Nyatanya

2K 334 76
                                    

"Kenyataan memang kadang menyakitkan dan mengajarkan agar tak berharapan tinggi"
--------


Jaehyun memarkirkan mobilnya di depan sebuah sekolah menengah keatas ternama. Pagi-pagi sekali mobil mewah miliknya sudah terparkir rapi diseberang jalan agak jauh dengan posisi menghadap ke arah gerbang.

Setelah mengantarkan Lia dan Jaemin yang katanya harus datang lebih pagi karena ada persiapan olimpiade, mobil Jaehyun tak kunjung beranjak pergi meninggalkan area sekolah.

Mulai dari masih beberapa siswa-siswi yang datang hingga sudah ramai, Jaehyun masih disana. Duduk dibalik kemudi dengan mata awas, sesekali ia berdecak karena tak menemukan seseorang yang dicarinya.

Ia melihat jam dipergelangan tangan kanannya yang menunjukkan pukul 06.45, sudah cukup siang namun orang yang dicarinya tak menunjukkan batang hidungnya.

Manik hitam milik Jaehyun mengikuti gerombolan siswa yang berjalan riang memasuki gerbang sekolah.

Lalu kembali lagi pada gerombolan dibelakangnya.

Jaehyun menurunkan kaca mobilnya sedikit guna melihat lebih jelas.

Drap drap drap

"HAECHAN, HYUNJIN, KAK YEJI buruan! Keburu ditutup gerbangnya!!" Teriak gadis berambut pendek memberhentikan langkahnya melihat kebelakang dimana temanya yang dipanggil Jaemin itu tengah terengah-engah mengambil nafas.

"Lagian Lo sok ide banget ngajakin naik bis mana desak-desakan. Mending dianterin papa aja kan tadi." kesal Yeji.

"Pokoknya ini salah Hyunjin!!" Kesal Haechan sembari sedikit mendorong lengna Hyunjin dari samping membuat pemuda itu sedikit oleng. Untung dia berpegangan pada saudara kembarnya sehingga tak jadi jatuh.

"KOK GUE SIH ANJING?!"

Yeji ikut mendorong lagi Hyunjin hingga mendorong Haechan yang disebelah Hyunjin, "Lo tidur udah kayak simulasi kematian tau?! Ditinggalin nggak mau tapi dibangunin susah"

Hyunjin yang memang posisinya ada ditengah antara Yeji dan Haechan hanya bisa mengumpat kesal karena sedari tadi di dorong-dorong.

Ryujin yang sudah berdiri di depan gerbang, berkacak pinggang melihat tiga teman yang lebih tua setahun darinya itu adu bacot "Malah gelud buruan udah jam 6.50 ini".

Dari balik kemudinya, jaehyun tersenyum bahkan sesekali tertawa melihat tingkah Ryujin dan teman-temannya yang saling mencubit, mendorong dan mengomel.

Akhir-akhir ini pikiran Jaehyun sangat kacau semenjak Jungkook mengatakan sebuah teka-teki yang sulit untuk dia pecahkan.

Akhir-akhir ini hidup Jaehyun sedang sulit karena ada sedikit masalah pada perusahaannya.

Akhir-akhir ini Jaehyun sering dibuat marah karena orang tuanya yang selalu menjodoh-jodohkan nya dan meminta agar segera menyusul Irene kakaknya untuk berkeluarga.

Ajaibnya semua beban yang ia pukul dan pikiran kacaunya menjadi ringan sebentar saat ia melihat tawa gadis asing yang baru beberapa Minggu ini ia kenal. Saat ia berada di sekitar Ryujin entah bagaimana perasaannya selalu sedikit membaik, tenang bahkan ia lupa pada masalahnya.

We (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang