Streetlight - Changbin Skz
------
"Jika aku menghilang, apa semuanya akan jadi lebih baik?"
--------PLAK!!
Satu tamparan keras dari Suho yang diterima Lia membuat tubuhnya terhuyung terduduk kesamping.
"BERAPA KALI PAPA HARUS BILANG LIA?! NILAI MATEMATIKA 90 KAMU ITU NGGAK BISA BUAT MASUK KAMPUS KEMAUAN PAPA?!"
Dengan muka merah padam, Suho meremat kertas ujian harian milik Lia dan menunjuk-nunjukan ke arah muka Lia.
Tak ada yang berani membantu, para pelayan dipulangkan agar tak tahu betapa buruknya tuanya sedangkan Jaemin hanya diam memalingkan wajah tak tau harus berbuat apa.
"Pa, Lia udah berusaha keras. Kamu jangan maksain dia ngikutin mau kamu dong!" Marah Irene.
Suho menatap Irene tajam, "usaha keras? Kalau dia benar-benar usaha keras hasilnya nggak akan kayak gini!"
Lia yang masih duduk di lantai meremas ujung rok seragam sekolahnya dengan kepala menunduk.
"Kamu bisa stop nekan anak-anak nggak sih? Stop ngeharusin mereka jadi yang sempurna! Nggak ada manusia yang bisa sempurna kayak kemauan kamu!!" Intonasi suara Irene ikut meninggi menyesuaikan intonasi suara Suho.
"ADA! lihat Jeno, dia tanpa paksaan mau buat jadi yang sempurna. Mau berusaha buat bahagiain orang tuanya, dia sadar buat balas Budi orang tuanya! Ada juga Ryujin, Yeji yang memang nakal tapi dia pintar nggak pernah dapat nilai 90! SEMPURNA!!"
"Ya kamu nggak bisa dong nyamain kemampuan mereka?! Mereka punya kelebihan masing-masing"
"Sama! Mereka sama-sama anak usia 16-17 kemampuan berpikirnya sama, LIA AJA YANG MALAS USAHA!" Geram Suho pada Lia.
Irene menatap tak percaya pada Suho, suami yang dulu memang menekankan pentingnya pendidikan namun semakin kesini Irene rasa Suho terlalu menekan dan menjadikan anak-anaknya sumber obsesi keserakahannya.
"Kamu becus nggak sih Rene ngedidik anak-anak?! Kamu mikir dong kalau nilai mereka jelek gini mau jadi apa masa depannya?! KAMU PIKIR MEREKA MAMPU SAINGAN JADI PENERUS PERUSAHAAN KITA?!"
"SUHO! STOP!! Aku muak sama kamu obsesi kamu dan keserakahan kamu itu!!! Bukan aku yang nggak becus ngedidik mereka tapi kamu yang-"
Suho maju mencengkram erat rahang Irene "KAMU NYALAHIN AKU?! KAMU IBUNYA!"
"AAAAAAAAAA STOP STOP BERHENTI!!!!!!" teriakan nyaring dengan nada frustasi dari Lia membuat Irene dan Suho tersentak.
Tubuh Lia bergetar kencang, ia berteriak sembari menjambak rambut panjangnya yang terurai kencang "STOP AKU BILANG BERHENTI!!! STOP STOP!!"
Jaemin yang sedari diam duduk di sofa dengan membuang muka segera beranjak mendekat ke Lia. Kedua tangannya mencoba meminta Lia melepaskan cengkraman tangan pada rambut panjangnya.
"Lia! Hey Lia!" Pekik Jaemin khawatir karena melihat saudari kembarnya histeris ketakutan.
"LIA NGGAK MAU PA! LIA CAPEK!! MAMA BERHENTI BERANTEM..hiks hiks JAEMIN TOLONG!! PAPA LIA TAKUT BERHENTI MARAH!!"
"Lia!!! Ini gue Jaemin!!"
Jaemin yang awalnya acuh lelah tak mau peduli dengan Lia yang dimarahi Suho kini khawatir, gangguan panik milik Lia sepertinya kembali dan Jaemin lupa dengan riwayat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
We (TELAH TERBIT)
Fiksi PenggemarMenjadi seseorang yang di tinggalkan memang menyakitkan tapi menjadi yang meninggalkan juga bukan hal yang menyenangkan. Ini cerita kami tentang kami orang-orang yang tak sempurna namun berusaha saling melengkapi. -------- (Semua gambar yang ada di...