Abraham's Family

43 21 5
                                    

Hari ini dimeja makan yang sama ditempat yang sama, rion merasa bahagia. Masih dikasih waktu menikmati tiap hidangan bersama orang yang dia sayangin yaitu sang Papa ,mama dan adiknya.

Tapi sepintas duka menggelanyuti hatinya, terkadang Rion berdoa andai saja kembarannya sang adik perempuannya satu-satunya ada di bagian kehidupannya sampai saat ini pasti lebih membahagiakan.

Namun sayang Allah berkehendak lain, Allah lebih sayang adiknya. Dalam hening saat makan malam dan setelah selesai seorang Rion hari ini seperti banyak pikiran. Alhasil saat duduk santai di ruang keluarga, Rion tidak focus dengan apa yang papanya bicarakan.

"Ehemmm... Rion. Papa senang kamu hebat dalam berbisnis. Tapi kamu juga harus tau waktu istirahat. Sepertinya kamu lelah ion. Ambil cuti dan liburan sana".

"Iya pa, nanti aku ambil cuti buat liburan. Tapi gak sekarang".

"Tapi kamu kayak banyak pikiran begitu loh ion, mama juga gak suka kamu gila kerja begitu. Kamu juga harus sayangin tubuh kamu, jangan disia-siakan".

"Rion cuma kangen sama adek ma' kalau saja dia masih hidup pasti Rion seneng banget bisa tukar cerita sama dia. Paling gak Rion bisa buat dia bahagia terlebih dahulu ma".

Sedangkan sang Papa yang lagi minum tehnya langsung tersedak kaget, dengan apa yang diucapkan sang anak. Hemmm... Dia sudah wanti-wanti selalu tidak pernah berbicara masa lalu. Karena tidak ingin, yang sudah mati harus kembali hidup. Lebih baik dikubur selama-lamanya. Itu yang dipikir seorang wisnu abraham.

"Papa pelan-pelan minumnya sampai kesedak begitu".

mama yang heran melihat kelakuan suaminya ini, setiap bicara almarhum anak gadisnya. Dia selalu kurang nyaman. Seperti gak mau luka lama terbuk Lagi.

"Maaf Pa, bukan maksud Rion buat papa jadi mengingat masa lalu. Yaa sudah Rion balik ke kamar yaa pa, ma. Besok pagi rion harus segera pergi, ada meeting".

Rion terlihat lelah hari ini dengan hati dan pikiranku yang masih dibayangin Ayu setelah berpamitan kembali kekamar , Rion langsung merebahkan tubuhnya dan memandang langit-langit kamarnya.

"Ya Allah , Kenapa semenjak ketemu Ayu untuk kedua kalinya. Buat Aku makin kepikiran, aku merasa gak asing dengannya. Semoga esok pagi, ada solusi untuk ini semua". Guman rion di dalam temarannya kamarnya saat ini .

Dalam hitungan menit, Rion sudah berada dalam mimpi indahnya. Dan kini semakij nyenyak.

* * * * *

Setelah pagi tiba saatnya Rion berangkat bekerja, dan membuat Rion kaget sang mama mebawakan bekal untuknya. Tapi kenapa ada dua .

"Mama porsi Rion belum berubah loh, ini kenapa ada dua bekal. Rion nanti gak sixpeck lagi donk ".

"Hemmm kamu kepedean, ini untuk Ayu sayang. Kasihkan bekalnya yang satu untuk Ayu yaa?".

Mama begitu bahagia hari ini dapat memberi hadiah pada gadis itu, yaa sih Ayu. Tapi entah kenapa, perasaan ku kedapa Ayu seperti kepada anak sendiri.

Sedangkan sang empunya yang dimintain tolong menautkan dua alisnya, sambil berpikir bingung. Tapi biar lah, Rion sudah lama tidak melihat mamanya sebahagia ini.

"Punya Ayu yang mana ma!? Takutnya ketukar ma!".

"Sama aja ,  yang pasti aman untuk kamu dan. Ayu . tapi Ayu persis kayak kamu gak suka yang berbau udang. Jadi itu mama bawakan sayuran sama Ayam . Tapi dipikir-pikir kalain punya selera yang sama loh yaa.

"Hemmm bagus lah, jadi kalau mama ada niat masak untuk keduanya gak repotkan hahaha".

menncoba menjauhkan kegamangan ku mengenai apa yang mama ucapkan. Setelah berbincang basa basinya sudah selesi, Rion pamit pergi terlebih dahulu. Saat papanya menurunih tangga, karena terburu-buru rion hanya melambaikan tangan dan berpamitan untuk segera pergi.

Sweet Smile  (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang