Surpise ... Aku gak jadi Up nanti malam tapi sekarang. Lihat apa yang akan buat kalian tercengang dan mengaduk emosi kalian ini.
Selamat membaca
◌⑅●♡⋆♡♡⋆♡●⑅◌◌⑅●♡⋆♡♡⋆♡●⑅◌
Bumi turut menyapa setiap pergerakan setiap insan yg sedang mengucap rasa syukur dan mengingat setiap nikmat yg ia berikan. Pintu terbuka seperti memberikan cahaya pelengkap untuk semua insan yg sedang duduk santai , bahkan bercengkrama sambil menunggu tata acara dimulai.
Lihat suasan ini seperti surga untuk Ayu, banyak kebahagian yg Ayu lihat. Lengkap, tidak ada celah sedikit pun. Cahaya itu sunggu nyata, seperti doa yg setiap saat Ayu panjatkan terhadap semesta.
Tapi dalam hening sesaat sapaan demi sapaan Ayu dapat dari setiap insan yg berada disitu. Banyak orang yg Ayu kenal menghadiri acara tasyakuran mamanya. Yaa hanya Ayu yg tahu, biar lah. Dan saat Ayu berjalan semakin dalam menuhu hiruk pikuk keluarga Abraham, Ayu diam seribu bahasa saat sang Papa melihatnya. Dan sang Mama memperkenalkannya kepada seluruh keluarganya termasuk sang Papa.
Ayu yang melihat itu tahu Papanya tidak nyaman dengan kehadirannya di sini, Ayu berusaha memberi jarak di acara tersebut. Ayu mengambil jarak cukup jauh, dia berpamitan pada AL untuk menjaga adiknya sebentar, ayu ijin ke toilet sebentar. Dan sebenarnya itu hanya pengahlian saja, agar Ayu tidak mengganggu kenyamanan sang Papa. Ayu berdiri di pojok dapur bersama para pembantu keluarga Abraham yg begitu baiik padanya.
Tanpa Ayu sadari, ada sosok Nathan yg duduk melihat Ayu yg berada diantara tamu undangan. Dan dia melihat Ayu nya begitu bahagia ,tapi dibalik senyum itu tidak ada orang yang tahu. Kalau Ayu memiliki luka yang bahkan sulit diobatin.
Saat Ayu larut dalam setiap lantunan doa dan ayat suci yg dibacakan. Tanpa sadar Ayu merintihkan air matanya. Ayu langsung menghapusnya. Dan saat berpandangan dan mata yg sama selama ini membuat hatinya mulai kacau karena lamarannya saat itu yg begitu mengejutkan. Ayu hanya bisa membalas dengan anggukan dan senyuman.Bahkan Ayu melihat Ayah dan Bundanya berada di sini juga, Ayu seperti terkepung. Saat Ayu minta ijin melaksanakan sholat, Agam mengantarkan Ayu kedalam ruangan atas dimana itu kamar Agam sendiri.
Setelah Ayu selesai shalat Ayu kaget saat keluar dari pintu kamar Agam , Ayu melihat sang Papa ada dihadapannya. Dan menariknya menuju balkon rumah. Ayu tahu pasti papanya sangat marah saat ini."Saya sudah bilang jangan pernah muncul dihadapan kelurga saya, apa kamu tidak bisa menepati janjimu terhadap saya".
"Maaf ,tapi saya ...".
"Kamu bisa menolak ajakan keluarga saya dengan berbagai alasan, tidak perlu hadir ditempat yg sama. Saya muak dengan semua ucapanmu. Atau kamu mau dengan cara saya agar kamu menjauh dari hadapan keluarga Abraham!".
Ayu tidak membantah, hanya diam mendengar setiap kata yg terucap dari mulut papanya. Begitu menyakitkan dan begitu menyedikan dirinya kini.
"Saya sudah bilang, yang mati maka biarlah mati. Jangan mengusik kebahagian keluarga saya. Atau saya akan menggunakan cara saya. Menyingkirkan siapa pun yang membuat saya tidak nyaman".
"kamu tahu dan harus sadar, lihat kamu siapa disini. Jangan terlalu berharap banyak, kamu hanya perlu menjauh bila ingin senyum itu selalu terlihat. Tapi kalau kamu ingin wanita yg melahirkan mu sekarat. Tapi sebelum kamu melakukan itu, saya yang akan menyingkirkanmu. Jadi berhenti sekarang juga dan menghilang lah dari jangkauan keluarga Abraham".
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Smile (ON GOING)
ДуховныеExclusive Writing by ©AMÉ //Siti Halimah Tusa Diah . . Selesai membaca jangan lupa tinggalin jejak, agar tau jalan pulang dan kembali menapak😬😬!!! . . Cerita ini hanya fiktif belaka , bila ada kesamaan tempat dan tokoh atau pun story-nya, itu han...