Sonder

2.2K 343 70
                                    

Aku ingin ada seseorang yang bisa memahami aku, selain diriku sendiri

namun aku takut jika dengan memahamiku, akan menjadi beban baginya.

-----------------

Sudah satu jam berlalu sejak bel sekolah berdering dan Ryujin masih betah duduk di pinggiran lapangan basket sekolah.

Tak ada alasan pasti yang membuatnya masih berada disini, Ryujin tidak sedang menunggu seseorang ataupun sedang ditunggu. Ia hanya mengulur waktu untuk pulang, menghindari seseorang yang beberapa hari ini selalu mengikutinya.

Ryujin itu kadang acuh tapi bukan berarti dia tidak peka, ia tahu bahwa rose setiap hari menunggu dan memperhatikannya dari jauhdai dalam mobilnya. Ia peka dan entah mengapa ia dengan sengaja merengek memohon minta diantar jemput daripada pulang dengan Haechan.

ia tak yakin karena apa, tapi ada dorongan dihatinya yang menyuuhnya untuk membeikan penegasan secara tak langsung pada Rose bahwa ia tak boleh mendekat. Tapi sisi lain dirinya juga diam-diam terus menuntunnya mencari tahu lebih dan menoleh ke arah Rose.

Ryujin bimbang, ia tak bisa mendekat atupun menjauh.

Sebenarnya di barisan terakhir buku harian rose yang beberapa Minggu lalu yang ia baca, ada barisan kalimat pendek yang membuatnya kepikiran.

Ada yang salah dengan barisan  kalimat itu, ada kata yang Ryujin tak bisa pahami maknanya.

ia menggeser-geser layar ponselnya tanpa minat. memencet aplikasi chat lalu mengeluarkannya lalu mengecek kontaknya, keluar lagi mengecek kumpulan file. tak ada yang menarik sama sekali dari ponselnya.

Tring...

Buaya Dower
Sayang, jalan yuk nanti malam. Gue ada tiket nonton dari Felix nih.

Ryujin menatap  barisan pesan yang baru saja dikirim Hyunjin dengan geli

Sayang-sayang pala lo peyang.

nonton apa? kalau nggak asik mending gue nonton drakor sama somi, lele aja.

Sama gue aja, filmnya masih rahasia judulnya tapi pasti lo seneng percaya deh

mau ya..ya..ya???

Oke deh tapi traktir ya?

siap, tapi jangan bawa pasukan ya? jangan bawa-bawa haechan ntar ngikut.malam romantis kita jadi lawak yang ada kalau bawa dia

udah ter screen shot tinggal kirim ke abang

YA JANGAN RYU, BERCANDA DOANG

bisa tambah kagak direstuin gue mau mepet lo nya

dah lah nanti setelah pamit gue chat

jangan pamit

biar ayang Hyunjin aja yang pamit ke calon mertua

emang gue mau sama lo?

emang gue bilang anaknya om jinyoung yang mau gue nikahin itu lo?

serah dah serah

wkwkkw i love you

Ryujin tersenyum samar mengingat tingkah Hyunjin yang akhir-akhir ini diam-diam gencar mendekatinya namun jika di depan orang banyak ia berpura-pura seperti biasa. Ryujin itu peka, dia peka kalau anak Bungsu Om Jaebum dan tante Seulgi itu menaruh rasa padanya dan sudah memebrikan berbagai perhatian berlebih sebagai bentuk kode. bahkan beberapa bulan lalu lelaki berbibir tebal itu diam-diam menyatakan perasaanya padanya dan dengan tegas ia menolaknya karena  tak mau hubungan persahabatanya rusak karena cinta.

We (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang