Selamat Ulang Tahun Bunda

3.3K 395 81
                                    

Sabtu sore tepatnya jam 04.00, Haechan sudah berdandan rapi dengan style khas remaja hits. Kepalanya menoleh melihat kamar diseberang balkon kamarnya.

Melihat lampu kamar di rumah sebelahnya masih menyala membuatnya berdecak kesal, ia berjalan ke balkon lalu berteriak, "RYUJIN KALAU GUE SAMPE PINTU RUMAH LO TERNYATA LO MASIH MOLOR GUE TINGGAL YA LO!"

"BERISIK IYA INI MASIH DANDAN, JANGAN NGINTIP!"

"DIH NAJIS"

Iya, yang barusan diteriaki Haechan itu Park Ryujin. Ryujin kemarin ingin belanja keperluan wanitanya hari ini sendiri namun ketika Kai sang papi tau kalau Ryujin sendirian perginya yaudah akhirnya Haechan diminta nemenin.

"Kok Haechan sih Pih?! Kan masih ada Jaemin, Jeno, Hyunjin?"

"Adeknya ditemenin lah, nanti papi kasih uang buat jajan malam mingguan"

"Tapi Haechan kan juga mau malam mingguan sama cewek Haechan Pih"

"Kayak ada cewek yang mau sama kamu aja Chan" kata maminya.

Denger maminya ngomong gitu, gimana ya kayak ada rasa sedikit nyeri gitu di empedu. Pengen resign jadi anaknya Kim Kai sama Kim Jennie aja dia.

Kai dan Jennie memang begitu ke Ryujin. Dia sudah dianggap seperti anak perempuan mereka sendiri, bahkan dari kecil Haechan selalu dibiasakan memanggil Ryujin "adik" dan begitu sebaliknya Ryujin dibiasakan memanggilnya dengan sebutan "Abang".

Haechan sih nggak keberatan toh dia juga seneng punya adik perempuan tapiii ini kok Haechan jadi sering dibicarakan dan berasa anak tiri dan Ryujin yang anak kandungnya.

Sampainya Haechan di depan rumah Ryujin ia tersenyum melihat Ryujin yang berdiri di depan gerbang rumahnya sambil merengut.

"Senyum kali neng kan mau dibonceng Abang ganteng" kata Haechan sambil memberikan helm warna pink.

"Masa adiknya bunda si Om Taehyung mau nginep dirumah sebulan! Lo tau kan isengnya ke gue kayak apa" adu Ryujin.

"Hahahah yaudahlah sabar aja, ini mau ke mall mana?" Dengan telaten Haechan merapikan rambut dan memakaikan helm ke kepala Ryujin.

"Yang Deket aja"

"Ya yang mana kan banyak ada 2 yang Deket"

Ryujin naik ke motor Haechan, "Ya, yang paling deketlah itung jaraknya"

"Yaudah ke mall A aja ya?"

"Ih nggak lengkap disana, ke mall C aja" kata Ryujin sambil menyenderkan kepalanya di bahu Haechan dan pegangan di pinggang Haechan.

"Aduhhh dasar perempuan susah dimengerti, tinggal bilang mall C dari tadi aja pakai suruh mikir dulu" kata Haechan mulai menyalakan motornya.

Sesampainya di mall Haechan udah kayak pacarnya Ryujin yang bawain belanjaan ceweknya.

"Tangan gue nggak sakit bang, gue bisa bawa sendiri" kata Ryujin tak enak.

"Udahlah gue bawain aja, itu maskernya kok beli banyak mau nyetok? Tumben" Tanya Haechan ketika melihat Ryujin mengambil lebih.

"Ini sebagian buat Lo, sebagian lagi titipan kak Yeji. Lo harus nyobain ini masker kali aja jadi shining shimmering Splendid"

"Anak Jinyoung kalau menghina gue item Alus banget bahasanya" kata Haechan sambil memakan jajan ditangan kanannya.

Ryujin tertawa melihat wajah masam Haechan "ke resto Jepang yuk, gue yang traktir. Aku tau kamu lapar miska"

Haechan nyengir begitu Ryujin sadar kalau dia lapar "akhirnya kuy, keatas"

We (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang