38. Ospek

54 12 0
                                    

Happy Reading...

"Selamat pagi semua, selamat datang di universitas Citrawangsa," Ucap ketua ospek dengan ramah di depan para maba yang duduk di bawah menghadapnya.

Pembukaan dimulai begitu lancar tanpa ada tanda-tanda akan gagal, dari keheningan lapangan yang dipenuhi para maba, beberapa anggota ospek dan dosen ada suara keributan yang sangat keras hingga membuat penasaran para maba yang tengah fokus mendengarkan pembukaan dari ketua ospek.

"MENTANG-MENTANG SENIOR SEENAK JIDAT BANGET!"

Beberapa anggota ospek langsung berjalan ke arah suara untuk menyelesaikan masalah apa yang sebenarnya terjadi sebelum terjadi keributan yang memicu keramaian para maba.

"Ada apa ini? Lo bisa ngga jangan ngerusak suasana anak baru!" Ucap salah satu senior.

"Tu! Ajarin temen lo buat sopan santun!" Bentak Farhan emosi jiwa sudah tak bisa dicegah.

"Udah Farhan ngga apa-apa aku kok," Ucap Jinan mencoba menenangkan suasana.

"Ngga usah turutin dia Nan! Dasar senior ngga tahu sopan santun!" Teriak Razka tidak terima.

"Lo ngomong kasar kek gini sopan!?"

"Sopanlah! Gue kan bela yang bener!" Jawab Farhan ngga biasa aja alias ngotot.

"Jangan ngegas Maimunah! Biasa aja Lo!" Jawab Senior yang tidak tahu sopan santun.

"Apa sih Bel?" Tanya salah satu Senior pada senior yang ia tanya.

"Ituloh Man, mereka nyebelin! Sepatu gue kotor disuruh ngelap ngga mau!" Rengek Bella.

"Namanya bel, makannya disuruh buat banyak bel---lajar hahaha..." Tawa Farhan dan Razka pecah.

"Diem lo! Tu Man, mereka ngejek gue mulu!" Geram Bella.

"Yaudah mending lo pindah buat aktif dilapangan sana, biar gue gantiin," Saran Manda diangguki Bella si manja itu.

Si Bel itu akhirnya pergi dengan tatapan tajam melihat Jinan tapi langsung dihadang sama Farhan dan Razka.

"Apa Lo!" Gertak Farhan menatap tajam.

"Udah aku ngga apa, tolong jangan buat keributan. Kalau ngga aku ngga mau jadi temen kalian," Kata Jinan membuat Farhan dan Razka terdiam.

"Jangan Nan, cukup Areksa aja jangan kita lah..." Dasar temen apaan Farhan itu malah ngomong gitu lagi.

"Dasar lu... Gue kasih tahu Areksa baru tahu rasa!" Ancam Razka.

"Hehe... Jangan lah... Raz," Senyum begitu ringan.

"Kalian masuk ke barisan lagi!" Perintah senior tadi yang namanya Manda.

Farhan dan Razka merasa terpanggil karena berada diluar barisan mereka segera masuk ke barisan untuk para maba yang terlambat.

"Lari keliling kampus 3 kali! Ayo!" Perintah Manda lalu satu persatu mulai berlari secara berurutan dan teratur.

Menjadi target perhatian para maba itu sangat tidak menyenangkan apalagi sampai diomongin, sekarang Jinan diomongin sama calon mahasiswa yang tidak suka dengannya, dapat dikenali dari suaranya bahwa orang itu adalah tidak lain dan pasti saudara tiri Jinan.

"Dia itu emang ngga rajin dan suka telatan,"

"Sok tahu Lo!" Ketus Farhan menatap kedua saudari tiri Jinan.

"Mantan napi aja bangga!" Razka tersenyum miring.

Keduanya kelihatan sangat kesal saat mendengar perkataan Razka ditambah lagi orang yang diajak bicara dengan mereka tadi jadi takut dan menjauhi perlahan. Fara dan Vera itu sempat dipenjara beberapa hari karena terlibat kasus penculikan Areksa, mereka bekerjasama sama dengan Difka.

Assalamu'alaikum Jinan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang