Rindu yg Tersampaikan

23 6 0
                                    

Manusia tempatnya takut dan merasa bersalah pastinya.  Suka duka yang kuciptakan sendiri begitu memupuk rasa sakit yang kian mendalam.  Walau sebenarnya  tak ada sedikit pun ku ingin melenyapkan malaikat cantikku saat itu.  Semua keegoisan sang mama.  Yang mementingkan harkat martabat keluarga.  Imbasnya,  setiap hal yg menurutnya merusak dan membuat nama baik keluarga harus di jauhkan atau paling menyedihkan hilangkan walau hanya tinggal nama. 

Kini dia merasakan semua imbas yang dia rasakan,  menyesal dan bersalah atas semua kekacauan yang terjadi saat ini.  Akibat masa lalu yang tak bisa dia pilih dengan bijak dan tegas.

"Ya Allah apa yang harus hamba lakukan?". Tanya wisnu yang begitu lirih dalam setiap kalimat yang dia ucapkan.

"Aku sudah membuangmu,  Aku sudah begitu kejam terhadapmu,  kenapa kamu masih memberi napas untuk ku.  Seharusnya biarkan aku pergi".

"Alhamdulillah papa sudah siuman.  Sudah sehat, papa gak perlu bahas itu lagi.  Itu masa lalu,  semuanya akan baik-baik saja.  Dalam tidurku nenek titip salam ke papa,  dia minta maaf dan hiduplah bahagia.  Kata nenek papa harus sehat biar bisa temani Ayu jalan-jalan lagi hihihi".

Linangan air mata terus jatuh disudut mata wisnu,  seorang wisnu yang kuat dan dingin.  Kini luluh lantah dihadapan sang anak gadisnya.  Dia yang begitu dia cintai setelah istrinya kini ada dihadapannya kembali.
"lihat papa menyimpan foto kecil Ayu didompet.  Maaf Ayu gak sengaja ngecek dompet papa.  Habis Ayu penasaran aja. 

Kata orang kalau ada foto didompet bearti orang itu sayang banget.  Gak nyangka papa benar-benar falling in love Ayu yaa hihihi".
Tangis pilu wisnu makin pecah , dia gemetar dan merasa peri kecilnya yang telah dewasa ini.  Benar-benar memiliki hati bak malaikat yg begitu tulus. Sebegitu gilanya dia saat mengikuti perintah sang ibu.  Dan kini perinya begitu manis dihadapannya,  tidak ada benci sedih dalam wajahnya.

"Papa harus ingat,  dihati papa hidup namanya cinta dan sayang. Dan disitu untuk mama, Kakak,  Ayu dan Agam.  Jangan pernah lelah untuk  ngelindungi keluarga papa,  terima kasih  dan selamat  kembali ketempat yang tepat dalam setiap langkah papa untuk kembali pulang ketempat yang sama.  Terima kasih".

Dalam suara deguban jantung dan isak airmata yang kian jatuh meruai.  Ayu menyentuh pipi sang papa,  memberi sapuan hangat untuk menghilangkan kesedihan disana.

"Ayu maafkan papa sayang, kamu anak papa.  Tolong maafkan papa".

"Papa Wisnu kesayangannya Ayu,  tidak ada yang perlu minta maaf.  Semua sudah baik-baik saja".

Wisnu langsung merengkuh anaknya dalam pelukan,  dalam kehangatan yang kian merindu yang tak tersisakan lagi.  Kini keduanya saling melepaskan rasa rindu yang lama tak pernah bersua dalam sekejap rasa saja.

"terima kasih sudah mau menjadi papanya Ayu yang begitu tampan hihihi".

Ayu memberi senyum terbaiknya agar sang papa berhenti menangis.  Dan tetap menjadi papa yang luar biasa untuk anak beserta keluarga besarnya.




🌻🌻🌻🌻🌻

Selamat membaca
Doakan aku semoga rajin2 up
Biar gak uring-uringan selama
PPKM di perpanjang
😬😬😬

Menuju part penghabisan
Sengaja gak mau buanyak isinya
Secukupnya aja
Jauh lebih abdol
Mulai ngawur kan  😅😅😅😅

Yaa sudah cukup
Nanti bosen bacanya
Wkwkwkwkwk

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sweet Smile  (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang