Cukup dengan berada di sampingmu aku sudah merasa senang, aku mohon jangan ungkapan kebenarannya walaupun kamu tahu yang sebenarnya. Aku tak mau kenangan indah kita berubah menjadi kenangan buruk. Aku mohon tolong, jangan ingat aku sebagai orang yang kamu benci.
-------
"
"SELAMAT PAGI DUNIAAAA, bertemu lagi dengan Haechan tampan yang sudah wangi baru bangun tidur karena menikmati hari libur tanggal merah"
Suara nyaring Haechan dari ujung tangga atas membuat kai yang sedang menonton TV menggelengkan kepala heran dengan kelakuan tak jelas putra tunggalnya itu.
"Pagi darimana sih ini tuh udah jam 1 siang" ucap Ryujin yang baru masuk dengan membawa kresek yang Haechan tak tau apa isinya diikuti Jisung dibelakangnya membawa kardus yang sepertinya berisi bahan-bahan kue.
"Bang echan tidur udah kayak simulasi mati" ucap Jisung menyindir.
"Ini nih sung, contoh beban keluarga" sindir Ryujin yang di balas jitakan oleh Haechan.
Haechan mengikuti langkah Ryujin dan Jisung ke dapur rumahnya. Di dapur maminya yaitu nyonya besar Kim Jennie tampak sibuk berkutat dengan bahan masakan dan peralatan dapur.
"Loh ada Jisung?" Sapa kai ke Jisung yang mengekor dibelakang Ryujin. Jennie ikut menoleh dan tersenyum menyambut Jisung.
"Jisung ketemu aku mih di supermarket nya, terus bantuin aku" jelas Ryujin yang ditatap Jennie.
"Taruh sini aja sung" Jisung mengangguk menaruh belanjaan di meja.
Haechan hanya menolah-noleh memperhatikan interaksi mereka.
"Tadi ditinggalin kak Chenle di supermarket Tan untung ada kak Ryujin hehehehe" jelas Jisung dengan nada takut dan masih bersembunyi di balik punggung Ryujin.
Jelas Jisung takut, dihadapannya ada seorang Kim Jennie yang terkenal dengan predikat ibu-ibu no 1 paling galak dan bar-bar di perumahan. Jangan tanya no dua nya siapa, jawabnya udah jelas mamanya Jisung sendiri Tante Joy.
Haechan menarik kursi di depan meja Jennie, ia menangkup wajahnya dengan kedua tangan lalu berpose imut menghadap Jennie.
"Mami~ echan laper~" rengek echan dengan nada manja yang terdengar menyebalkan ditelinga Ryujin dan Jisung.
"Ewh.." geli Jisung
Jennie diam tak menggubris ataupun melirik bahkan ia masih menatap adonan nya dengan wajah datar.
"Mami ih nggak denger apa echan ngomong??"
"Mami ini bahan adonan nya aku pindahin ke wadah ya biar cepet?" Tawar Ryujin sambil menunjuk bahan yang dibawa Jisung tadi.
Jennie menoleh dengan senyuman manisnya, "iya tolong ya nak, wadahnya ada di rak atas belakang kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
We (TELAH TERBIT)
Fiksi PenggemarMenjadi seseorang yang di tinggalkan memang menyakitkan tapi menjadi yang meninggalkan juga bukan hal yang menyenangkan. Ini cerita kami tentang kami orang-orang yang tak sempurna namun berusaha saling melengkapi. -------- (Semua gambar yang ada di...