Cukup dengan bisa berada disampingmu aku sudah bahagia. Aku tidak menuntut apapun, biarkah cintamu mengarah semestinya. sebisaku aku akan mencoba menjadi yang terbaik bagimu. Aku mencintaimu,tolong jangan usir atau benci keberadaanku. biarkan perasaanku menjadi urusanku.---------------
Hyunjin menyunggingkan senyum tipis di wajahnya. Mata sipitnya menatap gemas ke arah perempuan berambut sebahu yang tengah tidur dengan kepala yang ditaruh diantara lipatan tangan diatas meja. Hyunjin terkekeh gemas melihat ekspresi terusik dari gadis itu karena silau matahari. Sebelah tangannya terulur menutupi wajah gadis itu dari cahaya matahari.
Samar-samar Hyunjin bisa mendengar bisikan orang-orang yang membicarakannya dengan lalu lalang di depan pintu kelas.
"Itu ngapain kak Hyunjin di kelas adik kelas adik kelas?"
"Gue denger-denger Kak Hyunjin jadian sama Ryujin"
"Alah nggak mungkin, mereka kan emang sering keliatan kayak pacaran"
"Tapi udah seminggu kak Hyunjin nggak ganti cewek lagi, tumben banget"
Satu sekolah gempar karena preman sekolah yang biasanya berpenampilan tidak rapi, wajah selalu dihiasi luka, bermuka galak, tengil dan terkenal sering berganti-ganti pacar kini berpenampilan rapi, tersenyum tak jelas seperti orang bodoh dan tidak berganti-ganti pacar.
Banyak bisikan heran penuh tanya yang murid lain lontarkan untuknya,
Tapi seolah tuli Hyunjin hanya fokus memperhatikan wajah gadis dihadapannya dengan disertai cengiran bodoh diwajahnya.
"Gemes banget sih Ryu" gumamnya.
Sorot mata berbinar Hyunjin perlahan menjadi sedikit sendu ketika ingat apa yang menyebabkan Ryujin akhir-akhir ini tampak murung.
Gadis periang ini memang tidak pernah menceritakan secara jelas padanya apa yang menjadi beban pikirannya tapi dari gelagatnya, Hyunjin tau ada masalah yang Ryujin sendiri kebingungan untuk menceritakan.
"pasti berat banget ya bebannya?"gumam hyunjin.
"Jin! Gue cariin malah disini tuh dipanggil pak Yugyeom di ruang ekstra basket tuh." Jeno dengan setelan seragam sepak bola timnya datang dari arah pintu kelas dengan wajah lelah serta rambut basah karena keringat dan tas ransel yang di sampirkan di sebelah lengannya.
"Bilang aja gue nggak ada, Lo nggak liat Jen gue lagi sibuk" ucap Hyunjin pelan melirik ryujin lalu melirik jeno kembali mengkode agar Jeno tak berisik.
Jeno mengikuti arah lirikan Hyunjin, ia menghembuskan nafas sedikit jengkel dan mengangguk paham. "Mending buruan ke pak Yugyeom deh Lo, btw mantan gebetan Lo si Karina bertingkah di ruang basket tadi nyariin Lo mana bawa pasukan lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
We (TELAH TERBIT)
FanfictionMenjadi seseorang yang di tinggalkan memang menyakitkan tapi menjadi yang meninggalkan juga bukan hal yang menyenangkan. Ini cerita kami tentang kami orang-orang yang tak sempurna namun berusaha saling melengkapi. -------- (Semua gambar yang ada di...