Aku hanya ingin menegaskan kesempurnaan milik sang semesta
Kekurangan milik hambanya saja.
Ingat untuk ngevote, comment and follow!
Happy reading Guysss 😉♡
♡
♡Cerita ini hanya fiktif belaka , bila ada kesamaan tempat dan tokoh atau pun ceritanya, itu hanya kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan"
▫
▫
▫
©Story of "Sweet Smile" by ©AMÉ(♡˙︶˙♡)
Suara hiruk pikuk jalanan menemani langkah Ayu menuju Salam Tresno, banyak kisah dari setiap aktifitas yang terlihat oleh pandangan Ayu. Dan banyak hikmah dari setiap kejadian yang Ayu lewati selama ini. Udara pagi yang menyeruak membuat pipih Ayu bersemu merah, karena banyak nikmat tiap harinya yang ayu terima. Dari pertemuannya dengan kedua saudaranya yang begitu menyayanginya dan sang Papa yang begitu tidak menginginkannya.
Langkah demi langkah Ayu lalui, Ayu menyadari diujung jalan terdapat mobil sang papa. Pasti sang papa memiliki hal yang penting. Ayu pun menghampiri mobil sang Papa dan mengetuk kaca mobil.Tanpa basa basi seorang Wisnu Abraham menyuruh Ayu untuk segera masuk kedalam mobilnya, dan dalam perjalanan tidak ada yang mengeluarkan suara sama sekali. Keduanya hanya diam dan konsen dengan pikiran masing-masing.
Tanpa Ayu bertanya ,dia tahu ini arah menuju pemakaman. Setelah sampai Papanya langsung menuju salah satu makam, dan ayu pun mengikuti setiap langkah papanya. Ayu tahu ini makam dirinya yang seharusnya tidak pernah ada.
“Kamu tahu kalau ini makam siapa kan? Tidak perlu saya menjelaskan banyak hal. Saya hanya ingin kamu tahu posisi kamu, jangan karena kamu menyelamatkan nyawa istri saya. Kamu berharap lebih dari saya. Sudah saya katakan berhenti untuk semua angan kamu, jangan pernah mendekati anak-anak saya. Kalau kamu masih mengganggap saya orang yang patut kamu hormati, saya ingin kamu pergi sejauh mungkin dari kota ini atau negara ini. Soal akomodasi dan biaya hidupmu selama disana tidak perlu khawatir, saya menjamin akan bertanggung jawab atas dirimu dan anak-anak di panti. Bukan kah itu penawaran yang bagus untuk kamu”.
Ayu yang mendengar semua ucapan papanya hanya diam dan menunduk melihat nisan dihadapannya. Dia bimbang tapi disatu sisi dia tidak ingin mengikut sertakan masalah ini pada keluarganya di panti. Ayu berusaha menahan sesak dihatinya, haruskah dia menghilang dari semua orang .
“Saya hanya ingin mendengar jawaban dari kamu dan itu iya, tidak ada penolakan”. Kataku tegas.
“Kalau memang seperti itu, Papa tidak perlu menemui Ayu dan menyuruh menjawab. Karena saya juga tidak punya hak untuk memilih. Ayu akan mengikuti apa yang papa inginkan. Papa tidak perlu khawatir dan tidak perlu membiayai hidup ayu. Cukup bantu anak-anak panti menggapai semua impiannya”.“Kalau itu maumu silahkan, saya hanya ingin masa dikehidupan saya tidak ada ke kacau sedikit pun. Kalau sampai itu terjadi , jangan salahkan saya membereskan semuanya dengan cara saya”.
Ayu mengangguk dan menolak saat sang papa ingin mengantarkannya ketempat kerjanya. Setelah sebuah penolakan yang ayu berikan tadi, sang papa langsung pergi dan ayu melihat punggung papanya sudah gak terlihat lagi. Bahkan mobilnya pun langsung melaju dari pandangannya.
Tanpa aba-aba dan memintanya untuk keluar, air mata yang sudah terbendung dengan apiknya, akhirnya meluap tanpa jedah, tidak ada suara yang terdengar dari isak tangis yang dirasakannya. Ayu terduduk didepan nisan penuh kesakitan, bukan fisik tapi hatinya . bahkan suara hp yang terus berdering sama sekali tidak ia hiraukan, pandangannya hanya terfokus apa yang ada di hadapannya. Ayu tidak memperdulikan apa yang ada disekitarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Smile (ON GOING)
SpiritualExclusive Writing by ©AMÉ //Siti Halimah Tusa Diah . . Selesai membaca jangan lupa tinggalin jejak, agar tau jalan pulang dan kembali menapak😬😬!!! . . Cerita ini hanya fiktif belaka , bila ada kesamaan tempat dan tokoh atau pun story-nya, itu han...