Semesta Berpihak

31 21 5
                                    

Berjalan ditemani senyum yang secerah sang mentari, padahal hari sudah malam. Tapi senyumnya Agam gak habis, sampai masuk kedalam kamarnya sendiri.

Agam segera bergegas untuk bersih-bersih dan mengambil wudhu untuk menjalankan kewajibannya. Jarang-jarang Agam sholat Isya di rumah kan. agam biasanya masih di rumah singgah anak jalanan.

Setelah ibadah, Agam bahagia bisa bercerita kepada orang lain yg satu frekwensi sama dengannya. Agam merasa sosok Ayu seperti cerminan seorang kakak perempuan yang mengayomi adik-adiknya. Seperti mamanya yang dirumah.

Agam sudah sampai dititik kantuk yang tidak dapat ditahan lagi, alhasil Agam sudah memasuki alam mimpi terindahnya. Bahakan sang Mama masuk pun Agam gak sadar. Sang mama hanya bisa tersenyum melihat anak bungsunya ini.

Melihat tidur anaknya yang masih menggunakan sarung dan kopiah beginih. Sebelum kembali keluar, mama mengecup kening Agam kesayangannya dan membuka kopiah sang anak.

Sedangkan sang Papa menunggu diruang keluarga sambil menikmati secangkir teh buatan istri tercintanya.

"Mana anak itu ma ?".

"Selesai sholat ,Agam langsung tidur Pa. Sepertinya banyak tugas sekolah. Terlihat lelah anak kita itu hari ini. Dan yang paling penting, ada perubahan baik dari Agam pah. Mama senang banget".

"Bagus lah kalau anak itu tahu tanggung jawab dan kewajibannya".

"terus sih Rion mana ma? Papa koq gak lihat anak itu muncul ".

"tadi ngabarin mama, katanya lagi dijalan sih rion".

"Yaa sudah kita istirahat duluan saja yuk ma. Papa juga capek. Besok sudah janji sama sih Fawaz , mau bicara soal kelanjutan donor hati mama. Mama juga gak boleh capek-capek. Harus istirahat. Tunggu sebentar lagi ma, setelah ini mama insha allah sehat dan gak akan ngerasa sakit lagi".

Seorang suami akan melakukan apa pun, demi kebahagian keluarganya . Apa lagi ini menyakut kesehatan sang bidadari, apa pun akan dilakukan seorang Wisnu Abraham.

"Pa' terima kasih sudah sekuat tenaga papa masih bertahan disamping mama. Maaf mama merepotkan papa terus menerus".

Aku tahu sebagai seorang istri dan mama dari anak-anakku, aku harus kuat dan tidak boleh merasakan sakit. Walau lumrah seorang manusia sakit, tapi Aku paling gak suka. Anak-anak dan suami ku khawatir berlebihan.

Seperti sekarang, terkadang Aku menyuruh menghentikan pencarian pendonor hatiku. Untukku hidup mati Allah yang ngatur, selama aku masih kuat . Aku masih bisa berada disisi mereka.

Hanya saja suamiku ini tidak mau kejadian, beberapa bulan yang lalu terjadi lagi. Alhasli seorang istri akan mengikuti langkah suaminya, selama itu terbaik untuk semuanya dan di benarkan agamanya.

* * * * *

Akhirnya sampai juga dirumah, melelahkan hari ini. Seorang Rion lelah, bukan lelah karena kerjaan. Tapi mikiri kejadian tadi siang saat Lunch, Kenapa dia merasa ada yang aneh sama sikapnya dan hatinya.

Ini bukan rasa mencintai antara cowok ke ceweknya, tapi lebih ingin melindungi. Seperti melindungi mamanya sendiri.

"Kenapa Aku tadi bisa segilak itu yaaa? Nyampurin urusan orang. Tapi saat Ayu di bully begitu. Hatiku jauh lebih sakit. Ada apa sama batinku ini ya robb".

"kenapa juga Aku maki-maki clien ku, haduhhh . Aku gak mikirin hilang kerja sama, tapi Aku juga uda buat malu Ayu".

Rion lama-lama prustasi lihat sikapnya sendiri, kenapa dia seprotektif begitu sama Ayu. Pacar bukan, saudara bukan, adik apa lagi.

Sweet Smile  (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang