Bumi ini benar-benar kecil, lihat apa yang membuat Ayu tercengang begitu membuka pintu panti. Dihadapannya ada sosok mamanya, otomatis Ayu langsung melihat kesekeliling mamanya.
Kemana sosok sang suami mamanya, ini sudah malam bukan sebaiknya seorang suami menemai istrinya. Tapi kalau itu terjadi bisa ada perang dunia setelah ini dengan Ayu, ada rasa syukur dalam benak Ayu sang mama sendiri kesini. Emmm tepatnya sama supirnya sih.Sangkin shyok lihat kedatangan mamanya, Ayu sampai lupa menawarkan mamanya untuk masuk . Justru sang mama membabgunkannya dari mimpi yang berubah menjadi kenyataan.
"Assalamuallikum Ayu".
"Hah... Waqallahikumsalam tant. Emmm tante kesini ada apa ya?".
"Tadinya tante kesini karena khawatir, tapi ngelihat kamu disini rasanya tante gak perlu khawatir. Agam pasti baik-baik saja 😊".
"maksud tante Agam? Apa Agam anak tante?".
"Iya sayang, Agam anak tante. Dia habis bertengkar sama papanya, langsung kabur gituh saja. Jadi tante khawatir sama dia, takut terjadi apa-apa".
"Alhamdullilah Agam baik-baik saja tan, selesai sholat sepertinya dia langsung istirahat dikamarnya Althaf tan. Tante gak usah khawatir , saya menjamin Agam akan baik-baik saja disini. Lebih baik tante balik kerumah, ini sudah malam. Kalau papanya Agam nyarik tante bisa repot tan hehehe".
"hahaha kamu benar juga ya Ay. Kalau gituh tante pamit pulang yaa sayang. Tante titip sih bandel itu yaaa. Kalau nakal-nakal jewer aja hahaha. Wassalamuallikum".
"waqallahikumsalam...".
Sebelum mamanya berjalan pergi, Ayu mengambil tangan mamanya untuk disalimi. Sedangkan sang mama justru memeluk Ayu, dan mencium keningnya. Keduanya saling mengucapkan rasa lewat seutas senyum . Ayu memandang punggung mamanya sampai berlalu dari pandangannya. Ayu berharap apa yang dia rasakan akan bertahan lebih lama lagi. Ayu siap memberi apa pun ,agar senyum mamanya tidak pernah luntur.
Tanpa diminta sebulir air mata jatuh begitu saja. Kenapa dunia begitu kecil Ya Allah, tanpa Ayu minta satu persatu datang padaku dengan sendirinya. Ayu masuk kedalam untuk memastikan semua anak-anak sudah tidur sesuai waktunya.
Dan sekarang berada di kamar Althaf, sebelumnya Ayu memastikan mengetuk pintu terlebih dahulu. Sepertinya sudah benar-benar istirahat, Ayu langsung masuk melihat keadaan keduanya. Dua adik laki-laki yang manis, lihat cara tidur keduanya Ayu tersenyum.
Ayu mencium kening adiknya Althaf, lalu berahli keseseorang yang mengingatkan akan Papanya, karena wajahnya copyan Papa.
Batin Ayu "Ya Allah terima kasih Kau pertemukan Ayu dengan Agam adikku. Lihat semua dileluarga Abraham terlihat cantik dan tampan. Ayu memang tidak seharusnya masuk di area kalian".
Ayu mengelus rambut Agam dengan Halus, memberikan rasa kenyamanan terhadap Agam yg terlelap kian nyaman dan aman. Tanpa Ayu minta sebulir air mata itu mengalir kembali. Cukup lama jemari Ayu mengelus tiap helaian rambut Agam, Dia mendoakan agar semua masalah adiknya terselesaikan.
Sebelum beranjak Ayu memberikan ciuman hangat dikening sang adik.
Ayu memandang kedua adik laki-lakinya dengan begitu sendu, saat Ayu menghilang dari daun pintu. Seorang Althaf sama sekali belum tertidur pulas sehingga dia melihat sedikit gerakan Kakaknya begitu sendu melihat Agam. Althaf semakin bertanya-tanya. Tapi Al juga harus husnudzon terhadap apa pun. Dari pada dia memikirkan itu, Al langsung melanjutkan tidurnya. Sedangkan Agam dia sama sekali belum tidur saat Ayu datang. Tapi saat jemari Ayu mengelusnya dengan begitu nyaman, membuat Agam benar-benar ke alam mimpi . Sehingga Agam tertidur dalam senyum yang indah.* * * * *
Pagi yang cerah bersama jiwa-jiwa yang cerah. Alhamdullilah hari ini langkahku, menuju sang Mama. Lebih tepatnya jalan Ayu untuk membantu sang mama. Ayu pergi lebih awal, Ayu hanya berpamitan kepada Ibuk mira saja. Ayu titip salam kepada semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Smile (ON GOING)
SpiritualExclusive Writing by ©AMÉ //Siti Halimah Tusa Diah . . Selesai membaca jangan lupa tinggalin jejak, agar tau jalan pulang dan kembali menapak😬😬!!! . . Cerita ini hanya fiktif belaka , bila ada kesamaan tempat dan tokoh atau pun story-nya, itu han...