Happy Reading...
***
"Kenapa Nan?" Tanya Yusuf melihat ke arah Jinan yang murung.
"Aku jadi ngerasa bersalah, mereka ribut karena aku,"
"Apa kita bisa memilih untuk tidak menjadi penyebab masalah itu terjadi?" Tanya Yusuf, Jinan yang melamun menjadi menatap ke arah Yusuf karena penasaran apa maksud dari Yusuf.
Jinan menggeleng, "Ngga,"
"Jinan... Allah itu pasti ada rencana dibalik masalah yang kamu hadapi,"
Jinan tersenyum tipis, "Iya,"
"Assalamualaikum Yusuf," Ucap seorang gadis berhijab pasmina tersenyum ramah.
Jinan melihat ke asal sumber suara itu, begitu juga Yusuf yang namanya merasa disebut.
"Walaikumsalam Aya,. Barakallah Aya apa kabar?" Tanya Yusuf tersenyum ramah dan manis.
Membuat Jinan yang melihatnya jadi merasa aneh, katanya ngga boleh terlalu ramah sesama lawan jenis tapi itu apa. Jinan akhirnya memutuskan untuk pergi bukan malas tapi ia cukup lapar dan ingin makan.
"Jinan mau kemana?" Tanya Yusuf.
"Mo makan," Jawab Jinan membalikkan badannya saat sudah berjalan.
"Jangan buru-buru, ada yang mau kenalin sama kamu," Ucap Yusuf membuat Jinan menghela nafas.
"Iya apa?" Jinan berjalan ke arah dua orang itu yang menanti kehadirannya.
"Kenalin ini Aya," Kata Yusuf melihat ke arah Aya dan Jinan secara bergantian.
Jinan mengulurkan tangannya sambil tersenyum ramah.
"Kenalin aku Jinan,"
"Oh iya, salam kenal Jinan," Senyumnya manis dimata Jinan apalagi ada lesung pipinya, pikiran Jinan melayang kemana-mana sampai-sampai ia membayangkan Aya cocok atau tidak jika berpasangan dengan Yusuf.
"Cocok sama-sama ngerti ilmu agama kayaknya," Batin Jinan dibalik senyumnya.
"Yaudah aku mau pergi dulu ya, kalian kayaknya butuh ngobrol," Pamit Jinan.
Yusuf menggeleng-geleng ke arah Jinan membuat Jinan jadi bingung maksudnya apa? Ngga boleh pergi kah? Atau bagaimana?
Untungnya Jinan cukup pintar untuk mengarahkan pikirannya ke arah yang Yusuf maksud, ternyata maksud Yusuf itu Jinan jangan pergi nanti kalau pergi pasti Aya dan dia akan berdua saja dan itu tidak baik, lalu apa bedanya dia dan Jinan? Mungkin Yusuf sudah terbiasa berdua saja dengan Jinan sebab mereka akrab dari kecil walaupun berpisah cukup lama tetap saja Yusuf akan nyaman jika berbicara dengan Jinan. Rasanya itu sudah seperti kebiasaan, tapi walaupun begitu Yusuf pasti akan mencari tempat yang ramai.
"Ke kantin aja yuk ngobrolnya, sekalian makan laper nih," Kata Jinan memegang perutnya.
Jinan menarik lengan Aya untuk membawanya ke arah kantin sedang Yusuf mengikutinya dari belakang, Yusuf terus melihat ke arah dua orang gadis itu yang secara mendadak bisa bicara sangat akrab padahal mereka baru kenal mungkin memang nyaman dan nyambung jadi mereka se akrab itu dimata Yusuf.
Setelah beberapa kali belokan dan berjalan lurus akhirnya ketiga orang itu sampai dikantin yang tak cukup ramai.
"Duduk disana yuk," Jinan menunjuk ke salah satu meja yang tertata rapi di kantin itu.
Aya mengangguk mengikuti Jinan sebab lengannya masih dipegang oleh Jinan.
"Sufa cepat duduk disini,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum Jinan ✓
Teen Fiction[Follow sebelum membaca] #3 in islami(8-8-2021) #1 in assalamualaikum(27-7-2022) #2 in cewek dingin(12-6-2024) Masalah kembali Jinan dapatkan di sekolah barunya, masa lalu terulang kembali. Keinginan Jinan untuk berhenti bersikap keras dan suka mara...