34. Rindu kamu yang dulu

71 13 0
                                    

Happy Reading...

°°°
"Jadilah pemaaf untuk kesalahan sebesar dan sekecil apapun yang diperbuat seseorang"
°°°
[Yusuf]

"Assalamualaikum Jinan!" Sapa kedua orang laki-laki dengan ramah sambil tersenyum.

"Walaikumsalam Denis Arraf," Jinan tersenyum pula membuat kedua orang lelaki itu terpesona.

"Jangan kelamaan natapnya!" Ucap Yusuf memperingatkan.

Mata Denis menyipit menunjuk-nunjuk Yusuf sambil tersenyum jahil. "Yah... Cemburu ya,"

"Kak kita jadi ke kebun binatang ngga?" Tanya anak kecil perempuan dengan girang.

"Jadi dong!" Balas Yusuf semangat.

"Ayo adik-adik mobil sewaannya udah sampai, ayo masuk!" Perintah Arraf kepada anak-anak yang sedang ribut.

Semua menuruti perintah Arraf dan mulai masuk bergilir ke mobil, ada tiga mobil yang disewa sebab anak-anak yang ikut cukup banyak. Jinan berada di mobil ke satu, Yusuf ada diurutan kedua, sedang untuk Arraf dan Denis adalah mobil ketiga.

Selama perjalanan semua anak-anak bergembira sambil bernyanyi-nyanyi riang di mobil.

"Maula ya sholi wasalimda iman abadan,"

"A’la habibika khoiril kholqi kullihimi,"

Jinan tersenyum-senyum melihat anak-anak yang riang bergembira saat bernyanyi. Terasa semua beban dipikirannya sedikit berkurang karena mereka.

"Yeaay...! Udah sampai adik-adik!" Seru Arraf saat membuka pintu untuk anak-anak.

"Yeaay!" Teriak anak-anak tak kalah seru dari Arraf.

Rombongan mulai mengarah ke loket, Yusuf segera memesan tiket untuk masuk. Sebenarnya tak ada pikiran sebelumnya jika Jinan akan ikut, mengingat kondisi Jinan seperti itu membuat Yusuf berpikir bahwa Jinan tak datang, tapi ternyata ia salah Jinan sekarang disini bersama dengannya, eh... maksudnya dengan Arraf, Denis, dan rombongan adik-adik kompleks.

Semua sekarang masuk, yang ditakutkan dalam hal ini adalah anak-anak akan berpencar jadi Arraf dan Denis bertugas untuk menjaga anak-anak tetap berada di rombongan sedangkan Jinan dan Yusuf memberikan arahan dan menjelaskan tentang binatang apa saja yang dilihat.

"Itu bebek ya kak?" Tanya salah satu anak kecil.

"Bukan!" Ucap Jinan dan Yusuf bersamaan, jadi salah tingkah kan.

Mereka saling tatap menatap dan lalu Yusuf segera sadar dan mengalihkan pandangannya.

"Itu Angsa!" Barengan lagi dong.

"Cie... Cie... Cie... Kak Jinan kak Yusuf," Seru anak-anak memulai keramaian.

"Kak, Nia laper makan yuk," rengek salah satu anak kecil.

"Maaf ya, kak Yusuf sampai lupa kalian belum makan. Yuk ke restoran itu!" Yusuf menunjuk salah satu restoran yang berada di area kebun binatang.

Sekarang semua sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing termasuk juga para pengajarnya juga, Arraf dan Denis makan lahap sekali, Yusuf dibuat senyum-senyum saat melihatnya, lalu Yusuf beralih melihat Jinan yang duduk tepat dihadapannya Jinan makan tidak nafsu sama sekali.

"Dimakan, inget mubazir Nan. Berapa banyak orang yang susah makan hari ini," Kata Yusuf membuat Jinan tersadar.

Jinan tersenyum, "Makasih Sufa, udah diingetin. Mulai hari aku panggil Sufa aja kan udah ingat semuanya aneh rasanya kalau ngga panggil Sufa," Jinan beralih melihat makanannya lalu segera berdoa dan melahapnya pelan-pelan.

Assalamu'alaikum Jinan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang