"mereka bilang tak ada gunanya menyesali segalanya, tapi bagaimana bisa aku bahagia dan baik-baik saja sedangkan kamu terluka karena keserakahanku"
----------
Rose menatap gusar ke arah pintu masuk cafe, jemarinya mengetuk ke meja menandakan tak sabar.Ia melirik pergelangan tangannya yang menunjukkan pukul 9 pagi.
Capuccino late pesanannya yang sudah tak lagi hangat menandakan berapa lama ia menunggu.
Drrrttttt......
Getaran panggilan dari ponselnya membuatnya buru-buru melihat nama siapa yang tertera di layar handphonenya.
Lalisa calling.....
"Halo?"
"heh! Lo dimana??"
"Kalau cuma mau nanyain gue dimana jangan telpon gue lagi deh Lis, gue lagi nggak mau sama Lo hari ini"
"Serius Lo dimana? Lagi ngapain? Kenapa password apartemen Lo berubah?? Lo nggak beneran ngejalanin rencana gila Lo kan?"
"...."
"Rose, dengerin gue. Lo tau persis kan resiko apa yang bakal Lo dapetin ketika Lo ngelakuin hal gila itu. Lo tau kan siapa aja yang bakal terluka??"
"Tau" jawab rose lirih.
"Jangan serakah rose, nggak semuanya bisa kembali seperti yang Lo mau bahkan jika Lo coba memperbaiki"
Rose memejamkan matanya sebentar pertanda lelah, "satu hari aja. Satu hari aja Lis gue janji nggak lebih, gue janji bakal tetap tau batasan gue".
"Satu hari aja inget! Gue bakal diem-diem pura-pura nggak tau"
"Iya, makasih Lis"
Lisa terdiam sebentar di seberang sana, "Jangan sakit lagi ya"
"Iya makasih"
Tut.
Rose meremat pinggiran meja didepannya, yang dia lakukan sekarang ini benar kan?
Dia hanya mau sedikit lebih berani ini sudah benar kan?
Klinting~
Suara bel pintu masuk berbunyi menyita perhatiannya. Dibalik pintu kaca yang dibuka setengah terlihat sosok gadis berambut pendek lengkap dengan seragam SMA-nya masuk mengedarkan pandangan.
Rose mengangkat sebelah tangannya memberitahukan keberadaannya.
"Ryujin!"
Ryujin mendekat melangkah ragu ke meja rose.
"Pagi Tan..te?" Sapa Ryujin canggung, karena bagaimanapun berada di dekat rose masih suatu hal asing baginya.
Rose tersenyum hangat "duduk dulu, kamu udah sarapan? Kamu kesini naik apa? Sekolah kamu beneran pulang cepat kan?"
Ryujin meneguk ludahnya pelan, "naik taksi , udah sarapan kok tadi. Em...iya sekolahnya pulang cepet hari ini".
"Kamu...nggak bilang ayah sama bunda atau siapapun kan mau ketemu Tante?"
KAMU SEDANG MEMBACA
We (TELAH TERBIT)
Fiksi PenggemarMenjadi seseorang yang di tinggalkan memang menyakitkan tapi menjadi yang meninggalkan juga bukan hal yang menyenangkan. Ini cerita kami tentang kami orang-orang yang tak sempurna namun berusaha saling melengkapi. -------- (Semua gambar yang ada di...