Hari terakhir sebelum ngajuin cuti ke kak Caca, hemmm rasanya senang aja bisa menghirup udara di salam tresno. Selalu ngangenih dan buat hati yang gunda jadi damai sejahtera. Ayu selalu bergumam, bila diijinkan memilih antara Mall sama tempat ini. Ayu akan memilih Salam Tresno yang sudah menjadi jantung hatinya.
"Assalamuallaikum Kak Caca, Ayu mau bicara sesuatu boleh?".
"Waqallahikusalam Ay. Sepertinya ada yang penting".
"emmm... Ayu ada kuliah umum keluar kota selama 4 hari kak. Jadi Ayu mau ijin ke kakak buat gak masuk mulai besok".
"Ya sudah, yang penting kamu hatu-hati. Kalau ada apa-apa kabarin kakak yaa. Oh yaa, kakak kemarin dapat hot news, Rion datang ngatar bekal ke kamu? Kalian lagi dekat?".
"Hahaha, pasti bang cahyo nih. Gak ada kak , kebetulan itu rasa terima kasihnya mama nya kak Rion aja. Uda itu aja, gak lebih dari itu. Lagi pula Ayu kan gak mungkin sama kak Rion. Sebab Kak Rion itu kan ...".
"Sebab apa Ay?".
"sebab kak rion itu kan orang kaya , sukses. Mungkin mikir lagi mau dekat sama Aku, bisa diketawain dia. Kalau Ayu mah uda biasa".
Alhamdullilah hampir keceplosan, kalau sampai tau Kak caca soal ini semua. Ayu yakin keluarga Abrahams gak akan tenang dibuat Kak caca. Aku hanya bisa nyengir dengan keadaan sebenarnya.
"Kamu sudah kakak bilang Ay, jangan pernah berpikir gak ada yang mau sama kamu. Tuh contohnya sih Nathan yang dingin kayak es balok bisa kesemsem sama kamu. Bearti kamu hebat".
Wajah Ayu sudah kayak kepiting rebua dibuat kak caca, bener-bener to the point banget kak caca.
"Hehe, Ayu gak mau keGRan kak, mungkin hanya sekedar teman aja kak. Kakak uda mulai ngaco pembicaraannya nih".
"Nah... Disini siapa yang nolak, Kamu Ay. Sudah ada jodoh didepan mata, kamu berusaha kasih skat begitu tinggi untuk Nathan gapai Kamu. Itu gak baik lho Ay?".
Aku kadang gemes lihat Ayu, sudah tau di jadiim target sama Nathan masih juga diem kayak krupuk melempem. Gak ada tanggapan , gak ada berusahan buka hati hemmm.
"iya kak Ayu tahu koq, ayu gak kasih skat. Aku hanya tidak ingin orang disektiraku kesulitan karena adanya Ayu".
"Tidak akan ada yang merasa kesulitan saat orang tersebut menjaga orang yang dia cintai, apa lagi selalu bersama saling bertautan. Tidak akan ada yang berani, saat itu terjadi maka Allah akan melaknat hambanya.
Percayakan semua sama Allah, berdoa dan pintalah yang terbaik pada semesta.insha allah ada jawaban untuk kamu ay"."makasih kak selalu ada buat Ayu, dan maaf kalau Ayu sering nyusahi kakak".
Keduanya saling betautan dan saling mengungkapkan rasa sayangnya sebagai kakak dan adik. Sebegitu melekatnya setiap ucapan yang terlontar dari sosok caca. Semoga Allah membalas semua kebaikkan yang kak caca kasih kepada Ayu.
* * * * *
Saat balik kepanti, Ayu melihat Agam ada di teras duduk seperti tak bernyawa. Ayu tahu pasti ada masalah sama anak ini. Ayu langsung menghampirinya, dan menyuruhnya menunggu ditaman belakang. Sebelum berjalan menuju tujuannya Ayu mengambil minum dan nasi beserta lauk pauknya.
"Agam sudah makan ?".
Agam hanya menggeleng dan duduk menatap Ayu. Ayu tahu terlalu sedih apa yang Agam rasakan saat ini. Ayu harus membantunya, tapi sebelumnya harus ada asupan giji yang masuk dalam tubuhnya.
"Kalau mau cerita sama kakak, harus memiliki asupan giji yang sepadan. Jadi buka mulut kamu".
Dengan santainya Ayu menyuapi Agam, Ayu berpikir sedang menjaga anak bayi yang lagi ngambek hahaha. Ayu hanya bisa tersenyum cerah, dan yang diberi makan tertular dengan senyum ayu ikutan juga sih Agamnya.
Bahkan Agam saat ini masih sadar dengan apa yang dia lakukan menuju ke panti tempat Althaf tinggal, bukan ingin menemui Al tapi kak Ayu. Lihat dengan setiap suapan dari kak Ayu buat aku bahagia. Seperti suapan mama, biar selesai ngomelin anak-anaknya, pasti masih setia mau nyuapin Agam kalau males makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Smile (ON GOING)
SpiritualExclusive Writing by ©AMÉ //Siti Halimah Tusa Diah . . Selesai membaca jangan lupa tinggalin jejak, agar tau jalan pulang dan kembali menapak😬😬!!! . . Cerita ini hanya fiktif belaka , bila ada kesamaan tempat dan tokoh atau pun story-nya, itu han...