"Aku akan pergi ke Itaewon bersama teman-temanku. Jadi tolong setrika bajuku dengan rapi. Aku akan membayarmu untuk itu."
Dengan langkah berat menghentak lantai,Jaehyun pergi meninggalkan dapur.
Nara tidak menghiraukan pria itu. Lagipula dia lebih sering membuatnya kesal.Setelah kepergian Jaehyun,Nara baru ingat jika ia masih terhubung dengan Soojin melalui telpon. Nara memakai kembali earphonenya kemudian mulai bicara untuk memastikan apakah mereka masih dalam sambungan telpon atau tidak.
"Yeobseyo? Soojin-ah apa kau masih di sana?" Ucapnya.
"Ya,apakah tadi itu Jung Jaehyun? Wah,aku tidak tahu jika pria itu ternyata mudah marah." Suara Soojin terdengar menimpali ucapan Nara.
Mereka masih terhubung."Ya begitulah. Sekarang kau sudah tahu kan." Nara kembali mendekati kompor lalu melanjutkan tugasnya.
"Ngomong-ngomong,apa yang ingin kau katakan tadi?" Nara tersadar bahwa Soojin belum mengatakan alasan mengapa ia menelponnya.
"Ah geuge,apa kau ada acara malam ini?" Nada bicaranya kembali terdengar lesu.
"Aku rasa tidak." Jawab Nara setelah mengingat-ingat jadwal kegiatannya hari ini.
"Baiklah kalau begitu aku akan menemuimu setelahkau selesai bekerja. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu."
"Baiklah. Apapun untuk sahabatku." Nara merasa Soojin ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting padanya.
"Gomawo. Geureom,Rara-ya hwaiting!!" Sebelum mengakhiri percakapan mereka,Soojin memberikan dukungan agar Nara lebih bersemangat saat menjalani pekerjaannya.
"Eoh,Nado gomawo "
Panggilanpun terputus. Nara melepas earphonenya kemudian menyimpannya kedalam kantong apron yang sedang ia kenakan di mana di dalam sana sudah terdapat ponselnya juga.
Narapun menyelesaikan masakannya dengan segera.Dalam waktu sekejap masakan yang Nara buat sudah habis tak bersisa. Dan seperti biasa,Nara di banjiri pujian dari para pria tampan yang menikmati hidangannya.
Dan sekarang,waktunya Nara menyiapkan hidangan penutup untuk mereka.
Nara membawa piring-piring berisi buah segar yang tadi ia bawa. Nara meletakannya di dalam kulkas terlebih dahulu agar buahnya tetap segar sementara ia memasak makanan.
"Waahh,bukankah itu buah-buahan dari Indonesia?" Ucap Haechan.
"Ah,aku tahu buah ini. Apa namanya itu..." Jaemin mengambil buah salak.
"SALAK!!! Kesukaanku!" Doyoung tiba-tiba berteriak sambil menyambar buah salak. Dengan tangannya yang lebar,4 buah salak berhasil di raihnya.
"Taeil hyung ini rambutan kesukaanmu!" Johnny melemparkan buah rambutan kearah Taeil yang berjarak cukup jauh dari dirinya.
Dengan cekatan,Taeil menangkap buah tersebut dengan mulus.
Nara cukup terkejut melihat reaksi mereka. Nara pikir mereka belum pernah mencoba semua buah ini namun ternyata sebagian besar dari mereka sudah mengetahui jenis-jenis buah yang ia bawa.
"Wah,aku pikir kalian belum pernah mencoba buah-buah ini." Nara berseru.
"Kami sudah pernah ke Indonesia jadi kami cukup familiar dengan buah-buah ini." Jaemin menjawab setelah memasukan salak kedalam mulutnya.
"Mungkin para member NCT sudah mencoba buah ini sebelumnya,tapi ini yang pertama bagi kami." Ten yang bicara.
"Amutteun,neomu kkamsahamnida Nara-ssi." Kali ini Kun yang bersuara. Pria itu tidak pernah lupa untuk mengakhiri kalimatnya dengan senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Work For My Idol || NCT ot21 [END]
Fanfiction[Tahap Revisi] Harus tinggal di negara orang lain dalam jangka waktu yang cukup lama itu merupakan hal yang sulit bagi seorang wanita karena ia harus mampu bertahan hidup dengan lingkungan yang tidak biasa. Itulah yang dialami gadis 21 tahun asal I...