13. Apa-apaan?

4.1K 516 9
                                    

Hingga ke pintu terakhir.

Rara sudah mengetuk pintunya berkali-kali tapi tidak ada yang menyaut atau membukanya.

Berbeda dari beberapa kamar yang lain. Jika memang ada orang,mereka akan membukakan pintu tapi kali ini,Rara jelas mendengar ada suara orang yang tertawa di dalam sana tapi pintu tak kunjung di buka.

Dengan ragu Rara meraih kenop pintu itu.

Cklek!

Pintunya tidak di kunci. Rara menelan air liurnya susah payah. Ia takut jika tiba-tiba dia melihat sesuatu yang menakutkan dari balik pintu itu.

Rara mulai membuka pintu perlahan-lahan hingga akhirnya terbuka lebar.

Dari ambang pintu Rara melihat 2 orang pria yang sedang tertawa-tawa ria akibat ulah mereka sendiri.

Yang satu sedang menari-nari dengan gerakan yang tidak beraturan sedangkan yang lainnya memegangi ponsel untuk mengabadikan tarian itu sambil terus tertawa.

Rara juga sebenarnya ingin tertawa melihat tingkah konyol pria itu tapi ia menahannya.

Rara melangkah masuk mendekati mereka. Begitu mereka berdua melihat kehadiran Rara,dengan segera mereka menghentikan kegiatan konyol itu.

"Nara-ssi,ada apa?" Tanya Yangyang sambil memasukan ponselnya kedalam kantong hoddie ungunya.

"Maaf sebelumnya karena sudah masuk tanpa izin dari kalian. Tadi aku sudah mengetuk pintu tapi tidak ada yang membuka."

"Ah,gwenchana. Sepertinya tadi kita terlalu asik hingga tidak mendengar ketukkanmu. Hehe,mianhae."

Hendery pria yang tadi menari-nari itu berkata sambil sedikit tertawa.

"Ne,ah kalau begitu ayo cepat turun. Member yang lain sudah berada di ruang makan."

"Ne,kajja" Mereka bertigapun turun bersama menuju ruang makan.

Sesampainya di ruang makan,terlihat para member sudah makan dengan lahap. Sebagian makanan sudah habis.

Rara melangkah ke dapur untuk menyiapkan buah pencuci mulut untuk mereka.

Rara mengambil semangka dari kulkas yang ada di sudut ruang makan,tepat disamping pintu dapur.
Ia membawa semangka besar itu ke dapur dan mulai memotongnya.

Rara mulai dengan membelah semangka itu menjadi 2 bagian lalu membelahnya lagi menjadi 4 bagian kemudian barulah ia memotongnya menjadi bentuk segi tiga kecil.

Selagi Rara memotong semangka itu,Mark datang menghampirinya dengan mulut yang masih di penuhi makanan.

"Nura-ssi bouleh aku mwinta seputong semangka sekarng?"

Rara tidak bisa memahami ucapan Mark karena ia berbicara sambil mengunyah makanan di dalam mulutnya.

"Mwo? Aku tidak mengerti,Mark-ssi."

Markpun berusaha menelan sisa makanannya lalu meraih air putih yang tersedia di samping meja kompor.

"Nara-ssi,boleh aku meminta sepotong semangkanya sekarang?"

Mark mengulang perkataannya tadi setelah mulutnya kosong.

"Apa kau sudah selesai makan?"

"Ku rasa sudah. Aku lebih memilih semangka dari pada makanan." Jawabnya sambil mengambil sepotong semangka yang baru saja Rara potong.

"Kau sangat menyukai semangka ya,Mark-ssi? "

"Iya,aku sangat menyukainya. I love watermelon!"

Work For My Idol || NCT ot21 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang