"menangisi keadaan memang tidak akan bisa merubah apapun namun setidaknya ada satu emosi jiwa yang tercurahkan, ada perasaan yang berubah menjadi lega."
-----Jeno duduk diujung ranjang kamar eric, memandang lekat tanpa ekspresi dan suara ke arah laki-laki dihadapannya yang berwajah mirip dengannya.
Somi yang duduk di samping kakak keduanya melirik was-was ke arah kakak pertamanya, Somi takut aura yang Jeno tampilkan berbeda dari yang biasanya.
Eric yang sedang rebahan bersandar di sandaran ranjang sambil bermain game terkekeh melihat raut wajah datar milik Jeno, "Lo kalau cuma mau cosplay jadi patung jangan dikamar gue deh, sana balik ke kamar Lo."
Eric menoleh sebentar ke Somi, "Lo juga ngapain sih ganggu banget, gue mau main game kan nggak enak kalau ditatap gitu iya tau gue ganteng".
Somi mengeraskan rahangnya, ingin sekali ia menggeplak keras kepala kakaknya yang satu ini.
Jeno menghela nafas pelan "Lo jadi korban bully?" Tanya Jeno to the point.
Eric diam sejenak berpikir lalu tertawa "ya elah Lo percaya omongan ya seungmin sama Han?? Yakali modelan kayak gue jadi bahan Bullyan hahaha yang ada kan gue ngebully orang"
Somi menghela nafas lega "iya juga ya, kak Jen yakali modelan kayak dia jadi bahan Bullyan. Tapi kok wajah Lo babak belur gitu??" Tunjuk Somi pada luka-luka diwajah Eric.
Eric menguasai rambut adiknya gemas, "biasa anak cowok gelud rebutan cewek" kata Eric dengan wajah genit nya.
"Lo kayak cewek cuma satu aja! Banyak tau ngapain harus di geludin sih?? Lagian mana yakin gue Lo jadi bahan Bullyan sunwoo sama geng nya, kan Lo temennya...Lo kan juga anggota gengnya" kata Somi.
Eric mengangguk "tuh Jen Somi yang otaknya minimalis aja paham, yakali gue di bully. Lo jangan gampang emosi dah Jen, jangan gampang percaya omongan orang lain."
Jeno merasa ada yang janggal tapi Eric berkata jujur sepertinya, "Lo bikin gue khawatir tau"
Eric nyengir "aw cieeee Abang Jeno mengkhawatirkan aku, aw jadi deg-degan." Ucap Eric bergaya memegang dada kirinya, ia tersenyum menggoda Jeno.
Jeno melempar bantal yang ada disebelahnya ke muka eric, "najis! Dahlah udah di obatin mama kan? Besok jangan gelud lagi, dengerin kata Somi cewek banyak jangan berkorban mati-matian cuma buat satu cewek yang nggak peduli sama Lo"
"Dih, Lo juga kan gitu bela-belain Ujan-ujanan, lari-larian cuma karena satu cewek" sindir Eric.
"Hah kak Jeno naksir cewek?! Siapa??? Aku kira kak Jeno cuma naksir sama buku pelajaran" heboh Somi.
Jeno mengumpat dalam hati memberikan tatapan memohon ke Eric.
Eric tertawa geli melihat ekspresi panik Jeno, "Lo nggak tau kalau Jeno naksir sam- hmph hmmm smwa Aaa"
Ucapan Eric terpotong karena Jeno segera menindih tubuhnya dan membekap mulutnya.
"Bacod Eric bacod!"
"Ih kak Jen seriusan? MAMA KAK JENO BISA NAKSIR CEWEK!! KAK JENO BUKAN PACARAN SAMA KAK JAEMIN"
"Yakali Som gue pacaran sama Jaemin!"
KAMU SEDANG MEMBACA
We (TELAH TERBIT)
FanfictionMenjadi seseorang yang di tinggalkan memang menyakitkan tapi menjadi yang meninggalkan juga bukan hal yang menyenangkan. Ini cerita kami tentang kami orang-orang yang tak sempurna namun berusaha saling melengkapi. -------- (Semua gambar yang ada di...