Bila masa itu tiba , Aku ikhlas menerima apa pun jawaban takdirku darimu ya robb. Aku tahu apa yang terpilih oleh mu, itu yang terbaik untuk semua hambamu. Namun aku titipkan rindu untuknya yang begitu mencintaiku. Jagakan dia selalu dalam jalan ridhomu ya robb.
- Ayu Diah Pitaloka -
.
.
.
.
.
.
.🍂🍂🍂🍂🍂
Semua orang meraung dalam tangis yang mencekam, ingin menepis sebuah kesedihan yang ada di depan mata saat ini. Namun tak bisa terhidarkan sebuah takdir yang sudah terpilih untukku dan istriku. Saat semua orang berada di ruang rawat hanya aku dan para dokter beserta perawat yag ada di ruang ICU.
Saat suasana ini berubah menjadi kelabu, Nathan memohon untuk tidak melepas semua alat yang ada di tubuh istrinya. Dia hanya meminta untuk semua orang yang ada di ruang ICU meninggalkan dirinya berdua bersama sang istri. Banyak hal yang ingin Nathan sampaikan tanpa orang lain melihatnya.
“Sayang kamu berhasil membuatku ketakutan dan menangis seperti ini. Tidak kamu mendengar detak jantungku saat ini dek?”. Kataku meletakkan sebelah tangan kanan Ayu di sekitar dada ku. Dan tanpa henti aku mencium tangan istriku.
“kamu bahagia disana dek? Kamu ingin ninggalin kakak secepat ini? Tidak bisa kah kakak ikut bersamamu saja! Tadinya kakak ingin menjadi orang yang ikhlas atas apa pun yang Allah beri untuk kakak. Tapi untuk ini kenapa begitu sulit dek”.
“Kakak tahu setelah ini kakak pasti akan menyusul bersamamu. Tunggu kakak disana ya dek. Insha allah kakak akan melepasmu dengan ikhlas, salam sama Zaza. Saat kamu ketemu dia, bilang dia gak boleh bawel sama kamu ya dek hehe”.
“Ana uhibbuka fillah istriku”. Salam perpisahan terakhir yang aku tuntaskan mencium canduku yang begitu indah dan selalu tersenyum merekah tanpa celah.saat ia menyentuh tangan nan lembut itu dan menciumnya untuk berpamitan. Nathan merasa jari tangan istrinya merespon dan denyut jantung di monitor juga bergerak kembali.
“Ayah Fawaz, Ayah ...”. kataku penuh rasa syukur saat semua dihadapanku sebuah kenyataan yang luar biasa.
Sedangkan dari luar dokter fawaz langsung masuk keruang ICU dan membuatnya tercengang sejenak dan kemudia mengambil tindakan dalam pemeriksaan lanjutan. Dokter fawaz pun tidak henti-hentinya mengucap syukur atas apa yang allah berikan pada gadis di hadapannya ini.
“Alhamdulilllah ... semuanya sudah melewati masa kritis lihat lah Than, dia sedang melihat mu lagi sujud syukur dan sekarang air matamu lihat lah membuat senyumnya mengembang lagi. Seperti tidak ada kejadian yang menegangkan, lihat wajah istrimu itu? Hehehe”.
Aku seorang dokter sudah sekian lama bertugas baru kali ini ada seorang pasien bangun dari masa kritis malah tersenyum dan ingin tertawa saat melihat wajah suaminya seperti itu. Ya tuhan pasangan langka sepertinya. Dan setelah semua pemeriksaan selesai , aku dan perawat lainnya pamit dari ruang ICU.Kini hanya ada pasangan yang saling mengangumi cinta keduanya dan Nathan langsung menjawab semua tawa yang tertahan dari senyum istrinya itu dengan sikap dinginnya. Nathan merasa punya istri lain dari pada yg lainnya, ada setelah buat khawatir semua orang malah senyum dan nahan ketawa begitu.
“Ya Allah untung sayang”. Batin Nathan
“untung sayang, jadi kakak gak sayang ?”.
“Hah... kamu dengar perasaan kakak dalam hati aja deh gak sampai keluar upssss”.
“Kitakan uda suami istri, jadi batinnya kuat kak. Tapi tunggu, tadi pas aku lagi tidur dengar suara suamiku bilang kata romantis tapi gak jelas. Ulangin lagi donk kak? Ya ya ya kak!”.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Smile (ON GOING)
SpiritualExclusive Writing by ©AMÉ //Siti Halimah Tusa Diah . . Selesai membaca jangan lupa tinggalin jejak, agar tau jalan pulang dan kembali menapak😬😬!!! . . Cerita ini hanya fiktif belaka , bila ada kesamaan tempat dan tokoh atau pun story-nya, itu han...