tiba berubah pucat karena sangking kagetnya dengan seseorang yang berada dikediamannya sekarang.

"Dena?" Gumam Jinan masih kebingungan.

"Kenapa lo kaget? Hah!" Dena mendekati Jinan, auranya kelihatan sangat sombong.

Jinan masih terdiam ia tak menghiraukan Dena yang terus menggodanya untuk bertengkar tapi Jinan memang tidak mood jadi Jinan memutuskan untuk beranjak mencari keberadaan kakaknya dan umi.

Assalamu'alaikum Jinan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang