Aku hanya ingin menegaskan kesempurnaan milik sang semesta
Kekurangan milik hambanya saja.
Ingat untuk ngevote, comment and follow!Happy Reading Guysss
Thanks you♥_ _ _ _ _
"Cerita ini hanya fiktif belaka , bila ada kesamaan tempat dan tokoh atau pun ceritanya, itu hanya kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan"
▫
▫
▫
©Story of "Sweet Smile" by ©AMÉ(♡˙︶˙♡)(♡˙︶˙♡)
Suara halilintar bersahutan hujan lebat seharian , menemani seorang Alesya Zayba Almira Abraham yang sedang menatap selembar foto anak kecil kembar dan sebuah dokumen hasil pemeriksaan pendonor hatinya dipenuhi derai airmata.
“Dia adalah Raina Cecilia Abraham, anak kita bukan anakku. Dia anak yang kamu bilang sudah wafat saat aku melahirkannya”. Alesya berkata lirih.
“... Kenapa kamu melakukan ini padaku mas?”. Alesya sangat terpukul.
“Kenapa kamu melukaiku seperti ini mas? Apa salahku dia anakku, anakmu juga! Haruskah kamu membuangnya seperti itu hanya karena dia anak berkebutuhan khusus”. Alesya mulai menyudutkan Wisnu.
“Aku hanya ingin melindungi keluarga ku dari hinaan banyak orang, dan membuat keluarga kita nyaman dan aman”. Wisnu mencari pembelaan yang penuh banyak alasan.
Alesya menatap wajah sang suami dibawah sinar lampu yang temaram. Wajah bersalah yang wisnu miliki tidak dapat membohongi istri tercintanya. Alesya yang melihat kembali pada lembaran kertas yang berserakan dilantai dan memungutnya.
“Sayang biarkan saja, berkas itu tidak penting”. Wisnu mencoba merebutnya tapi sang istri menepis tanganya dengan kasar.
“Sayang aku mohon”. dia berkata dengan putus asa saat melihat istrinya membuka semua berkas dan amplop yang tersisa menunjukan semua wajah Ayu tahun demi tahunnya.
“ini tidak seperti yang kamu pikirkan sayang”. Wisnu berbicara lagi saat melihat wajah istrinya tampak begitu pucat sambil memegangi dadanya, sedangkan airmatanya terus mengalir tanpa hentinya.
“Sayang aku melakukan ini demi kita semua”.
“Hahaha ... demi kita semua? Tidak seperti yang aku pikirkan mas?”. Alesya menegakkan wajahnya yang penuh luka, ibu mana yang tega dan bahagia saat meihat anaknya berjuang sendiri diluarsana. Dan lebih menyakitkan saat tahu, sang suami lah yang membuang anaknya sendiri demi nama baik.
“Kenapa kamu menipuku mas, dengan menyebut anak kembar kita salah satunya sudah meninggal. Dan nyatanya masih hidup sampai sekarang. Tipuan dan kebohongan apa lagi yang ingin mas benarkan. Apa lagi hah!”. Suara Alesya meninggi.
“Sayang ... Ale, percaya padaku”.
“Donor hati!” Alesya mengelus dadanya yang begitu sesak saat membaca lembar demi lembar dokumen yang berserakan.
“Apa pendonor hati yang ada di tubuhku juga milik anakku mas? JAWAB MAS, JANGAN BILANG!!!”.
Alesya tampak prustasi dan kedua putranya hanya berdiri melihat apa yang terjadi dan mendengar semua kebenaran itu membuat Rion semakin berang.
“Aku tidak punya pilihan. Paling tidak dia berguna dalam kehidupanmu. Bukankah sepantasnya dia berbalas budi padamu, karena kamu sudah melahirkannya kedunia”. Wisnu menjawabnya segera tanpa beban.
“Ya Tuhan, KENAPA KAU TIDAK MENGAMBIL NYAWAKU SAJA. DARI PADA AKU BERADA DITEMPAT YANG MENCEKAM SEPERTI INI”.
Alesya berteriak keras dan melempar semua berkas yang ada di tangannya.“Hanya itu satu-satunya cara sayang”. Wisnu mencoba mendekati istrinya, agar alesya memaklumi tindakannya.
“Kenapa kamu selalu berpikir dirimu sendiri mas. Lalu bagaimana dengan Raina dengan Ayu anakku?”. Alesya tidak mampu menahan isak tangisnya.
“Apa kamu pernah berpikir , apa yang telah kamu lakukan pada Ayu itu begitu kejam Mas? Kamu membuangnya, kamu membiarkannya seorang diri diluarsana dan kamu menemuinya karena Aku membutuhkan seorang pendonor! HATI NURANIMU DIMANA MAS...”.
“Sayang...”.
“AKU IBUNYA SAJA BEGITU SAKIT MELIHAT PERLAKUANMU PADANYA. BAGAIMANA DENGAN PUTRIKU, YA ALLAH YA ROBBKU. BAGAIMANA PERASAAN PUTRIKU SAAT DIA TAHU KEBENARAN, BAHWA KAMU DATANG MENEMUINYA HANYA UNTUK MENGAMBIL HATINYA DAN SETELAH ITU KAMU MENGHEMPASKANNYA LAGI?”.
Alesya menjerit keras, memukuli dadanya yang begitu sesak, tampak sangat prustasi.
“KAMU TAHU MAS, AKU SEPERTI IBU YANG PALING DILAKNAT DIMUKA BUMI INI. DAN KAMU BERHASIL MELAKUKAN ITU SEMUA”.
“Sayang, Ale aku mohon jangan sakitin diri kamu seperti ini. Kamu pasca oprasi sayang, masih dalam pemulihan”. Wisnu meminta dan memohon kepada sang istri.
“Dosa apa yang aku lakukan dimasa sebelumnya ya Allah. Maaf kan aku . dan kini kamu menyuruhku untuk diam saat kamu menelantarkan anakku kembali mas? Apa kamu ingin menjaadikan ku ibu paling berdosa dimuka bumi ini?”.
“Sayang, kamu tidak salah . bukan salah kamu sama sekali, dengan apa yang terjadi dikeluarga kita”.
“Kalau kamu tidak menerima dengan kondisi anakku seperti itu, seharusnya kamu juga membuangku mas. Biar aku bersama putriku. Ini salahku bukan salahnya”. Alesya berucap dengan kedua lutut yang mulai lemas, dia terjatuh terduduk dilantai.
“Sayang...”. wisnu bergegas mendekati sang istri bersimpuh di depan alesya tersayangnya.
“Ya Allah bagaimana ini, banyak luka yang putriku dapat. Maafkan Mama sayang , membuatmu terluka dan menjalani ini semua sendirian. Maaf...”.
Tangisan Alesya begitu terdengar memilukan , memenuhi kamar utama miliknya bersama sang suami tercintanya. Bahkan kini Rion menarik sang Papa untuk keluar dari kamar mamanya, agar dia leluasa memberi pelajaran pada sang papa. Rion yang tidak sanggup lagi menahan amarahnya akhirnya, memukul papanya dan kini keduanya saling aduh jotos namun sang istri yang mendengar kericuhan dan bergegas melihat apa yang terjadi , semakin lama tidak tega melihat suaminya habis dipukuli anak-anaknya. Dia pun melerai dan menyuruh sang suami untuk segera pergi dari hadapannya.
🌻🌻🌻🌻🌻
Tidak untuk mengcopy dan lainnya yang melanggar UU hak cipta.
Biasakan berkarya tanpa mencuri ide milik orang lain. Aku senang kalau share tulisan aku ke media lain, tapi tolong cantumkan penulis aslinya yaa!
Terima kasih😊🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Smile (ON GOING)
DuchoweExclusive Writing by ©AMÉ //Siti Halimah Tusa Diah . . Selesai membaca jangan lupa tinggalin jejak, agar tau jalan pulang dan kembali menapak😬😬!!! . . Cerita ini hanya fiktif belaka , bila ada kesamaan tempat dan tokoh atau pun story-nya, itu han...