Sadar

2K 336 99
                                    

Aku pikir semua akan baik-baik saja tapi ternyata seiring berjalannya waktu semua semakin tak baik-baik saja.
Tidak ada yang baik-baik saja.

-----------


Rose berjalan terburu-buru dengan sedikit sempoyongan, tubuhnya menggigil tak tahan dengan dinginnya suhu, baju serta rambutnya nya basah kuyup dan wajahnya pucat.

Sesekali orang-orang yang berpapasan dengannya berbisik melirik kearahnya dengan tatapan aneh dan heran tanpa ada yang mau menghampiri bertanya.

Suara bisikan dan sindiran itu semua terdengar samar ditelinga rose. Wanita itu memeluk tubuhnya sendiri erat berusaha menguatkan diri agar tetap kuat berjalan.

"Pulang" hanya itu yang ada dipikirannya saat ini. Pulang, rose ingin pulang tapi ia tak tahu harus kemana. Pikirannya kacau ia tak tahu harus naik kendaraan apa atau berjalan kemana.

"Itu cewek kenapa? Orang gila?"

"Pakaiannya rumah sakit gitu, pasien kabur?"

"Lapor polisi jangan? kayaknya pasien kabur"

"Kasihan cantik-cantik tapi agak gila kayaknya"

Diantara para pejalan kaki di trotoar melewati rose yang tengah berjongkok menangkup kedua telinganya berusaha menutupi suara-suara disekitarnya dengan acuh.

Suara klakson kendaraan, keramaian pejalan kaki di iringi suara hujan yang jatuh ke bumi membuatnya bingung dan semakin panik memikirkan jalan pulangnya.

"Pulang....pulang..." Gumamnya.

Tubuh rose bergetar hebat dan tubuhnya melemah hampir oleng kesamping namun sebuah lengan kekar menariknya dan memeluknya.

Rose menoleh lemah melihat siapa orang baik yang Sudi menyentuhnya yang tampak aneh ini.

Disampingnya ada pemuda yang berdiri setengah jongkok menatap kedua matanya dengan lembut.

"Maaf saya lancang menyentuh anda tapi sepertinya anda butuh bantuan"

Tanpa sempat menjawab, pemuda itu menuntut rose untuk meneduh di emperan toko yang tutup. Di dudukannya rose ke kursi panjang yang ada disana.

"Anda duduk dulu disini sebentar, saya mau ambil motor saya itu disana"

Tunjuk pemuda itu pada motornya yang berada dipinggir jalan tak jauh dari mereka. Entah keberanian dari mana, ketika pemuda itu berbalik tangan rose menarik seragam bagian belakang pemuda itu dengan erat.

"Jangan tinggalin aku, aku takut" ucap rose dengan suara parau.

Pemuda itu berbalik dan tersenyum lembut menunjukkan lengkungan sabit di kedua matanya.

"Saya janji sebentar"

"Saya janji sebentar"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
We (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang