02. Keberangkatan

6.1K 592 22
                                    

Rara sedang mengemasi barang-barang yang akan ia bawa besok. Baju,sepatu,kotak P3K dan yang lainnya.

Satu persatu barang ia masukan kedalam satu koper yang berukuran cukup besar.

Selagi ia berkemas,ibunya masuk kedalam kamar. Menghampirinya sambil membawa sebuah sweater rajut berwarna biru.

"Sudah selesai berkemasnya,sayang?"

Rara menutup kopernya lalu tersenyum kerah ibunya itu.

"Sudah bu. Semuanya sudah Rara siapkan sejak kemarin jadi tinggal masukin ke koper aja."

Kinanti tersenyum lalu duduk di samping anaknya. Ia menatap putrinya itu dengan penuh kasih sayang.

Dapat Rara lihat pancaran kesedihan dari mata ibundanya itu. Rara sangat mengerti perasaan ibunya saat ini.

"Kamu sudah besar. Tidak seharusnya ibu mengkhawatirkanmu. Kamu sudah bisa menjaga diri sendiri"

Tangan halusnya membelai rambut lurus Rara. Rara hanya tersenyum sambil menikmati kasihsayang dari ibunya itu.

"Ibu hampir lupa. Ini,bawa ini juga ya."

Kinanti mengulurkan Sweater  biru yang sedari tadi ia pegang pada Rara. Rara mengambilnya.

"Ibu sendiri yang membuatkan itu untuk kamu."

Rara menatap dalam kedua bola mata Ibunya. Terlihat matanya yang mulai basah. Rara memeluk Ibunya. Suara isakan kecil mulai terdengar di telinga Rara.

"Makasih ya bu. Rara pasti pake kok. Dan Rara bakal selalu inget kalau ini buatan ibu yang spesial buat Rara."

Selama beberapa saat tidak ada jawaban dari sang ibu hingga akhirnya pelukan mereka terlepas.

"Ya sudah. Kamu cepat tidur ya. Besok kamu harus bangun pagi agar tidak ketinggalan pesawat."

"Oh iya bu,ayah jadi pulang kan?"

"Iya. Mungkin malem ini atau besok pagi. Yang pasti ayah pasti ikut nganter kamu ke bandara kok" Kinanti tersenyum kearah putrinya.

Setelah mengatakan itu ibunya melangkah pergi meninggalkan kamarnya.


Ayahnya pergi kemarin sore karena ada tugas penting yang tidak bisa ia tinggalkan di kantornya. Oleh karena itu Rara hawatir jika ayahnya tidak ada saat ia pergi nanti.

Rara benar-benar tidak tega melihat ibunya bersedih seperti tadi. Tapi Rara tidak bisa berbuat apa-apa saat ini.

Rara berbaring diatas kasur kemudian menutupi tubuhnya dengan selimut berwarna ungu kesukaannya.

Ia meraih ponsel dan mulai memutar lagu. Itu merupakan sebuah kewajiban bagi Rara. Tak perlu waktu lama. Sebelum musik itu berhenti berputar,Rara sudah terjun kealam mimpinya.

☆☆☆

Disinilah Rara sekarang. Ditengah keramaian kota Seoul. Dia sedang berjalan-jalan bersama temannya Soojin.

Langit kota Seoul di penuhi dengan awan-awan putih yang melaju perlahan karena tertiup angin. Sangat cerah dan sangat cocok untuk  berkeliling kota dihari yang cerah ini.

Work For My Idol || NCT ot21 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang